6. Destiny's Calling

204 34 4
                                    

Hari ini adalah hari dimana aku akan bertemu lagi dengan Lando. Entah mengapa seberapa keras aku mencoba untuk menghindarinya, Semesta justru melakukan hal sebaliknya.

"Lando, kamu harus mengajariku bagaimana cara menjadi pengemudi yang hebat sepertimu."

Kalimat itu adalah sesuatu yang akan aku sesali sepanjang hidupku. Kalimatku tersebut menjadi senjata boomerang bagiku, karena berkat video itu, Franco Beaufort memunculkan suatu ide besar yang gila.

"Lihatlah kolom komentar ini, Alison. Orang-orang sangat menyukai kalian berdua."

@dyfxxx : Yaampun! Alison Brown is living my dream! Aku perlu konten yang lebih banyak lagi dari mereka berdua😍

@tkfo67xxx : Aku penasaran apakah Alison juga pengemudi yang hebat?

@rtg89xx : Next video, Alison yang mengemudi dan Lando sebagai penumpang. McLaren, do your magic and PLEASE MAKE THIS HAPPEN!

"Perfect!" teriak Franco membuatku kaget saat aku sedang berada di ruang kerjanya.

"Kalian hanya perlu membuat satu video lagi. Akan sangat bagus untuk menarik para penonton." Mr. Beaufort begitu semangat saat menjelaskannya kepadaku.

"Aku pikir kita sudah selesai dengan promosinya."

"One more." katanya tegas.

Dan siapakah aku untuk menolak perintahnya, sungguh? Aku tidak memiliki pilihan. Itulah kenapa aku ada disini. Singapore Grand Prix.

Aku menggunakan waktu luangku untuk berkeliling di area paddock dan bertemu dengan beberapa orang. Carlos dan Charles menghampiriku sebentar yang kemudian disusul oleh George.

"Pacarku adalah penggemar beratmu, Ms. Brown. Senang bertemu denganmu. Kamu adalah Queen of Romcom. Dan Carmen menonton Rom-Com setiap hari. Aku tidak berbohong ketika mengatakannya, percayalah. Setiap. Hari."

"Thankyou, George. Aku juga adalah penggemar berat Mercedes. #TeamGeorge"

"Heyyy, bagaimana dengan #TeamCharles?" balas Charles menggodaku.

"Sorry." balasku bercanda.

Aku lalu memberikan mereka beberapa kalimat dukungan untuk balapan akhir pekan ini.

And then it was time. Untuk videonya. Kami berdua memiliki waktu yang sangat menyenangkan saat merekam videonya. Kali ini, aku yang berada di balik kemudi dan menyetir sedangkan Lando berada di sampingku sambil memberikan reaksinya dan beberapa tips membalap. Aku masih mengingat beberapa percakapanku dengannya.

"Alison, kamu tidak berencana untuk membunuh kita, kan?" katanya saat aku tidak sengaja menabrak pembatas.

Atau "Allie, pelan-pelan, demi Tuhan."

Aku tentunya tidak melewatkan kesempatan untuk membalasnya dengan sarkasme, "Pelan-pelan? No way. Kamu harus merasakan apa yang dulu aku rasakan, Lando."

"Oh God."

Ia lalu memuji kemampuanku, "Allie, kurasa kamu tidak perlu latihan. Kamu bahkan bisa masuk F1 Academy sekarang jika kamu mau. You know, mungkin jika ingin pensiun dini dari Hollywood."

"Nope. Aku tidak akan pensiun sebelum aku memegang piala Oscar-ku, Lando." jawabku.

Setelah itu Lando mengajakku untuk mengelilingi area paddock sambil membuat konten untuk instagram dan youtube McLaren. Mereka membayarku, so, aku tidak memiliki komplain sama sekali.

Lalu, dia membisikkan sesuatu ke telingaku. "Hey, apakah kamu memiliki waktu malam ini? Ada sesuatu yang ingin kubicarakan. Pukul 10 di Buddha Bar. What do you think?"

Formula of Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang