~Happy reading~
Tiba-tiba saja "Bugh" pekik Ana karena tidak sengaja menabrak seorang pria, dan terjatuh dengan kertas yang berserakan di lantai kampus "sorry, sorry gue gak sengaja, apa ada yang sakit?" Tanya nya Ana sembari membatu pria tersebut mengambil kertas yang berserakan di lantai. Setelah Ana dan Dewi selesai membantunya pria tersebut menatap Ana dan Dewi secara bergantian dengan kacamata yang bertengger di hidungnya
"Lo gak apa-apa?" tanya Dewi, sembari memberikan kertas tersebut, di susul Ana yang juga memberikan kertasnya
"Ada yang sakit gak?" Tanya Ana lagi karena sedari tadi pria itu hanya diam "hey, apa Lo terluka, ada yang lecet kah di badan Lo?" Tanya Ana sekali lagi sembari mengelilingi pria tersebut yang terlihat menundukkan kepalanya.
Karena di rasa tidak ada tanda-tanda pria tersebut akan menjawab pertanyaan mereka berdua, tiba-tiba saja Ana langsung membungkukkan sedikit badannya agar dapat melihat wajah pria tersebut dari bawah
"Hello, kamu gak apa-apa kah?, atau ada yang sakit saat kamu terjatuh tadi?" Tanya Ana yang refleks membuat pria tersebut terkejut dan mundur beberapa langkah dari mereka berdua
"Na, kenapa cara Lo ngomong jadi berubah"? Tanya Dewi sembari membisikkan ke telinga Ana, takut didengar oleh pria itu
"Gue kira dengan cara ngomong aku-kamu ke dia bisa buat dia bicara, ternyata gak sama sekali, atau jangan-jangan dia bisu ya Wi?" Ucap Ana bertanya pada Dewi yang hanya menaikkan bahu nya tak tahu
"Ma-kaa-sih ud-ah bbaa-ntuin, da-n ma-af uu-dah naa-brak kaa-mu" setelah sekian menit akhirnya pria tersebut ngomong juga, akan tetapi terdengar gugup dan keringat nya sedikit keluar
"Ah kamu gak ap-" baru saja Ana akan membalas ucapannya akan tetapi pria tersebut sudah pergi dengan sedikit berlari meninggalkan Ana dan Dewi yang saling tatap karena terheran-heran akan sikap pria tadi.
"Lah malah pergi, WOYY TUNGGU KITA BELUM SELESAI BICARA" teriak Dewi kepada pria tersebut, akan tetapi pria itu tidak menggubris nya dan tetap berlari sampai kedua wanita itu tidak melihat nya lagi
"Udahlah Wi, toh kita juga tadi udah minta maaf dan bantuin dia beresin kertasnya yang jatoh" ucap Ana menepuk bahu sahabatnya itu "udah yok kantin, udah lapar banget ini dari tadi perut gue udah keroncongan" sambungan nya lagi yang langsung di angguki oleh Dewi.
Di sisi lain, dengan tembok yang menghalangi pria tadi tidak betul-betul pergi, dia bersembunyi di balik tembok dengan memperhatikan interaksi antara Ana dan Dewi dengan senyuman yang tidak dapat di artikan
......
Setelah kejadian tadi sampailah dua sahabat itu di kantin kampus, mereka melirik ke kanan dan ke kiri untuk melihat meja yang kosong agar di tempati mereka berdua.
"Na di meja tengah masih ada yang kosong tuh, kesana yok" ucap Dewi mengajak yang di angguki oleh Ana
"Wi, Lo duduk duluan aja gue pesan dulu, btw Lo mau pesan apa?" ucap Ana bertanya
"Batagor satu terus minumannya samain sama Lo aja" setelah mengatakan itu Ana langsung menuju tempat ibu kantin untuk memesan. Setelah memesan Ana menuju ke meja yang sudah ada Dewi di sana menunggu nya, tapi sebelum duduk tiba-tiba hp Ana berdering menandakan ada yang menelpon nya.
"Wa'alaikumussalam iya Ma, ada apa?" Ucap Ana membalas suara di seberang telpon tersebut
"Iya Ma, selesai urusan di kampus Ana langsung pulang"
setelah mengatakan itu tidak lama pesanan mereka berdua sudah datang
"Ini Pesanan nya kakak, selamat menikmati" ucap seorang pelayan kantin tersebut dengan ramah
"Terimakasih" ucap mereka berdua kompak disertai dengan senyuman
"Btw Na tadi siapa yang telpon"? Ucap Dewi sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya
"Oh itu Mama gue, katanya suruh cepat balik kalau urusan di kampus selesai, maklum lah anak perempuan satu-satunya hehehe" ucap Ana tidak lupa kekehan di akhir kalimatnya
"Iya dah si paling anak perempuan satu-satunya kiw kiw hahaha" ucap Dewi dengan nada menggoda membuat Ana memutar bola matanya malas
Mereka berdua makan dengan sangat hikmat dan tenang, hanya dentuman sendok dan piring yang beradu dan suara orang-orang di kantin tersebut, cukup berselang lama akhirnya makanan mereka sudah habis dan bergegas untuk membayar nya. Setelah membayar mereka berdua keluar dari kantin tersebut dan kembali berjalan menuju koridor kampus.
"Oh ya Na, gue mau ke perpustakaan dulu, mau cari buku, Lo mau ikut apa mau langsung pulang" ucap Dewi menoleh pada Ana
"Kayaknya gue langsung pulang aja deh Wi, habis tadi mama gue kan pesan langsung pulang kalau kegiatannya udah selesai" ucap Ana mengingat bahwa Lisa menyuruh nya cepat pulang setelah kegiatan di kampus nya selesai
"Oke Na hati-hati yaa, gue juga nggak lama kalau udah dapat bukunya langsung balik juga"
"Yasudah gue duluan yaa, Lo juga hati-hati kalau pulang, jangan ngebut-ngebut" setelah Ana mengatakan itu mereka berdua berpisah di tengah Dewi menuju Perpustakaan dan Ana menuju Parkiran motor.
~Tbc~
HEHEHE AKU UP LAGI, BTW DI CHAPTER INI AKU NGURAS PIKIRAN BANGETT BIAR CERITANYA NYAMBUNG.
TIDAK LUPA AGAR AKU SEMANGAT BUAT LANJUTIN CRITANYA KASI VOTMEN KALIAN DAN FOLLOW YAA MAKASIH😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
(ANA) Maaf Atas Luka Ini
Acak⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! Cerita ini asli pemikiran saya sendiri! Cerita ini dibuat hanya hayalan semata PLAGIAT! JAUH-JAUH DARI LAPAK SAYA