Reina sepertinya sedang bermimpi entah mengapa ia merasa dikejar-kejar, namun bukan perihal dikejar-kejar. Reina semakin panik karena ada suara debaman dan ketukan yang brutal, akhirnya mata itu terbelalak lebar.
Astaga ini bukan mimpi, melainkan suara ketukan pintu kamar kostnya yang diketuk oleh siapa itu, waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi.
ANJIRR SIAPA YANG GANGGU JAM TIDUR GUE
Dengan langkah yang sedikit terhunyung, Reina segera membuka pintu kamarnya disana ada Mina dan juga Raya, Reina mengusap wajahnya dengan kasar dan berusaha melihat dengan jelas, "apa anjirr, aku gak jadwal piket ya?!"
Mina menarik tangan Reina, "ada yang nyariin kamu njir, ganteng pisan. Itu ya yang mirip jaehyun? tapi kok ga ada mirip-miripnya ya Rei?"
"Tehh Mina temennya baru bangun" Raya menyela pertanyaan runtutan dari Mina, kemudian mengalihkan pandangan ke Reina yang tengah masih mengantuk setelah itupun Raya mengangkat bicara, "Btw Rei dia nyariin kamu dari pukul 6, nungguin kamu lama banget sampai mau diusir sama penjaga kost."
"hah??"
"ih kebanyakan hah kamu teh, cepet turun kasian orang nunggu." Mina pum turut kesal ia menarik Reina dengan kuat.
Reina kebingungan, dirinya tak sempat melihat Hp untuk sekedar memastikan siapa yang datang, Takutnya ada yang mengabari lewat chat. Sekarang Reina melihat bagaimana Mina dan Raya mendorong dirinya hingga terperosok ditangga ternyata orang itu adalah Riku dan Sakuya.
laki-laki berkaos hitam dengan jaket jeans yang disampirkan dibahu dan disebelahnya ada Sakuya yang menggunakan celana panjang dan hoodienya, kepalanya pun tertutupi oleh kupluk. Reina sempat menahan nafasnya beberapa detik, mengingat dirinya belum bebersih-bersih.
"HAI TEH REINA!" Sakuya berdiri dan tangannya melambai-lambai, Riku pun turut berdiri dan menyeringai tipis.
"gimana? boleh juga kan rencana gue jemput lo." Sial. Reina ingin merutuk Riku, bagaimana bisa laki-laki itu tau rencana Reina malam tadi?!
"Ka Mina , Raya kalian bisa balik ke kamar, aku sekalian mau mandi juga, biarin mereka disini bentar." Akhirnya Mina dan Raya meninggalkan Reina sendirian, menarik nafas lalu melayangkan tatapan tajam ke arah Riku.
"pliss deh! ini lo ganggu orang tau gak pagi-pagi!" Reina gemas setengah mati, sedangkan Riku hanya menyengir tanpa merasa bersalah sedikit pun.
"Kenapa sih Rei? gue mau bareng lo doang"
"ini juga kenapa lo bawa adek lo, emang gak sekolah?"
"Sabtu lihur kak," Sakuya menyahut dengan ekspresinya yang polos, Ah Reina sepertinya lupa hari sekarang.
"Gapapa Rei, Sakuya sekalian mau rapat ekskul harui ini. Jadi sekalian aja, iya kan dek?" Sakuya mengangguk, hal itu Reina tak bisa berkutik lagi. Ia hanya heran kenapa Riku mau bela-bela jemput dia, padahal dia bisa aja pergi sendirian.
Reina pun berbalik meninggalkan dua laki-laki itu dengan terheran-heran. Gadis itu menyegerakan diri untuk mandi dan berdandan sedikit. Kemudian mengambil beberapa bungkus roti di dapur, seperti biasa mereka setiap pagi akan mendapatkan 3 bungkus roti kecil per lantai, tapi Reina tau Raya tidak akan sarapan pagi karena ia kerap sakit perut. Apalagi Mina tentu tak akan menyentuh roti itu kalau isinya selalu susu susu dan susu. Ia alergi susu.
Reina pun mengambil ketiganya dan membuat ke tas tanpa berlama-lama. Disana Sakuya dan Riku masih asik mengobrol singkat, Reina pun datang dengan menggeplak kepala Riku dari belakang. Dengan Sialnya Riku terkejut dan hampir menjatuhkan diri ke lantai.
"ayo pergi!"
"buset kaget anjing"
Reina melongoskan matanya, "bodo amat, gini ya jadi orang ngeselin banget. Gue gak mau dijemput, kalau takut tinggal cari pacar lo aja apa susahnya sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy My Boyfriend - Riku NCT WISH
Teen Fiction"ganteng gak gue?" Celetuk Riku kepada Reina, Sang gadis hanya menatap lekat dan berucap dengan santainya, "ganteng kok." Riku mengembangkan senyumannya, "udah pasti lah dari lahir juga" "Iya dari lahir, Rik." "Udah naksir belum?" Reina menaikkan sa...