08

8 0 0
                                    

PERHATIAN !!!

Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 18 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca

***********************

Siang ini Joon sedang mempersilahkan mahasiswanya untuk memaparkan hasil kerja kelompok mereka, ada sekitar 12 kelompok namun hanya beberapa yang memaparkan materinya berdasarkan undian. Dua kelompok yang terpilih secara acak sudah naik dan mempresentasikan hasil kerja mereka.

Naasnya untuk kelompok terakhir yang terpilih adalah kelompok Zevlyn. Dengan sedikit menggerutu ia membawa laptopnya ke depan dan mulai menyambungkan ke kabel proyektor

Cloee segera memberikan flashdisk berisi semua materi yang akan mereka paparkan. Namun sepertinya ini hari yang sial bagi Zevlyn karena saat menyalakan laptopnya yang tampil pada layarnya adalah updating software. Joon yang berdiri tidak jauh dari sana segera mengambil laptopnya dan menyodorkan pada Cloee "pakai ini, kita cuma punya waktu lima belas menit" wanita dengan kacamata itu segera meraih laptop milik Joon dan mulai memasangkan kabel proyektor.

Akhirnya presentasi itu dimulai, Zevlyn dan teman-temannya menjelaskan bagaimana hasil dari diskusi dan meminta pendapat dari beberapa kelompok untuk menyampaikan beberapa masukan.

Zevlyn bernafas lega setidaknya kelompok mereka tidak begitu banyak mendapatkan kritik ataupun pertanyaan, hanya beberapa saran yang tentu akan membantu tugas mereka untuk lebih sempurna. Segera Zevlyn menarik flashdisknya dan mematikan laptop Joon. Sebenarnya Zevlyn lupa jika itu milik Joon hingga layar yang menampilkan banyak tab file yang terbuka itu berubah menjadi hitam, tanda bahwa laptop itu telah dimatikan.

Joon yang melihat itu segera menghampiri "kamu baru saja mematikannya?" Zevlyn mengangguk "ini terima kasih Sir" ucapnya sambil sedikit membungkuk, Joon membulatkan matanya sesaat, sebelah tangannya mengepal dan ia menggertakkan giginya. Joon tidak bisa menahan Zevlyn disana karena mereka akan menjadi pusat perhatian, jadilah Zevlyn dan teman-temannya kembali ke meja mereka dan dengan helaan nafas panjang Joon.

Dengan kepala yang berdenyut Joon menyimpulkan hasil pertemuan mereka dan mengakhiri kelas siang itu.

"bisa ikut ke ruangan saya sebentar?" ucap Joon yang menghampiri meja Zevlyn. Wanita itu sontak memberikan tatapan tajam "ada apa?"

"ikut saja"

Mereka sudah tiba di dalam ruangan bercat putih dan abu-abu itu. Raut wajah Joon berubah menjadi serius, tidak seperti saat mereka tidak sengaja berpapasan di jalan, Joon sama sekali tidak tersenyum.

Pria itu berdiri dan duduk di sudut mejanya dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Zevlyn yang berdiri tidak jauh dari tempat Joon berdiri berdecak "sebenarnya ada apa memanggilku kesini?" Joon mengusap wajahnya kasar.

"kamu baru saja mematikan laptopku"

Zevlyn mengerutkan keningnya tidak mengerti "memangnya apa yang salah dengan itu?" Joon menggelengkan kepalanya, ia juga mengusap kepalanya dari depan ke belakang dengan kedua tangannya, tatapannya terlihat frustasi "ya, tapi kamu baru saja menghilangkan ringkasan materi disertasiku" Zevlyn masih dengan tatapan yang tidak mengerti "kamu lihat sendiri kan laptop ini, bukan keluaran terbaru, dan tidak secanggih itu" Joon menghela nafas untuk yang kesekian kalinya "ada sebuah tab dimana aku sedang mengerjakan ringkasan disertasi aku disana, dan dengan kamu mematikannya, ringkasan itu hilang"

Would You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang