Book Chapter II : The Cutest Beast who Tempts the Little Rabbit
Temenan dari kecil, udah pasti saling tahu semua kesempurnaan dan keburikan yang dimiliki masing-masing. Tapi gak bisa dipungkiri, kalo apa yang lo tahu saat ini... belum semuanya. Semua orang punya kemampuan buat mendem perasaan. Saking rapatnya, susah buat ketahuan. Bahkan, dia pun gak akan tahu perasaan ini.
"Tugas kelompok tuh ngeselin. Tapi gue seneng kalo sekelompok sama lo."
"Kei, jangan kebanyakan becanda nanti gak selesai-selesai. Kerjain dulu bagian lo, kalo ada yang gak tau bilang gue."
"Oke sip, nanti abis ngerjain jajan ya."
"Gue lagi diet."
"Gak ada acara diet-dietan, kita harus sama-sama berkembang."
"Kalo berkembang ke arah yang lebih baik gue mau. Tapi kalo badan gue yang ikut mengembang kaya pipi lo itu, makasih gue gak butuh."
Dibalik omongan pedes, sarkasme, dark humor, bahkan bertingkah seolah gak peduli. Ada banyak ungkapan perasaan yang gak tersampaikan niatnya. Satu hal yang pasti, jatuh cinta diam-diam sama teman yang udah lama kenal itu... gak enak ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL OF WISH [SERIES]
FanfictionPerjalanan enam anak SMA yang lagi menghadapi carut marut kehidupan remaja, cita-cita, dan belum siap jadi dewasa. "Makasih udah suka sama gue, tapi kita masih SMA. Gue belum bisa kasih lo prioritas pertama selain belajar." "Tugas kelompok tuh ngese...