Chapter I

234 141 64
                                    

~Happy reading~

Di sebuah rumah yang lumayan luas dan amat mewah dengan tanaman asri di sekitaran rumahnya, tampak sosok perempuan yang masih tertidur dengan pulas setelah semalam menjelajahi mimpi nya

Tok. Suara pintu kamar diketuk

"Ana bangun sayang, sudah pagi apakah kamu tidak pergi kuliah, bukannya hari ini kamu ada bimbingan teknis di kampus kamu" ucap wanita paruh baya di seberang pintu itu yang tak lain adalah ibu Ana.

Erghh. Erangan Ana yang baru bangun dari tidurnya dan tidak lupa mengecek handphone nya apakah ada notif atau tidak, setelah mengecek handphone nya hanya notif dari grup kampus yang sudah puluhan chat masuk, tidak lupa melihat jam sudah pukul berapa.

"Waduh udah jam 6 lewat, aku harus buru-buru" ucapnya setelah dirasa nyawa nya sudah terkumpul semua, dan beranjak dari kasurnya untuk segera ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi Ana buru-buru memilah baju apa yang akan dia pakai hari ini. Setelah beberapa menit Ana sudah siap dengan mengenakan baju berwarna silver lengan panjang, tidak lupa dengan rok berwarna hitam, kudung pashmina berwarna hitam agar senada dengan warna rok yang ia pakai dan sepatu Converse berwarna hitam pula. Ana pun keluar kamarnya dan menuju ruangan makan

"Maa Syaa Allah anaknya Mama tumben pakai kerudung" ujar Lisa memperhatikan anaknya yang memakai kerudung tampak sangat cantik dilihatnya

"Hehe lagi pengen aja Ma" ucap Ana di sertai kekehan

"Makan dulu nak sebelum berangkat" suruh Haris lelaki paruh baya itu, ayah Ana. Ana yang mendengar nya langsung duduk di meja makan dan hanya mengambil selapis roti dengan selai strawberry kesukaanya tidak lupa langsung memakannya dengan sangat lahap dan meminum susu yang dibuatkan Lisa hingga tidak ada yang tersisa.

"Pelan-pelan Ana, nanti kamu tersedak" Ucap Lisa menegur Ana.

Setelah di rasa sudah siap dan selesai semua, Ana buru-buru pamit ke orang tuanya

"Ayah, Mama, Ana berangkat dulu ya, takut telat soalnya" ucapnya sembari mencium tangan kedua orangtuanya bergantian

"Kamu bawa motor sendiri atau di antar sama supir?" Tanya Haris ketika mereka sudah dihalaman depan rumah mereka

"Bawa motor sendiri aja deh Yah, biar lebih sat set nyampenya hehe" ujarnya disertai kekehan sembari mengeluarkan motor matic dari garasi.

"Yasudah Ana berangkat dulu" setelah mengatakan itu Ana menyalakan motor nya dan mengendarai motornya keluar dari halaman rumah

"ASSALAMUALAIKUM NYA MANA" teriak Lisa karena Ana sudah sedikit jauh dari rumahnya. Ana yang mendengar nya langsung menghentikan motor dan

"Astaghfirullah lupa heheh" ucapnya lupa di sertai kekehan

"HEHE LUPA MA, ASSALAMU'ALAIKUM ANA BERANGKAT DULU YAA" ucapnya berteriak, setelah memberi salam, Ana langsung buru-buru menyalakan motornya dan menggas nya dengan kecepatan yaa bisa di bilang sepupunya Rossi

"Wa'alaikumussalam" ucap kompak orang tua Ana di sertai gelengan kepala

Haris yang melihat tingkah anaknya hanya geleng-geleng kepala, dilihatnya masih seperti bocah
"Yasudah Mas juga berangkat dulu Ma, ada pertemuan sama klien hari ini"

"Iya Mas, bekal kamu udah bi Ida taruh di mobil, kamu jangan lupa makan ya, gak boleh telat makannya, ingat kan kamu ada sakit mag" ujarnya mengingatkan suaminya agar tidak telat makan karena Haris punya riwayat sakit Mag.

"Iya Ma, Mas gak pernah lupa kok, kan Mas selalu di ingetin sama istri tercinta Mas" goda Haris tidak lupa memegang hidung Lisa.

"Yaudah berangkat Mas, hati-hati yaa, mama juga mau ke butik dulu" Lisa memang merintis butik sejak Ana lahir karena perempuan suka paruh baya itu suka sekali dengan fashion, Lisa menamai butiknya dengan "Boutique Giva" sesuai dengan inisial nama depan kedua anaknya

"Ga barengan sekalian sayang, kan searah" tawar Haris kepada Lisa

"Nggak Mas, sebelum ke butik Mama mau mampir kerumah teman mama dulu si Tika" ucap Lisa

"Ohh yasudah kalau begitu Mas berangkat yaa" tidak lupa mencium kening istrinya dan Lisa mencium tangan suaminya "Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, hati-hati Mas" ucap Lisa sembari melambaikan tangannya kepada Haris.

~Tbc~



























MAAF YAH AUTHOR TIDAK PANDAI MERANGKAI KALIMAT HEHEH

MASIH MAU LANJUT GAK CERITA NYA?
SEPERTI BIASA TINGGALKAN JEJAK BERUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMENTAR KALIAN😘

PERJALANAN ANA MASIH PANJANG LOH HEHEHE

(ANA) Maaf Atas Luka Ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang