Chapter 13

440 33 0
                                    

Vote dan komen 💕 :)

...

Fugaku mendapat panggilan hapenya dari nombor yang tidak dikenali. Walaupun dia malas mahu mengangkat, namun Fugaku cuba menyambut panggilan walaupun dia tidak tertarik.

"Hn siapa?"

"Ini Danzo, Fugaku."

Mata Fugaku segera mengaktifkan mata Sharingan yang tidak pernah sesiapa  pernah lihat. Kemarahan jelas tercetak di raut wajahnya apabila mendengar semula suara yang paling dibenci itu.

Fugaku tidak akan melupakan semua perbuatan keji Danzo kepada keluarganya bahkan klannya.

"Keparat kau, tua kerepot!"

"Sialan, bangsat!!"

Habis maki serapah Fugaku lontarkan kepada pria tua tidak sadar diri itu. Sudah tua saja masih bikin masalah. Kapan si kerepot ini akan tobat?

Fuji, karyawan Fugaku hanya geleng kepala melihat bosnya yang memaki terus. "Pak bos bawa istighfar..dosa jika maki terus.."

"Kamu diam! Saya sedang bicara dengan makhluk paling laknat." Kata Fugaku melampiaskan kemarahan kepada Fuji. Pria itu akhirnya akur, tidak mampu melawan pak bos Uchiha.

"Baik, pak bos!" Fuji membungkuk badan.

__________

"Biar bibi suapin kamu." Hinata cuba menyuap makanan di bibir Daisuke akan tetapi segera ditepis kasar oleh anak itu. Hinata tersentak.

"Aku tidak mahu bibi! Aku mahu mamaku!" Daisuke dengan mata onyx tajam yang bulat melihat Hinata penuh amarah. Hinata terkekeh keji.

"Hahaha..kamu pikir bibi peduli dengan kemauan kamu itu? Kamu sepatutnya bersyukur bocah! Aku tidak menyumpal mulutmu dengan stokin busuk pak Danzo!" Hinata mengancam dengan mata putihnya yang menakutkan.

Daisuke mulai berkerut. Pipi chubbynya semakin gembul. "Bibi jahat!!"

"Berisik!" Neji menyilangkan tangan mendengar suara Daisuke itu. Apa anak ini tidak bisa diam walau sehari? Cupingnya tersiksa.

Daisuke sesengukan, air matanya kembali bertumpuk di mata onyxnya yang bulat. Benar-benar mirip Sasuke ketika masih kecil, walaupun dia adalah putra Uchiha Izuna.

"Uwaaa!!"

"Ada apa ini? Suruhin jagain anak kecil saja tidak becus!"  Tiba-tiba, suara itu membuat Hinata dan Neji menoleh.

Danzo dan beberapa pembantunya, muncul di ruang tamu. Tatapan Danzo datar melihat kepada Daisuke yang sedang berteriak nangis.

"Bawa dia ke kamar uji kaji."

"Apa?" Neji terkejut, begitu juga Hinata.

"Kamar uji kaji? Tapi anak ini masih lima tahun." Soal Neji dengan wajah serius.

"Tidak mungkin kamu mahu menyiksa anak sekecil ini." Kata Hinata melihat Danzo dengan tatapan ngeri.

Danzo berjalan mendekati Daisuke yang terus menangis tanpa henti. Lalu tubuh Daisuke diangkat dengan sebelah tangannya. Daisuke terkejut dan berhenti menangis.

Tangan Danzo yang terangkat sebelah kiri, mengeluarkan beribu mata Sharingan merah yang mengerikan. Daisuke, bahkan Neji dan Hinata turut ngeri dan terkejut melihat kejadian itu.

"Kau lihat ini bocah? Ini hasil karya teragung ku dan kekuatan ku. Tidak ada sesiapa yang bisa menghalangku.." Danzo menunjukkan matanya dengan sebelah jari. Daisuke mengikuti arah jari Danzo itu.

"Sekarang, untuk menyempurnakan rencana agung ku, aku butuh kamu sebagai bahan terakhir ku. Kau, bisa membantuku, Uchiha Daisuke."  Danzo tersenyum menyerigai.

Daisuke berkedip beberapa kali. Apaan sih?

"Itu tidak akan terjadi!"

Semua melihat ke arah penjuru rumah, tepatnya di hadapan pintu gerbang Mansion. Danzo mengeraskan rahangnya saat melihat Uchiha Sasuke.

"Tch" Danzo berdecih. Moment epicnya pasti akan diganggu oleh si Uchiha bongsu ini.

Sasuke muncul dengan wajah tenang namun tatapannya penuh intimidasi. Daisuke terbeliak. "Paman!?"

"Jangan khuatir, Daisuke..Paman akan selamatkan kamu dari si keparat ini." Sasuke berkata dengan penuh keyakinan. Danzo mengangkat Daisuke tinggi, Sasuke terkejut.



"Fine..we will see who the winners."























To be continued...
___________________

Hello gaiss😊 aku kembali update🥳
Buat yang setia menunggu, makasihh banyak yaa. Aku usahakan untuk aktif di wattpad sih.. Insyallah

Dont forgot to vote and give your comment✨

Bye-bye💕

Mama and the Mafia Boss!(Sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang