WHITE SHADOW
BAGIAN 2
©2024 Seishunira
____________Sebagian besar siswa dari Agrilus School adalah anak dari latar belakang yang sangat baik. Semuanya tampak setara satu dengan lain. Itulah yang membuat para siswa tampan dari klub basket tidak terlalu menonjol, seperti kebanyakan novel.
F4? Tidak ada hal seperti itu di sini. Julius menyadari ketenaran dirinya dan teman-temannya hanya sebatas ‘pemain basket berbakat’ di sekolah.
Banyak siswa lain yang lebih tampan juga lebih menarik di sekolahnya. Mungkin terdengar tidak adil, tapi begitulah kenyataan.
Elisabeth.. Tanpa sadar dia menulis sebuah nama di buku tulisnya.
“Apa yang kulakukan..” Matanya terbelalak, pipinya memanas.
“Elisabeth?” Brian membaca tulisan kecil di buku Julius. Sejenak dia terlihat tidak peduli sampai beberapa detik setelahnya Brian terperangah. “HAH!?”
“Diamlah anak mami..” Lelaki yang menangkup kepalanya di atas meja menguap.
“Jangan menyebutku begitu! Dasar anak haram!” Sengit Brian menatap Michael.
“Bangs-”
Julius menghela nafas panjang. Dia menggunakan earphones untuk memendam suara Brian yang melengking. Terkadang dia heran, bagaimana bisa Brian mendapatkan banyak energi untuk berdebat dengan semua orang?
Dia melihat tulisan kecil di bukunya sebelum menghapusnya. Tidak baik jika karena hal ini, Brian jadi meledeknya sepanjang waktu.
Tapi pikirannya berkelana, mengingat sosok gadis bersurai coklat dengan manik biru yang begitu tenang. Penampilannya sama seperti siswa lain. Tapi Julius tidak bisa melupakan wajah yang memerah dan tingkah yang sedikit kikuk.
“Aku Elisabeth..”
Suaranya mengalun lembut terngiang dalam benaknya. Sialan, Julius membatin malu menyadari dirinya terus memikirkan gadis yang baru ditemuinya.
. . . . .
“Aku mau makan-”
“Makan di kelas sendirian? Lebih baik kamu makan denganku dan Mike, Elise!”
Elise merasakan kepalanya pening. Sejak pagi dia terus diseret oleh Marie, kemanapun gadis itu pergi. Kali ini bahkan dia dipaksa untuk makan bersama dengan Marie dan pacarnya, menjadi nyamuk untuk kesekian kali.
Katakanlah dia people pleaser, tapi memang begitulah Elise. Meskipun orang mengatakan dia adalah anak yang pendiam dan cuek. Faktanya dia hanya tidak tahu bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain.
Sejak kecil Elise dididik keras untuk menjadi sosok yang mandiri dan pintar, membuatnya jarang bergaul.
Entahlah.. Apa yang dia pikirkan saat berteman dengan Marie dulu.
“Baby!” Marie melepaskan tangannya dan memeluk Michael dari belakang.
Matanya menatap lurus sosok laki-laki lain di depan kekasihnya. Dengan wajah memerah malu, Marie melepaskan pelukannya. “Eh, kamu makan sama..”
“Julius.” Lelaki bersurai coklat itu menyela.
“Hi, Julius!” Sapa Marie ramah. Kini dia menatap Michael mesra. “Apa aku mengganggumu Mike?”
“Tidak babe.. Duduklah di sampingku.” Michael mencuri sebuah kecupan di bibir tipis Marie.
“Ish!” Pekik Marie.
Michael tertawa, matanya menangkap sosok yang sejak tadi berdiri di belakang kekasihnya. “Kamu, Elisabeth, duduklah di samping Julius, tidak apa-apa ‘kan?”
Elise mengangguk kecil melirik Julius yang ternyata sedang menatapnya. Bibirnya terangkat kecil, “Senang bertemu denganmu lagi, Julius.”
Julius tersentak.
“Ah- iya.” Julius membuang wajah.
Jantungnya berdegup kencang. Wajahnya terasa panas. Apakah dia demam? Julius merutuki dirinya yang bersikap aneh.
Interaksi kaku di antara kedua orang itu menjadi tanda tanya bagi sepasang kekasih di belakang mereka.
Satu pertanyaan muncul bak sebuah ikatan batin.
Mereka memiliki hubungan?
____________
Jangan lupa bantu vote dan komentar
untuk bagian selanjutnya yaTerimakasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE SHADOW (On-going)
RomanceR-17 Bagaimana, jika dua orang figuran dalam kehidupan bertemu? Dimana mereka saling terikat bagai benang merah yang kusut. Cerita di publish dalam kondisi DRAFT PERTAMA, belum dilakukan REVISI atau REPUBLISH. Masih banyak kekurangan dalam cerita...