PERHATIAN !!!
Semua karakter dalam cerita ini tidak ada kaitannya dengan artis/idol di kehidupan nyata. Cerita ini juga mengandung unsur dewasa usia 18 TAHUN KEATAS harap BIJAK dalam membaca
***********************
Satu minggu berlalu, Zevlyn akhirnya menyelesaikan sebagian konsepnya, meskipun tidak sampai dalam pembuatan musik aslinya tetapi ini sudah membuat kepalanya pening berkali-kali.
Tentu dalam membuat suatu karya akan ada saat dimana berbagai pertimbangan mulai muncul, mulai dari apakah konsep yang ia buat sudah cukup unik? atau apakah konsep ini bisa membuat sebuah terobosan baru yang membuat Mrs. Ellen terkesan. Zevlyn tentu mengkhawatirkan itu. Cloee yang mengetahui masalah file tugas Zevlyn yang hilang pun ikut khawatir karena Zevlyn terus saja tidak percaya diri dengan konsep yang sudah ia tuliskan. Padahal menurut Cloee hasilnya tidak begitu buruk, dan penjelasan Zevlyn mengenai deskripsi musik kontemporernya bisa membuat Cloee merasakan bagaimana unsur musik itu jika sudah jadi dalam bentuk musik.
Wanita dengan hoodie abu-abu dan topi baseball navy itu duduk di taman sambil memeluk lututnya menenggelamkan wajahnya sambil berpikir, Zevlyn merasa ada asap yang akan keluar dari ubun-ubunnya sekarang. "apa lagi sekarang?" tanya Joon yang baru saja tiba di taman "aku rasa untuk bagian reff tidak perlu ditambahkan unsur drum, aku lebih suka suara bass" Joon menghela nafas panjang "sudah berapa kali kamu mengganti bagian itu, padahal kemarin sepertinya cukup, tugasmu hanya mendeskripsikan bukan?"
Zevlyn mengangkat kepalanya dan meletakkan di atas lututnya "Meskipun hanya konsep Mrs. Ellen meminta deskripsi, dan sulit jika hanya mendeskripsikan tanpa mendengarkan musik aslinya"
Joon meraih sesuatu dari kantong celananya "ini" ucapnya menunjukkan sebuah flashdisk di hadapan Zevlyn "apa ini?"
"demo dari konsep musik kontemporer"
Zevlyn membulatkan matanya "maksudmu ini musik asli yang kamu buat dari konsep yang aku deskripsikan?" Joon mengangguk ia menarik tangan Zevlyn dan meletakkan flashdisk itu di genggamannya "dengarkan itu saat kamu tiba di rumah, itu hanya sebagian setidaknya itu bisa jadi bahan penggambaran, aku membuat dua versi disana, satu original dari konsepmu, satu lagi yang aku tambahkan beberapa unsur alat musik lainnya"
Zevlyn tidak bergeming "maaf kalau aku lancang" tambah Joon membuat Zevlyn segera menggelang "tidak, ini bagus" wanita itu segera tersenyum dan menatap flashdisk yang ada di genggamannya "kamu sudah bekerja keras seminggu ini, jadi lebih baik istirahatkan otakmu sebelum mulai melanjutkan, lagi pula itu tinggal sedikit lagi bukan?" Zevlyn mengangguk, penjelasan Joon juga ada benarnya, ia bisa saja menyerah di tengah jalan jika harus memaksakan diri.
"cah kalau begitu sudah dulu diskusi hari ini" Joon mulai berdiri dan merapikan kemejanya "hanya itu?" Zevlyn merasa tidak biasanya Joon pergi secepat ini, paling tidak pria itu biasanya akan menambahkan sedikit catatan di tugas Zevlyn "aku harus menyelesaikan materi untuk jadwal mengajarku besok, jadi aku tidak bisa berlama-lama"
Kecewa? ya, ada perasaan kecewa pada hati Zevlyn, ia berpikir ini waktu yang tepat untuk dia membahas lebih dalam masalah musik, ini adalah saat semangatnya, tapi Joon malah tidak bisa menemaninya "apa tidak bisa bahas ini sebentar" ucapnya mengacungkan flashdisk yang diberikan Joon padanya "maaf, tapi hari ini aku tidak bisa, kamu lebih baik menenangkan diri saja dulu, soal bagaimana kedepannya aku akan tetap bantu tapi tidak hari ini, dan.." Joon melihat sesuatu yang berada di sebelah Zevlyn "ada baiknya kamu berkeliling di taman dengan sepeda itu menunggu matahari terbenam" dua lesung pipinya terlihat tanda Joon menarik sudut bibirnya dan tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/354025775-288-k943251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You [END]
ФанфикSeorang pria yang menjadi dosen muda di sebuah Universitas ternyata harus bertemu dengan salah satu wanita yang pernah tidur dengannya. Joon begitu terkjut ketika melihat keberadaan Zevlyn disana. Seiring berjalan waktu ada hal yang memaksa mereka u...