03

8 0 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 18 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Jam menunjukkan pukul 14.00 siang, Joon telah menyelesaikan kelas terakhirnya, dan berniat mencari keberadaan Mrs. Ellen. Biar bagaimanapun ia harus mencoba bernegosiasi.

Sebelumnya saat jam istirahat Joon sempat membawa laptopnya ke sebuah tempat service yang hanya berjarak beberapa meter dari universitas, menurut teknisinya, itu tidak akan memakan waktu lama sekitar dua atau tiga hari. Joon juga sempat menanyakan cara untuk mengembalikan file yang tidak sengaja ia hapus pada teknisi di sana. Tapi jawabannya tidak memberikan setitik harapan.

File itu sudah dihapus secara permanen yang artinya untuk di kembalikan perlu waktu yang cukup lama dan laptop Zevlyn harus dititipkan pada teknisi untuk dikerjakan. Belum lagi biaya pengerjaan di tempat ini juga lumayan besar karena berada di teknisi yang resmi, jadi ia lebih memilih membantu Zevlyn daripada harus membuat wanita itu lebih marah lagi karena laptopnya harus di titip.

Joon lebih memilih membantu Zevlyn mengerjakan tugasnya hitung-hitung dia juga kembali belajar dan mengingat kembali tentang materi musik kontemporer yang pernah ia dapatkan dulu.

Joon sudah berdiri di sebuah ruangan yang berada beberapa pintu dari ruangannya. Tangannya terangkat dan mengetuk beberapa kali.

Tok Tok Tok

'silahkan masuk' gemaan suara terdengar dari dalam ruangan.

Joon membuka pintu dan menampakkan dirinya di ambang pintu berwarna putih itu "permisi Mrs. Ellen apa anda sedang sibuk" tanya Joon hati-hati, melihat wanita itu sedang sibuk menatap layar laptopnya. Jarinya berhenti menggerakkan mouse dan mengangkat kepalanya melihat Joon yang masih berdiri di ambang pintu "tidak juga ada apa? jangan berdiri di sana, saat mengajak seseorang berbicara itu terlihat seperti anda mencoba untuk mempersingkat waktu untuk segera pergi" Joon yang sadar lalu berjalan masuk menuju meja Mrs. Ellen.

Wanita dengan bingkai kacamata berwarna merah, rambut yang disanggul dan pakaian yang rapi itu duduk dengan anggun di kursinya, tubuhnya bahkan tegak dan dagunya sedikit dinaikkan "anda dosen baru disinikan" Joon tersenyum dan mengangguk "ya saya baru sebulan disini"

"saya dengar dari Professor James kamu cukup berprestasi makanya dia memilihmu untuk menjadi penggantinya" Joon mengusap leher bagian belakangnya sambil tersenyum bisa dibilang begitu

"kalau begitu ada apa kemari?"

Joon sedikit merasa gugup karena ia sebelumnya sangat jarang berbaur dan bertemu dengan dosen-dosen selain dari dosen yang satu ruangan dengannya, jadi bisa dibilang ini adalah percakapan pertamanya dengan Mrs. Ellen.

"saya ingin menanyakan terkait pemberian ujian pada mahasiswa di universitas ini seperti apa, mengingat anda juga sangat kompeten dalam hal penilaian, singkatnya, saya ingin mengetahui sudut pandang anda tentang cara memberi penilaian saat ujian" ucap Joon hati-hati "oh, duduklah, akan saya perlihatkan tabel penilaiannya"

Rencana Joon adalah ingin mencari tahu sistem penilaian yang dilakukan Mrs. Ellen. Ia tidak mungkin dengan terang-terangan mengatakan bahwa ia baru saja menghapus file tugas ujian salah satu mahasiswa, Joon tidak ingin terkesan mengemis nilai pada Mrs. Ellen akibat dari kecerobohannya.

Mrs. Ellen memperlihatkan laptopnya yang menampilkan tabel tentang rubrik penilaian mulai dari tugas harian, kelompok, individu, dan ujian. Wanita itu menjelaskan bagaimana cara ia membagi nilainya.

Would You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang