Chapter 09

568 56 8
                                    

Enjoy reading ~

>>>>

"Aku mendapat informasi tentang mendiang putra Tuan Izuna, Tuan Sasuke!"

Sasuke segera membalikkan badannya menatap wajah Jugo, telinganya sudah siap mendengar sesuatu yang dinanti-nantikannya selama ini.

"Kau tak akan percaya, dia.." ucapan Jugo terpotong saat sebuah langkah tiba-tiba mendekat. Mata Sasuke beralih ke arah pintu. Sesosok wanita bersurai merah datang dengan tubuh seksi.

"Sasuke-kuunn!!"  Sasuke menahan rasa kesalnya mendengar suara genit wanita Uzumaki yang kali ini masuk ke kamarnya tanpa permisi.

"Apa yang kamu inginkan?"  Sasuke menatapnya datar, ini bukan waktunya memperlakukan wanita menyebalkan ini.


"Sasuke-kun! Kudengar kamu ada waktu luang hari ini..ayo kita berkencan?"  Karin tersenyum.  "Aku akan melayanimu sampai ke ranjang..hehe."


Jugo merasa jijik melihat Karin yang seperti lintah.  badannya bungkuk dihadapan sasuke untuk menggoda bos mafia, jika jugo menjadi sasuke lebih baik dia mengusir karin untuk terus melayani sikap wanita itu.

"Aku sibuk."  Karin mengerucutkan bibirnya.

"Oh ayolah! Kali ini saja.." ucap Karin. Jugo menggeleng ke arah Sasuke. Baginya, berkencan dengan Karin bukanlah ide yang tepat.

"Aku bilang aku sibuk! Kamu tuli atau apa Karin?"  Sasuke muak mendengar suara Karin yang sengaja dimanjakan di hadapannya.


"Terserah! Kalau begitu.. bagaimana kalau kita berfoto bersama?"  Kata Karin, Jugo kaget saat Karin mengambil foto dirinya bersama Sasuke.


"Pergi sekarang."  Sasuke segera mengusir Karin.

Karin memberi flying kiss  pada Sasuke dan berjalan dengan penuh semangat menuju pintu keluar.Jugo menarik napas dalam-dalam dan merasa lega.









"Sakura...kau sudah banyak istirahat, hm?"  Ucapan Menma seperti sindiran, Sakura langsung menoleh menatap Menma.


"Tuan Menma.. kenapa tiba-tiba anda pulang dan tidak menunggu saya?"  kata Sakura sedikit terkejut.


"Ekhem.. tidak apa-apa. Aku hanya merasa bersalah karena memaksamu berkencan. Aku harap kamu tidak marah padaku."  Sakura gugup saat mata Menma menatapnya tajam.



"Tidak..tentu saja Tuan Menma. Tapi kenapa aku? Kenapa bukan pacarmu?"  Kata Sakura.


"Hah? Pacar? Sakura..siapa bilang aku sudah punya pacar? Aku belum pernah berkencan dengan siapa pun. Hatiku hanya bisa ditaklukkan oleh seseorang."  Menma menatap wajah cantik Sakura.


"Kamu."  Lanjut Menma. Sakura tersentak dan menoleh ke arah Menma.  Kini Menma sepertinya menunggu jawaban Sakura.


"Sakura...apa jawabanmu?"  Kata Menma, jantungnya berdebar kencang menunggu jawaban Sakura.

“Aku… aku tidak bisa.”  Kata Sakura. Menma kaget mendengarnya. Jantungnya serasa ditusuk pisau tajam.


"Aku tidak bisa!..kamu harus menerimanya."  Menma merasakan sakit di dadanya, Menma lalu meraih tangan Sakura dan menariknya.


"Sakura..Aku mencintaimu! Tolong jangan membuatku gila seperti ini! Setiap malam aku tidak bisa tidur!"  Menma mendekatkan wajah mereka.


"Tuan Menma! Biarkan aku pergi!"  Sakura mencoba melepaskan pergelangan tangannya.


Mama and the Mafia Boss!(Sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang