chapter 04

779 120 25
                                    

YOUR SHATTERED HEART

.

.

Naruto ©Masashi Kishimoto
Pair: Naruto X Sakura
.

.

.

.

.


Sebaik-baiknya sahabat, ialah mereka yang selalu ada. Sakura sangat bersyukur ia mempunyai semua itu. Naruto dan Ino, ia bersyukur memiliki keduanya. Walaupun berisik dan menyebalkan, mereka yang selalu ada untuk Sakura.

Setelah sore beranjak malam, Naruto mengantarkan nya ke kediaman Yamanaka. Ia akan menginap di sana atas permintaan Ino. Sakura pun setuju karena ia tidak mempunyai tempat tinggal untuk sekarang. Tidak mungkin ia tinggal di rumah kedua orang tuanya untuk sekarang.

Tidak mungkin pula ia tidur di apartment Naruto.

Yang menderita Sakura, namun Ino lah yang menangis. Seakan mewakili semua rasa sakit yang dialami oleh sahabat merah mudanya. Sakura menepuk-nepuk punggung sahabat pirang di pelukannya.

"Rasanya aku ingin menghancurkan kepala orang-orang itu untukmu." Ujarnya sembari terisak.

Sakura baru saja menyicip bahagianya cinta yang terbalas. Ikut pergi bersama Uchiha Sasuke dalam perjalanan keluar desa. Sebagai sahabat, Ino tentu ikut bahagia. Namun tidak bisa ditampik ada rasa cemas.

Dan semuanya terbukti. Rasa khawatir nya selama ini bukan tanpa alasan. Ia sudah bisa menduga semua ini akan terjadi. Namun ini terlalu buruk dari dugaannya. Orang-orang itu terlalu berlebihan menurut nya.

"Kau tidak perlu melakukannya, pig. Bukannya menghancurkan kepala mereka, justru kepala pirang mu nanti yang akan hancur."

"Tapi mereka sudah keterlaluan, jidat! Terlalu berlebihan. Sok suci padahal paling banyak dosa!" Sakura tersenyum saat melihat Ino mengomel. Setelah sekian lama, akhirnya kecerewetan itu kembali.

"Lalu aku harus apa?"

"Yah kau harus meyakinkan mereka. Kau tidak bersalah, tidak berhak atas hukuman apapun! Aish, aku rasanya ingin memusnahkan orang-orang itu saat melihat mu digiring tak manusiawi mengelilingi desa kemaren, huaaah jidat!"

Ino mengguncang-guncang tubuhnya brutal membuat Sakura pusing. Gadis itu menepuk tangan Ino keras hingga si pirang mengadu kesakitan. Keduanya saling melotot satu sama lain.

"Kau pikir aku tidak melakukannya hah?!"

"Lalu kenapa mereka tidak percaya padamu?!"

"Yah mana aku tahu! Tanya langsung sama mereka!"

Satu persamaan mencolok diantara mereka adalah sama-sama garang. Setelah berdebat, keduanya kemudian diam dalam pikiran masing-masing. Sakura menerima uluran kue dari Ino, memakannya dengan pikiran yang terbang kemana-mana.

Segala kebencian yang ia terima membuat nya terjebak dalam kebingungan yang menyesakkan. Keadaan berubah drastis, dulu ia dipuja sebagai salah satu pahlawan perang bersama tim nya. Namun sekarang, entahlah. Sakura sendiri tidak paham apa yang membuat seisi desa mendadak membencinya.

Apa karena ia pergi bersama Sasuke? Namun selama perjalanan keduanya, mereka tidak ada melakukan kejahatan sama sekali. Justru sebaliknya. Membantu dan paling pertama mengulurkan tangan jika menemui seseorang yang membutuhkan pertolongan.

"Sebaiknya kita segera tidur." Ino akhirnya angkat suara.

"Tidurlah dulu. Aku akan menemui ayahku sebentar."

YOUR SHATTERED HEART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang