Jam menunjukkan pukul 06:30.
Kedua saudara itu masih berada dibelakang rumah sambil ditemani air-air yang berada di kolam, burung-burung yang berlewatan, serta angin dingin yang lewat. Hening.Setelah 5 menit mereka merasakan suasana hening tanpa ada yang berbicara diantara Taufan atau pun Halilintar.
Terdengar suara hentakan kaki menuju ke arah mereka berdua.
"Kalian lagi apa?." Ucap orang yang menghampiri mereka.___Gempa.
Gempa berdiri dihadapan Taufan yang sedang termenung dan menundukkan kepalanya, terlihat dari wajahnya dia sedang sad. Gempa menatap Halilintar lalu mengangkat satu alisnya seperti sedang bertanya pada halilintar "Taufan knp?" Tapi dalam bentuk kode dari alisnya.
Halilintar juga sebenarnya tidak tau apa yang terjadi pada Taufan. Dia juga bingung. Halilintar hanya menggelengkan kepala tak tahu apa yang terjadi pada Taufan.
Gempa menepuk pundak taufan. Taufan langsung memandang gempa. Netra birunya bertemu Netra golden milik gempa.
"Kak ufan kenapa?." Tanya gempa.
"Gapapa" Jawabnya singkat. Jelas.
"Kak ufan ka-" Belum sempat gempa melanjutkan bicaranya. Tiba-tiba ada manusia kerasukan jin tomang menghampirinya.
"KAK GEMPAAAAA!!! HUAAAA!!! HIKSS... A-AYAMM... AYAM KU MATI, KAK GEM!!! HUAAAAA!!!"
Anak yang kerasukan jin tomang itu berlari kearah gempa lalu mengayun-ngayunkan tubuh gempa dengan sangat kencang hingga membuat gempa pusing.
Gempa melayangkan tangannya ke anak yang kerasukan jin tomang tadi. ___Blaze.
Blaze terkena pukulan yang sangat mematikan dari gempa. Kepalanya memunculkan benjol. "A-aduhh...shh...sakit..." Lirih blaze.
"Salah siapa!" Bentak gempa kepada blaze. Gempa marah.
"Shh... Iya, iya. Aku yang salah"
"Ayok bantu makamin ayam blaze... Hiks.. "
Ucap blaze kepada gempa dengan wajah sadnya.Blaze menarik tangan gempa, meninggalkan halilintar dan Taufan berdua. Blaze mengajaknya ke tujuan dimana ayamnya mati, meninggalkan kenangan yang manis bersama ayamnya.
•___________
•________________
•_____________________Suasana kini kembali hening. Taufan hanya diam sementara halilintar memandangi Taufan bingung.
Selang beberapa menit setelah keheningan itu terjadi, halilintar membuka pembicaraan.
"Kamu kenapa, fan" Tanya halilintar yang hanya dijawab gelengan dari Taufan.
Tanpa lama-lama Taufan segera meninggalkan halilintar. Dia berjalan meninggalkan halilintar sendirian. Wajahnya masih menampakkan kecewa, sedih, dan marah. Karena iri dengan gempa.
Gempa. Dia dekat dengan halilintar. Dia sering membantunya.Huh? Ada apa? Apa salah halilintar?
Halilintar saja belum tau kalo Taufan pengen di spesial kan oleh halilintar.
•__________________
•________________________
•______________________________
•____________________________________Pukul 07:50.
Gempa sedang menyiapkan sarapannya yang dibantu oleh halilintar. Sementara yang lain ntah kemana. Palingan sedang merantau. Ada juga yang sudah siap siaga menunggu sarapannya siap di meja makan, siapa lagi kalo bukan ice.
Tak lama kemudian sarapan sudah siap. Ice yang sudah berada di meja makan sedari tadi sambil tidur, ketika mendengar ucapan gempa "sudah selesai!" Ice langsung terbangun dari mimpi indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Secret)|| MY BROTHER || [Halilintar×Taufan]
Randomseorang anak kedua yg ingin sekali di spesial kan oleh kakaknya, tapi sayangnya itu semua tidak bisa. Sudah berusaha mendekatinya. hasilnya nihil. Bagaimana bisa seorang Taufan mendekati Sang kakak yg pemarah, dingin pula. "emang ya, kak alin itu...