Chapter 14

66 11 1
                                    


Sasuke dan Danzo saling berpandangan tajam.  Danzo tersenyum dengan wajah keriputnya.  Tangannya menunjukkan ribuan mata Sharingan yang dimilikinya setelah membantai anggota Uchiha satu per satu.

Sasuke yang melihat hal itu menjadi semakin kesal dan dendam terhadap Danzo.  Lelaki tua yang tak sadarkan diri itu memang tak tahu malu karena mencari masalah dengan sang Uchiha.

"Aku akan membunuhmu juga, seperti saudara kembarmu...Sasuke Uchiha."  Danzo dengan suara menyeramkan menatap Sasuke dengan cemberut.

"Berhentilah tersenyum, dasar bajingan.. Kau seharusnya tidak mencari masalah dengan Uchiha... tanganku gatal ingin memukul wajah tuamu dengan Chidori."  Sasuke menahan amarahnya.  Berengsek!  Wajah pria ini selalu berhasil membangkitkan emosi.

"Paman..humph!!"  Mulut Daisuke ditutup oleh tangan Neji.  Hal itu membuat Daisuke kehabisan napas.  Hinata langsung menusuk tangan Daisuke dengan jarum.

"Sialan! Apa yang kau lakukan!"  Sasuke secara tidak sengaja mengaktifkan Sharingannya karena emosi melihat Hinata melakukan sesuatu pada calon putranya.

Ehem, calon putranya?

"Nanti.. itu..." Sasuke tiba-tiba menyentuh dahinya yang berdenyut.  Rasa sakit dan nyeri tiba-tiba menyerang.  Kenangan demi kenangan masa lalu bermunculan.

Sasuke memejamkan matanya.. mengapa momen ini terasa begitu familiar?  Mata Sasuke tertutup.



Flashback

"Izuna? Apa itu?"  Sasuke melihat Izuna mencocok sesuatu di lengannya.  Izuna tersenyum tipis.  "Oh, ini hanya obat. Obat yang bisa menyembuhkan rasa sakit di mataku."  Sasuke curiga.

"Dari mana kamu mendapatkan obat seperti itu? Aneh."  Sasuke dengan wajah datar dan suara dingin dan mencurigakan.  Izuna tersenyum.

"Aku bisa memberitahumu tapi dengan satu syarat," senyum Izuna yang mirip dengan Sasuke terlihat. Sasuke yang pasti saudara kembarnya hanya menatapnya sekilas.

"Katakan dengan cepat!"  Sasuke memang tipe lelaki yang tidak akan pernah sabar jika hal itu memberinya rasa keingintahuan yang tinggi.  Terutama dengan semua kondisi yang dimiliki Izuna ini!

"Tuan Danzo memberikannya kepadaku."  Ucap Izuna sambil tersenyum ramah.  "Jangan beritahu ayah, ya? Ini rahasia kita berdua. Aku tidak ingin bertengkar dengan ayah lagi."  Kata Izuna.

Sasuke menyadari bahwa hubungan saudara kembarnya dengan ayahnya tidak sedekat yang dia kira.  Walaupun Sasuke berkata ayahnya lebih mengagumi Izuna daripada dirinya, dia bisa melihat konflik terpendam antara si kembar dan ayah mereka di balik hal itu.

"Obat ini bisa menyembuhkan mataku yang sakit, dan setelah itu... aku tidak perlu bergantung pada pengobatan tradisional atau menemui dukun yang selalu direkomendasikan ayah... kau mengerti, Sasuke?"  Izuna mengatakan itu agar Sasuke bisa menyimpan rahasia itu untuknya.

"Apakah obatnya benar-benar dijamin efektif? Aku merasa tidak tenang."  Ucap Sasuke sambil memperhatikan cairan aneh itu yang mengeluarkan bau harum yang tidak sedap bagi hidung tajamnya.  Dia menatap Izuna dengan pandangan curiga.

"Bukankah Tuan Danzo memiliki hubungan yang buruk dengan ayah? Mengapa kau mempercayai orang tua yang merepotkan itu?"  Sasuke, dengan mulut tanpa saringan, berkata dengan tajam.

"Karena dia memberiku tawaran yang sangat menggiurkan, Sasuke. Aku ingin bersama wanita yang kucintai lebih lama. Aku tidak ingin mati muda dan meninggalkannya."  Pikiran Izuna terfokus pada sosok gadisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mama and the Mafia Boss!(Sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang