Deringan ponsel genggam dari atas meja membuat suatu kegaduhan di pagi hari, terlihat di bawah sana, tepat nya di lantai keramik putih dan dingin itu kedua orang terbangun dengan rasa terkejut.
Mereka tampak begitu terkejut, dengan dua hal tertidur di lantai dan deringan ponsel, sang pemilik ponsel pun menengok kiri dan kanan, mencari sumber suara, lalu ia mengangkat tubuh nya dan menghampiri meja di ujung sana.
Wanita itu membaca terlebih dahulu siapa lagi penganggu dirinya di pagi hari ini.
Fransisca.
Sudah pasti orang itu yang selalu menganggu nya, lalu ia pun mengangkatnya dengan kesal.
Lilly: "Sepagi ini?" Tembak wanita itu tanpa berbasa-basi selamat pagi, atau kata 'hallo'.
Sisca: "Pagi apa yang kau bicarakan Lilly? Lihat lah jam dinding di sekitarmu."
Lilly: "Sial, jam 10."
Sisca: "Yah dan kau pasti baru terbangun bukan?
Sisca: "Hari ini aku mengadakan rapat, kemaren sempat tertunda karena harus mengurus merchandish, bagaimana kau mau ikut rapat atau tidak, perkiraan launching hari ini, aku harus menyelesaikan semuanya."
Lilly: "Eumm lakukan sesukamu, aku masih menyibukan diri untuk membuat special gift."
Sisca: "apa?"
"Nanti kau akan tau sendiri, oh ya, sore hari aku harus bertemu pemilik perusahaan Abintara itu, aku akan menjadikan dia model tetapku, itu saja, terimakasih, aku mempercayai semuanya padamu, tolong titip rapat nya agar lancar, byeee.."
"Apa?... heii... chelseaaa..."
Kesal sudah Fransisca di buatnya, firasat ia sudah buruk karena Lilly tidak datang ke kantor di pagi hari, dan wanita itu dengan ucapan manisnya, malah menambahkan pekerjaan untuk dirinya.
Dug
Sisca membenturkan kepala pada meja makan membuat Sagara di depan nya menatap dengan heran serta khawatir.
"Hei kamu kenapa?"
Mendengar pertanyaan itu, Sisca mengangkat kepala nya dengan wajah lesu miliknya.
"Kak, hari ini benar kaka tidak sibuk? Bisakah kaka menemaniku? Mengurus semua pekerjaanku hari ini? Kumohon..."
Sagara terkekeh dengan pertanyaan-pertanyaan wanita itu, ia terlihat seperti benar-benar dalam kesengsaran dan kesibukan.
"Iya, tapi kaka tidak janji ya? Sebenarnya masih banyak yang harus ku lakukan, tapi ini hari liburku."
Fransisca tampak begitu senang, ia tersenyum dan berkata "terimakasih banyak, aku akan membalas kebaikan kaka, next time oke?" Sagara pun hanya menganggukan kepala nya dengan tersenyum.
"Ayo sudah selesai makan nya bukan? Mari kita rapat."
"Eumm sudah, ayo..."
Mereka berjalan beriringan, dengan langkah penuh kepercayaan diri, layaknya seorang bos yang di kawal oleh asisten pribadi, saat ini Sagara berjalan di belakang Sisca dengan gagah dan elegant, bahkan sisca sendiri tidak menyadarinya ia sedang dalam posisi mengagumkan.
Banyak dari mereka yang melihat tersenyum begitu manis sagara dan sisca tampak seperti sepasang kekasih yang berangkat bekerja bersama.
"Semuanya sudah kumpul?"
"Sudah bu Fransisca."
Wanita itu melihat satu satu orang yang menghadiri rapat pagi ini, sebenarnya hari ini bukan lah rapat yang terlalu serius, hanya membahas perlaunchingan barang, maka dari itu mereka semua terdiam tidak mencari sang pemilih yang terbiasa memimpin rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abintara&Universe
AcakAku berkata... semesta harus mengetahui Rupa, dan raga yang begitu indah di hadapanku, Bahkan jika kuadukan indahnya matahari, pelangi, kerlipan ribuan bintang, sinar bulan di malam hari, matahari yang tenggelam, atau semua keindahan alam semesta...