Karena cinta itu tak mengenal kekurangan, karena cinta juga bisa menyempurnakan kehidupan dua insan.
Kisah ini bukan tentang kesedihan, karena bahagia juga ada, pengorbanan ada, cemburu ada, perjuangan ada dan berbagai hal lain yg melengkapi perjala...
Malam pergantian tahun baru 2024 sudah dipastikan kurang dari 24 jam. Akhir tahun harusnya menyenangkan tapi kali ini tak semenarik biasanya. Penyebabnya tentu seorang gadis, gadis yang membuat dunia Bara jungkir balik dalam sekejap. Bara tak bisa membayangkan bisa jauh dengan Bella lebih dari empat hari. Rindu sudah pasti, jika bukan karena sang ibu, Bara memilih langsung pulang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bara termenung di balkon kamarnya. Setelah membaca pesan dari Bella, jadi galau seperti ini. Ingin rasanya terbang saat ini juga, mencium dan memeluk Bella. Ash, dasar si kakek yang menahan Bara lebih lama di penjara yang terlihat seperti istana. Ketukan pintu terdengar, tapi Bara malas gerak, biarkan saja.
Joen Sunghon masuk, dirinya ingin mengajak Bara jalan jalan karena bosan. "Jung." suara Sungho mengema hingga ke balkon.
Bara males bersuara juga, hingga satu lengan menepuk pundaknya. "Ck, dipanggil juga." Sungho sebel diacuhkan.
"Apa kak ?" Bara melihat Sungho yang sudah duduk di depannya.
"Ayo pergi, nyari angin." Sungho tak ada jadwal ngantor kali ini.
"Males kak, mau tidur aja." Bara tak ingin kemana mana.
"Jangan galau deh, kangen ? Pulang dong." Sungho baru tahu cowo segitunya cinta sampai kaya gini.
"Kalau bisa sekarang aku pulang. Tapi kakek, papa dan mama ku masih menahan ku. Bisa apa ? Walaupun aku sudah bilang, pergi dari keluarga Joen tapi mereka masih bertahan." Bara membuka sesi curhat.
"Mau kabur ? Aku bantu." Sungho prihatin, bantuin lah ya.
"Caranya kak ? Kalau ketahuan ?" Bara penasaran, sempet kemarin mau kabur tapi kehormatan orang tua Bara dipertaruhkan.
"Aku ajak kamu pergi, aku anterin ke bandara. Kita akan beraksi besuk gimana ? Tenang aja, semua aman." Sungho biasa kalau buat ulah dengan sang kakek.
"Tapi orang tua ku gimana kak ?" Bara harus memastikan semua, sebelum kabur.
"Kakek ngga akan ngusir orang tua mu. Mereka juga anaknya, hanya saja mungkin fasilitas mu dicabut kakek." Sungho pernah merasakan itu, hingga harus usaha sendiri mencari uang.
"Aku tak masalah kak, uang bukan segalanya, aku masih bisa usaha." Bara mulai mendapat keyakinan.
"Okelah, siap siap aja. Aku yang atur semua." Sungho mulai beranjak pergi.
"Makasih kak." Bara tulus mengucapkan ini.
"Ah, seperti dengan siapa aja. Aku bahagia melihat saudara ku bahagia, jadi kejar kebahagiaan mu Jung." Sungho mulai berjalan keluar kamar Bara.
Sekarang sudah jam 7 malam, berarti di Indonesia baru jam 5 sore. Bara ingin mendengar suara gadisnya, biasanya jam segini Bella sudah pulang kerja. Bara sejak di Korea jarang buka hp, dulu sih posesif banget dengan Bella, tapi sekarang Bara ingin mengubah itu semua, dia percaya Bella. Dia ingin Bella nyaman disisinya, hingga tak mungkin pergi dari hidup Bara.
