C&P 4: KEHANGATAN SEORANG IBU

190 16 0
                                    

                               "Apapun alasannya, mama
                   tetap menjadi tempat ternyaman untuk
                                               Adel pulang."
                                     🦋-Adelina alisha-🦋

                                                        °°°

Derap langkah seseorang terdengar di koridor panjang ini. Beberapa sapaan ia dapatkan, baik dari teman seangkatannya maupun adik kelasnya. Langkah itu perlahan memelan di depan salah satu ruang kelas, dirinya menatap ke dalam ruangan dari balik jendela. Ternyata orang yang ia cari tidak ada disini, kaki itu perlahan kembali melangkah.

"Tumben banget Zeeya belum datang? Apa dia nggak masuk, ya?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Sesampainya ia di depan kelasnya, ternyata orang yang ia cari berada di dalam kelasnya, pantas saja dirinya tidak melihat keberadaan orang itu di kelasnya sendiri.

"Kalian udah dari tadi datangnya?" tanya Meira yang baru meletakkan tasnya di atas meja.

"Enggak juga, baru beberapa menit yang lalu," jawab Zeeya dan dibalas anggukan singkat oleh Meira.

"Kalau kamu udah datang berarti Maira juga udah datang dong?" ucap Zeeya mendongak karena Meira berdiri di samping mejanya.

"Nggak tau."

Hanya dua kata itu yang keluar dari bibir Meira, setelahnya ia pergi dari hadapan keduanya. Meira mengambil sapu yang berada di pojok ruangan, kemudian mulai menyapu ruangan ini karena dirinya juga mendapat jadwal piket hari ini.

Zeeya dan Adel hanya menatap gerak-gerik yang Meira lakukan. Tidak ingin bertanya lebih atau sekedar mengganggunya, raut wajah Meira seperti tidak bersahabat setiap kali ditanya tentang kembarannya.

"Gue ke kelas duluan, ya, Del? Ada urusan sama Maira bentar," Zeeya berdiri dari duduknya setelah mengambil satu tos-an pada Adel.

Wajah Meira yang tadinya menunduk perlahan terangkat menatap keluar jendela, lebih tepatnya menatap kepergian Zeeya dari kelasnya. Hembusan nafas kasar ia keluarkan.

Suasana ricuh di dalam kantin SMA Kejora tidak membuat langkah mereka gentar, ketiganya terus berjalan menerobos untuk sampai di salah satu stand makanan dan minuman. Sampai dimana pada akhirnya mereka berhasil memesan makanan yang mereka inginkan.

"Duh, rame banget kantin hari ini," keluh Meira yang berjalan mencari bangku kosong bersama Zeeya dan Adel.

"Hal biasa yang selalu terjadi waktu istirahat pertama, Ra," timpal Zeeya yang setia menggenggam jemari Meira dengan erat.

"Kita duduk disana aja, yuk? Udah ngga ada tempat lagi soalnya," ajak Adel yang sudah mendapatkan bangku untuk mereka tempati.

Ketiganya berjalan bersisian ke bangku yang sudah mereka dapati, tak lama dari itu makanan yang mereka pesan juga sudah datang lengkap dengan minumannya.

Masing-masing dari mereka mengambil satu mangkuk bakso, lalu memakannya perlahan. Tidak ada yang menambahkan saus atau kecap pada mangkuknya, karena bagi mereka bertiga itu akan menghilangkan cita rasa aslinya.

Tepat saat makanan mereka habis, lonceng tanda masuk pun kembali berbunyi. Ketiganya kemudian berjalan meninggalkan kantin ini untuk kembali ke kelas masing-masing.

Berbeda dengan kedua temannya, Meira membelokkan langkahnya ke kamar mandi setelah izin pada Zeeya dan Adel. Awalnya Zeeya dan Adel ingin menemani, tapi akhirnya tertolak karena Meira tidak mengizinkan mereka berdua untuk menemaninya.

Cinta & Perbedaan [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang