(3) THRONE

TABIR YANG MULAI TERSINGKAP

Beck kembali ke kamar tempat tidur freen .., dan seperti biasa duduk di sisi bed nya..

Suara monitor tanda tanda vital masih berbunyi.., keadan nya masih stabil seperti biasa..,

Perban luka nya juga di periksa setiap hari..., namun mata freen masih enggan untuk terbuka....

"kakek berkata ia tidak akan mengganggumu lagi.., tapi aku harus menjadi pemimpin The Lion.." ucap beck sambil mengusap dan mencium tangan freen

"katakan freen.., apa benar harus menerima nya..?....,

"bukankah dulu kau pernah mencoba untuk membunuh kami semua...., jika aku menjadi pemimpin nya.., apa setelah ini kau akan membenciku...?"

Beck membenamkan wajahnya pada bed dan meletakan tangan freen pada kepalanya..,

"maafkan aku freen..., aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan..., sulit bagi hatiku melawan kakek..., tapi aku juga tidak ingin kehilangan mu...."ucap nya lirih hingga perlahan ia tertidur..

......

......

"eeem...,hooaaaahhhh....."

Beck terbangun.., sambil mengeliat dan mereganggkan tubuh nya..

Ia kemudian berjalan menuju kamar mandi ..,

Dan tanpa ia ketahui.. perlahan jemari freen mulai bergerak

Hingga sesaat setelah beck keluar dari kamar mandi..,

Ia terkejut melihat dokter dan perawat yang melakukan sesuatu pada freen lalu mendekat dengan panik

"ada apa..!!"

"tuan beck.., Nyonya freen sudah sadar.."dokter

Beck yang menoleh pada freen melihat freen yang mulai membuka matanya perlahan..

Ia segera menggennggam tangan freen.., dan menciuminya berkali kali..

"Kami akan terus memantau nya tuan.., untuk saat ini Secara umum keadaan nya sudah cukup stabil.., namun nyonya freen masih sangat lemah .., kita masih harus merawatnya untuk beberapa hari dan melihat perkembangan nya..,,"ucap dokter

Beck yang akhir nya tersenyum melihat freen yang sudah mulai membuka matanya..,

Dokter pun akhirnya pamit dan keluar dari ruangan..,

Beck segera mendekatkan wajahnya pada freen dan menciumi wajah freen dengan lembut...,