ALISON POV
Aku sekarang sedang berada di belakang panggung acara talkshow dengan Jimmy Walker untuk mempromosikan series terbaru-ku. Aku memiliki waktu beberapa menit untuk mempersiapkan diriku sebelum rekaman dimulai.
Erin membuka pintuku dengan sangat keras dan histeris, "Good newsss!"
"Kita dapat sponsor! Dari Richard Mille. Ini, kamu harus memakai jam yang mereka berikan di panggung nanti."
Aku memakai dress mini warna abu-abu dengan jam RM-ku sebagai aksesoris. Jimmy, the host menyambutku dengan begitu baik seperti biasa.
Wawancaranya berjalan sesuai yang diharapkan, beberapa pertanyaan muncul mengenai series baru-ku yang akan tayang dan aku mempromosikannya dengan usaha terbaik. Lalu ada satu pertanyaan yang aku sama sekali tidak menduganya,
"Aku dengar seseorang mulai menjadi penggemar Formula 1 akhir-akhir ini. Bagaimana Grand Prix kemarin, Alison? Tim mana adalah favoritmu?"
Tentu saja aku harus menjawab McLaren. Itu akan menjadi tindakan bodoh untuk menjawab nama dari tim lain. Karena McLaren adalah sponsor-ku.
"Tentu saja si oranye. McLaren!"
Seluruh penonton di dalam studio bersorak sorai.
"Lando atau Oscar?"
No, no, no.
Tidak pertanyaan ini."Favoritku adalah Andrea Stella." aku memilih untuk menghindar dari pertanyaan. Penonton kira itu adalah lelucon, mereka semua tertawa.
"Apa harapanmu untuk Austin Grand Prix minggu ini di USA? Apakah kamu akan ada disana juga, Alison?"
"Harapanku tentunya McLaren menang. Dan..tidak sayangnya, aku tidak bisa datang minggu ini."
Right.
Aku hampir lupa. Minggu ini adalah Austin Grand Prix. Dan itu adalah 4 jam penerbangan dari New York.Erin terlihat histeris saat dia menemuiku ke belakang panggung usai wawancara.
"Kenapa, Erin?"
"Carlos... tadi menelepon saat kamu sedang berada di panggung, dan karena kamu sedang tidak bisa menjawabnya, aku lalu mengangkatnya. Dia mengundangmu untuk datang di pesta ulang tahunnya di New York. Besok."
"Tidak apa-apa, Erin. Aku akan bilang saja aku sibuk."
"Allie, aku tahu jelas kamu sekarang sedang tidak baik-baik saja dengan pengemudi McLaren itu. Tentu kamu ingin menghindarinya. Aku tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, tapi aku tidak bodoh. Tentu saja aku tahu."
"Tapi kamu harus datang untuk Carlos. Please datanglah. Setidaknya hanya untuk beberapa menit. Plus, sebuah pesta ulang tahun penuh dengan selebriti dan atlet tampan, I'M SO IN!"
Aku tidak siap. Sekarang belum saatnya. Pestanya adalah besok.
Ini baru 2 minggu sejak aku terakhir melihat Lando.
Dan setelah percakapan panas itu, aku pikir aku tidak akan bertemu dengannya lagi.Ok, tenang, Alison, resapi.
Besok.
Kamu masih punya waktu kurang dari 24 jam untuk menenangkan dirimu, get yourself together!•••
The Crow, sebuah bar hits di tengah kota New York sekarang dipenuhi dengan selebritas papan atas, atlet dunia, dan businessman Forbes. Aku kemudian mengambil segelas sampanye, berjalan menuju keramaian. Disana terdapat sebuah meja yang berada di ujung lorong, hampir tak terlihat dari keramaian, Sempurna! pikirku. Aku duduk meneguk sampanye-ku sambil melihat ke dalam kerumuman.
Carlos, sang birthday boy datang dengan senyuman yang lebar di wajahnya.
"Aku akan ucapkan selamat ulang tahun kepadanya, minum beberapa gelas sampanye lagi, selesaikan semua ini lalu pulang," pikirku.
Sebelum aku berhasil meraih Carlos, dua orang dengan wajah familiar menghampiriku,
"Alison! Hey... senang melihatmu disini."
Relax, Alison relax.
Itu hanya Oscar.Bukannya aku tidak senang melihat Oscar, hanya saja aku tidak bisa mengalihkan pandanganku kepada pria di sampingnya.
"Ms. Brown! Aku tidak tahu kamu ternyata dekat dengan jagoan Ferrari kita." Kali ini adalah Lando yang berbicara.
"Oh maaf, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Lando. Senang bertemu denganmu. Aku adalah fans-mu, by the way."
"Bro, what the fuck?!" protes Oscar, sambil memukul punggung sahabatnya itu.
Thanks, Oscar! Karena sudah menyampaikan isi kepalaku dengan sangat jelas di depan Lando.
Setelah itu, Lando dan aku saling menatap.
Tak heran jika Oscar bingung dengan situasi ini, "Seriously, guys, what the fuck is going on right now!"
"Kita tidak mengenal satu sama lain, Oscar. Malam ini adalah pertama kali Ms. Brown dan aku bertemu. Benar bukan, Ms?" jelas Lando dengan nada ejekannya.
Oscar menatap kami berdua dengan tatapan kebingungannya, aku bisa melihat dia sedang mengumpat di dalam hati.
Aku masih menatap Lando.
"Maaf, Oscar. Tapi apakah bisa kamu meninggalkan kami berdua? Kurasa Lando dan aku perlu bicara." pintaku.
Oscar kemudian meninggalkan kami berdua.
"Aku hanya melakukan apa yang kamu pinta. Aku pikir kamu tidak ingin berurusan denganku lagi." Itu adalah Lando dengan tatapan dingin dan kejamnya lagi.
"Apa yang kamu lakukan, Lando? Tingkahmu barusan sangat menyebalkan."
Aku kemudian menghela nafas panjang dan menenangkan diriku, "You know what, nevermind, Lando. Aku hanya akan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Carlos dan segera pergi dari tempat ini."
Dia menarik tanganku. "Kamu begitu membenciku, hingga kamu tidak tahan untuk berada di ruangan yang sama denganku?"
"Aku tidak membencimu, Lando. Aku tidak pernah membencimu."
"Lalu, apa ini kalau bukan perasaan benci, Alison?"
Pertanyaan itu.. aku tidak menduganya sama sekali.
Aku terdiam.Lando lalu menggengam tanganku dengan erat menuju ke luar lobby dan menuntunku untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Masuk, Alison!" perintahnya. "Turuti apa kataku, tolong."
Dan dengan begitu, aku masuk ke dalam mobilnya, yang entah kemana dia akan membawaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Formula of Dreams
RomanceAlison Anindya Brown adalah seorang aktris keturunan Indonesia yang memiliki impian untuk sukses di Hollywood dan memenangkan piala Oscar pertamanya, sedangkan Lando Norris adalah atlet pembalap formula 1 berbakat yang sedang berproses untuk menggap...