11.

84 5 0
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR 📌

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT❤

HAPPY READING

Clara pov
"Ini orang kenapa pake acara deket-deket lagi" Batin clara setelah merasakan hembusan nafas dari gus arhan di sekitar wajahnya.

"Jantung gue juga nggak bisa di ajak kerja sama lagi" Batin clara gelisah karna jantungnya sudah diskoan sejak gus arhan mendekati dirinya.

"Gabisa gabisa gue harus bertindak" Clara sudah tidak bisa menahan kegugupan dan kegelisahannya.

*****
Gus arhan yang melihat wajah istrinya dari dekat merasa terpesona akan kecantikan istrinya, kulit yang putih bersih, surai panjang berantakan khas orang baru bangun tidur, sukses membuat gus arhan terpesona.

Niat ingin menjahili istrinya malah berakhir dengan dia yang menatap istrinya tanpa henti, tapi melihat gelagat istrinya yang aneh dengan bulu mata yang bergerak-gerak dan gelisah membuat niat jahilnya mencuat kembali.

Gus arhan dengan kesadaran penuh mulai mendekatkan wajahnya hanya tinggal beberapa senti lagi maka bibir keduanya akan bertemu, belum sempat gus arhan melancarkan aksinya tiba-tiba clara membuka mata.

"Mau ngapain deket-deket" Ucap clara sambil bangkit dari posisi tidurnya, dan mendorong gus arhan begitu saja.

"Saya cuma mau bangunin kamu" Ucap gus arhan membela sambil tersenyum tipis merasa lucu dengan tingkah istri kecilnya itu.

"Ga harus deket-deket juga kan, modus banget jadi orang" Ucap clara galak jangan lupakan dengan degupan jantungnya yang masih saja terus berdisko wkwkwk.

"Orang tadi saya denger kamu bilang saya sexy, makanya saya deketin kamu, giliran di deketin malah marah-marah" Ucap gus arhan menimpali dan tidak mau kalah dan terus menjahili istrinya.

"Dih kepedean banget jadi orang, mana ada gue bilang gitu" Ucap clara lagi tidak mau kalah dan selalu melakukan perlawanan.

"Yaudah semerdeka kamu aja, sekarang bangun siap-siap kita sarapan di bawah" Ucap gus arhan final karna jika perdebatan ini tidak dihentikan tidak tau sampai kapan mereka akan berdebat.

*****
Pagi-pagi sekali umi khadijah telah menyiapkan sarapan di dapur di bantu oleh syifa, dan kyai abdullah sedang membaca kitab di teras depan.
Sungguh syahdu dan indah melihat keluarga ini, sampai terlihat pasangan pengantin baru yang sedang menuruni tangga.

Clara yang melihat umi khadijah dan syifa yang sedang sibuk menyiapkan makanan, ia sedikit merasa tidak enak, karna tidak membantu bahkan tinggal makan saja.

Tapi mau bagaimana lagi ia juga tidak tau harus bersikap bagaimana dan melakukan apa, karna ia belum siap untuk menikah dan menjalankan rutinitas orang yang sudah menikah.

"Pagi umi" Sapa gus arhan kepada umi tercintanya yang sedang menyiapkan makanan di atas meja.

"Pagi bang" Balas umi khadijah

"Maa syaa allah, cantiknya mantu umi, sampe pangling umi dibuatnya" Ucap umi khadijah setelah melihat clara mengenakan abaya bewarna navy dan khimar senada.

"Makasih umi" Ucap clara sambil tersenyum, tidak mungkin kan dia misuh-misuh di depan mertuanya, yaa walaupun dia benci anaknya tapi tidak dengan uminya wkwkwk.

"Ayok sarapan dulu" Ucap umi khadijah sambil tersenyum.

"Syifa, tolong panggil abi di teras nak ajak abi untuk sarapan" Ucap umi khadijah kepada syifa.

*****
Setelah selesai sarapan, gus arhan langsung saja pergi ke kelas untuk mengajar, sedangkan syifa dan clara kembali ke asrama.

Walaupun di pesantren kabar pernikahan gus arhan dan clara sudah menyebar tetapi tidak diketahui alasan mereka menikah, karna hal tersebut sengaja disembunyikan oleh pihak pesantren, supaya tidak merusak nama baik pesantren.

Oleh karena itu ada beberapa santriwati yang menentang dan tidak suka akan hal itu, bahkan terang terangan menghina sifat dan latar belakang clara yang tidak paham agama.

Mereka merasa bahwa clara tidak pantas bersanding dengan gus arhan yang mereka idam-idamkan, karna gus arhan terlalu sempurna untuk clara yang masih minim pengetahuan agamanya.

Seperti sekarang ini clara dan henny yang hendak pergi ke kelas, lagi-lagi mendengar sindiran dari beberapa santriwati.

"Kok bisa ya preman kayak gitu dapetin gus arhan yang paham agama, nggak pantes tau" Ucap salah satu santriwati kepada teman-temannya yang sedang berkumpul.

"Iyaa, nggak pantes banget lagian gus arhan kenapa mau lagi" Ucap santriwati lainnya.

"Aku juga nggak sudi manggil dia ning, nggak pantes dia dapat gelar ning" Ucap yang lainnya.

Clara yang mendengar hal itu merasa tidak terima dan tersulut api amarahnya, tetapi saat ia hendak mendekati dan melabrak sekumpulan orang-orang yang menghina dirinya itu dirinya dihentikan oleh henny.

"Udah ra nggak usah di dengerin, orang itu emang suka gosipin orang, dan udah beberapa kali di hukum sama mbak-mbak keamanan karna kebiasaan buruk mereka" Ucap henny menenangkan.

"Lagian mereka ngapain sih pake acara ngatain gue kayak gitu, emang mereka kira gue dengan senang hati menikah dengan gus pujaan hati mereka itu, gue terpaksa tau inget terpaksa!" Ucap clara mengebu-gebu.

"Iya raa, udah nggak usah didengerin, mending kita ke kelas daripada nanti terlambat" Ucap henny kemudian, karna kedua temannya yang lain sudah pergi ke kelas duluan hanya tinggal dirinya dan clara saja.

*****
Gus arhan pov
Sedari tadi gus arhan menunggu clara di rumah dengan cemas takut istrinya itu kenapa-kenapa, dan ada yang ingin ia bicarakan, tapi clara tak kunjung kembali dari asrama.

Gus arhan terus memikirkan ucapan yang adiknya katakan tadi, kata adiknya syifa, bahwa banyak santriwati yang secara terang-terangan menghina istrinya, mengatakan bahwa clara tidak pantas menjadi istrinya, bahkan menghina ilmu agama istrinya, dan ucapan pedas lainnya.

Karena hal tersebut gus arhan merasa cemas, dan hal tersebut tidak bisa gus arhan biarkan, ia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti istrinya, apalagi sampai istrinya terpengaruh akan kata-kata dan hinaan dari santriwati tersebut.

Gus arhan takut clara jadi semakin tidak betah di pesantren, semakin benci pada dirinya karna selalu di banding-bandingkan, ia takut dan tidak ingin hal itu terjadi.

"Kenapa lama sekali" Ucap gus arhan tidak sabaran menunggu kepulangan istrinya.

Karna tidak sabar menunggu, gus arhan meminta tolong kepada adiknya untuk memanggil clara yang ada di asrama.

*****

Hayoloh apa yang mau gus arhan bicarakan sama clara sampe nggak sabaran gitu?

Pantengin terus yak

Jadi penasaran sama chapter selanjutnya?

Next nggak nih?

Jangan lupa vote and comment📌

Karna cuma itu yang bisa bikin author semangat untuk next chapter selanjutnya❤

Setelah sekian lama hiatus akhirnya autor up jugaaa❤ Jangan lupa vote and comment yaa📌 supaya autor semangat terus buat lanjutin ceritanya❤





Fall in love in pesantren (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang