Bukannya dianter ke parkiran motor, mereka harus mengulur waktu lebih lama disana. Sebenarnya Reina sudah membujuk untuk pulang lebih dulu, namun entah mengapa Riku menahannya.
"temenin anjirr, ini si Adel katanya mau kesini."
"btw siapa tu anak, kayaknya deket banget sama lo sampe manggil Aa Aa gitu."
"dia mah anak temen mama gue, dulu kita tetanggaan tapi gue pindah gitu deh."
Reina mengangguk paham, "kayanya dia
suka sama lo Rik."Riku mungkin akan tertawa jikalau mendengar pernyataan seperti itu, ia sudah tidak jarang mendengar bahwa banyak wanita wanita yang memuja ketampananya. Namun mendengar Reina mengucapkan mengatakan Adel menyukainya, sepertinya Riku tidak menampik hal itu.
Mengingat dulu mereka dekat bagaikan adik dan kakak, Riku terkekeh dan menggeleng pelan, "kagak mungkin, dia anak pejabat. Gak berani gue apa-apain."
Reina kelu lalu hati gadis itu berkecamuk. Lo juga anak pejabat, anjing.
Memang benar Adel datang sedikit tergopoh-gopoh, Riku pun membukakan kaca jendela tanpa berniat turun.
"Kenapa del?"
"Aduh punten A, ternyata ga jadi jalan nya sama temen-temen, pulang sama Aa bisa kan? nanti jam 3 aku selesai kelas kok."
Ini masih pukul 1, mungkin menunggu 2 jam terlalu lama. Namun dengan bodohnya Riku malah mengangguk dan membuat Reina sedikit kebingungan, "ntar ditelpon aja deh ya? Aa bakal stay disekre kok." Hal itu Adel mengangguk antusias, "yaudah aku balik lagi ke kelas ya?"
"iya hati-hati"
Reina mengalihkan pandangannya ke pemuda itu dengan waut tak bersahabatnya, "Sekre kan ga ada yang jaga Rik?"
"udah gapapa, kasian"
"dih gue aja gak pernah lo kasianin," Reina mengambil tasnya dan beranjak dari mobil Riku, Pemuda itu ingin menahannya namun keburu gadis itu menutup pintunya membuat Riku sedikit berjengit.
"pelan-pelan oy!"
"bodo!"
Reina melenggangkan kakinya dan menuju parkiran motor, sungguh dia disini hanya membuang terlalu banyak waktu persetan menemaninya makan siang berkedok diberi bekal oleh kekasihnya pun Reina tidak peduli. Jarak parkiran mobil ke motor itu cukup jauh yang membuat tenaganya terkuras habis.
"Reina!"Seseorang memanggil gadis itu cukup nyaring, membuat reina berdecak kesal. Apalagi pikirnya.
Ternyata yang memanggil dirinya adalah Sion, "loh belum pulang lo?" Tanya Sion dengan segaris senyuman manisnya, Reina ingin berteriak rasanya.
"Belum Sion"
"mau bareng?"
Sesungguhnya ini tawaran sangat baik, tetapi gimana nasib motor dirinya? Akhirnya Reina menggeleng, "gue bawa motor kok"
"Riku mana?"
Reina melongos malas, "dia lagi jalan sama pacarnya" Hal itu Sion tertawa kecil dan mengusak pelan kepala Reina. Ini pertama kalinya gadis itu diperlakukan oleh Sion, hatinya sangat berantakan dan membuat hatinya berdebar bukan main. Namun perasaan ini tidak sama seperti Riku lakukan kemarin.... gadis itu galau sekejap
"Demen banget nemenin buaya" Celetuk Sion yang membuat Reina tersenyum masam.
"iyakan? lebih baik gue pulang aja"
"yaudah bareng gue keparkiran," Sion dan Reina ke parkiran berdua sesekali Reina melemparkan lelucon yang membuat Laki-laki disamping terbahak-bahak. Reina merasa senang dan bahagia, tidak seperti Riku yang selalu membuatnya tinggi darah.
Efek wajah Sion yang tampan kali ya?
Sion dan Reina akhirnya pulang dengan tenang, berbeda dengan Riku yang harus tidur di ruangan Sekretariat. Dalam hati pemuda itu pun turut bingung, "perasaan gue gak gabut banget jadi merelakan waktu berharga gue..."
....
Reina membeli makanan cukup banyak sehingga ia memanggil teman-teman kostan nya untuk makan diruang tamu barengan, namun anak itu terlihat bengong dan pendiam. Membuat Raya-- teman kamar sebelahnya berceletuk.
"Rei! jangan ngelamun"
Reina terjengit dan menggeleng pelan, Mina selaku ketua dari lorong kost lantai 3 pun turut nimburg, "Mikir apa kamu Rei? coba cerita"
"ah gak kok"
"Jangan bohong Reina.." Mina adalah sosok paling dewasa diantara mereka bertiga, mendengar Mina bersuara serius membuat gadis itu menghela nafasnya.
"menurut kalian orang tampan dan orangnya cukup asik itu gimana?"
"hah maksudnya?" --Raya
"yaa.. bisa dipercaya gak gitu, soalnya akhir-akhir ini aku habis berinteraksi sama tuh orang, dulu au sempat suka sih, tapi ku kira cuman cinta monyet"
"tampannya kayak gimana Rei? soalnya banyak orang tampan tapi spek buaya." Entah mengapa Raya mengatakan hal itu membuat Reina mengingat kepada temannya, siapa lagi jikalau bukan Riku. Tapi Reina yakin Sion tidak begitu pasalnya Sion belum ada tanda-tanda sering ngapelin cewek di jalanan, bukan seperti Riku.
Reina menarim nafasnya kepalanya sedikit pening, "gak kok, dia beneran baik tipe-tipe softboy mungkin?"
"Waduhhh Rei, jangan kemakan cowok gitu deh. Biasanya ada kejutan tau dibalik cowo-cowo gitu apalagi orangnya kalem"--Raya. Sepertinya Raya masih belum ngeh, siapa yang dibicarakan oleh Reina.
"Gak boleh gitu Raya, siapa tau emang baik beneran. Kalau nurut kamu sendiri gimana Rei? dia emangnya ada ngasih lo afeksi gitu?"
"gak ada sih" Reina melorot kan kedua bahunya, "kayaknya dia gak bakalan suka sih sama aku kak, dia beneran tampan kayak artis."
"mirip siapa contoh?" Tanya Mina, "Jaehyun NCT kali" Raya tersedak kemudian, mendengar nama Jaehyun NCT, Raya seketika berantusias.
"Sion lo maksuddd??!!!."
"yang mana ada gak fotonya?" — Mina
"dih gak gak" Reina menepikan Hp nya entah mengapa ia tak mau berbagi foto tampan itu, sungguh! Mina mencebikkan bibirnya hal itu disambut oleh tawa Raya yang menggelegar.
kemudian makan malam itu masih berlanjut dengan tenang, Reina makan sambil membuka sosmednya, sesekali ia melihat snapgram temen-temennya lalu snapgram Riku muncul. Reina bisa melihat pemuda itu tengah merepost dari SG seseorang, disana ada foto lagi makan malam di suatu restoran (?) mungkin dengan potongan tangan yang digenggam oleh tangan cantik.
Reina berdecih pelan, apa lagi mendengar sound nya terdengar cringe. Gadis itu menghempaskan Hpnya dengan kesal.
udah jadi aja anjir, tadi ngelak gak suka babi. Ini kalo ketemu gak bakalan gue ladenin puyeng jadinya euy.
Ting
Riku
Rei
besok kelas jam 1 kan ya
kita rapat dulu kali, nanti gue jemput deh gue males sendirian ke sekre takutReina
alay
pergi sendiriRiku
gak mau tau
gue jemput pokoknyaGila lo
Reina berdecak kesal dan membuat rencana ia akan pergi ke kampus jam 8 pagi, agar dirinya bisa lepas dari Riku. Satu tarikan nafas akhirnya ia mendapatkan satu notif lagi dari Sion.
Gadis itu menarik senyumannya.
Sion
Besok rapat delegasi
udah baca grup kan?Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy My Boyfriend - Riku NCT WISH
Novela Juvenil"ganteng gak gue?" Celetuk Riku kepada Reina, Sang gadis hanya menatap lekat dan berucap dengan santainya, "ganteng kok." Riku mengembangkan senyumannya, "udah pasti lah dari lahir juga" "Iya dari lahir, Rik." "Udah naksir belum?" Reina menaikkan sa...