...
Situasi memang tak bisa diprediksi. Mungkin itu yang dialami dua sejoli. Keadaan memang baik baik saja, rencana pernikahan mereka pun mulai berjalan. Semua seolah mendukung proses, jadi tak ada yang sulit. Hanya saja satu hal yang belum terbiasa bagi seorang Bara, yaitu LDR.
Bella harus kembali ke Jogja pagi ini, tentunya Bara merasa keberatan. Lengan kekar pria itu seolah tak mau lepas dari pinggang Bella.
"Pesawat ku jam delapan sayang." Bella sudah amat sabar menghadapi tingkah Bara yang tiba tiba tantrum begini.
"Seminggu ini di Jakarta aja ngga bisa ? Maksud ku ya pernikahan kita memang di Jogja, tapi bisa kah kita ngga LDR an dulu." Bara benar benar belum rela melepas Bella kembali ke Jogja.
"Pernikahan kita aja akhir minggu ini, aku sibuk ngurus itu juga di Jogja, sekalian selesaiin kerjaan." Bella meminta pengertian Bara.
"Dua hari lagi aja ke Jogjanya sayang, sama aku juga." Bara mulai bernego demi bisa menghabiskan waktu bersama Bella di Jakarta. Karena pekerjaan Bara juga cukup banyak jadi dirinya ingin meminta Bella menemaninya.
"Kita selesain kerjaan masing masing, ketemu di Jogja dua hari lagi." Bella tak bisa berdiam diri di Jakarta, sedangkan dirinya saja masih baru memegang jabatan penting ini.
"Sayang, masa gitu." Bara benar benar belum terima keputusan Bella.
Bella menghela nafas panjang, belum jadi suami aja kaya gini. Bagaimana nanti ?
"Bara." Bella sudah cukup sabar.
"Iya aku anter ke bandara sekarang sayang." Bara tak bisa menghadapi kemarahan Bella. Bisa bisa dirinya di diami, dan itu menyiksa.
"Kita hanya perlu bersabar sebentar lagi Bar. Lagian kan kamu udah janji nanti pindah ke Jogja." Bella mengingatkan kesepakatan awal mereka sebelum Bara meminta menikah.
"Iya sayang, aku lagi bikin rencana, sama survey juga nanti habis kita nikah." Bara tentu ingat itu. Tapi membuat perusahaan di suatu daerah tak bisa seperti membuat candi seribu dalam satu malam kan. Pasti ada proses, dan Bara tahu ngga cukup satu bulan.
"Kalo kamu sibuk, aku bisa ke Jakarta. Ngga harus kamu terus ke Jogja." Bella bahkan sudah mau mengalah untuk ini
"Makasih sayang." Bara harusnya bersyukur memiliki istri seperti Bella.
.
.
.Pemberitahuan pesawat rute Jakarta Jogja akan segera take off. Bara mengengam jari munggil Bella, dirinya merasa berat sekali. Baru juga dua hari ketemu, tapi sudah mau jauh lagi. Apa takdir mereka memang harus begini dulu ?
"Sayang, selalu aktif hpnya, jangan deket deket cowo mana pun." Bara benar benar was was. Memang mereka saling percaya dan cinta. Tapi namanya mau nikah cobaan lebih sulit bisa saja datang.
"Iya Bara, yang penting kamu harus selalu percaya sama aku." Bella tahu hubungan mereka memang tak mudah. Tapi setidaknya jika Bara percaya bisa hidup bersama Bella, maka semuanya akan baik baik saja.
"Hati hati ya, i love you sayang." Bara mengecup kening Bella dengan penuh cinta.
"Kamu juga hati hati, i love tou too Bara." Bella mulai berjalan menjauh.
.
.
.Hanya perlu waktu dua jam, Bella sampai di Jogja. Dirinya akan beristirahat sebentar, sebelum lanjut kerja. Soal pernikahan semua sudah Bella pasrahkan pada pihak WO. Bukan berarti Bella tak ingin bergerak sendiri, hanya saja waktu Bella tak sebanyak itu untuk menangani segala hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE WINS ALL (✅)
RomanceKarena cinta itu tak mengenal kekurangan, karena cinta juga bisa menyempurnakan kehidupan dua insan. Kisah ini bukan tentang kesedihan, karena bahagia juga ada, pengorbanan ada, cemburu ada, perjuangan ada dan berbagai hal lain yg melengkapi perjala...