Thorn menatap halilintar dengan serius sambil mengunyah ciki di dalam mulutnya. Halilintar tidak lepas pandangan dari buku novel di tangannya seolah tidak mendengar pertanyaan Thorn tadi.
"Ihh jawab napa!!" Rengek thorn yang merasa dirinya tidak di dengar oleh halilintar. Sebenarnya halilintar mendengar, tapi dia tidak mau membahas soal itu lagi.
"Gpp" Jawab halilintar singkat supaya Thorn tidak menanya lagi, tapi bukannya Thorn diam malah nanya-nanya lagi.
"Kok mukul kak ufan? Kak ufan nakal ya?" Tanya Thorn.
Sekarang halilintar tidak menjawab sama sekali, ia lebih memilih melanjutkan membaca buku novel di tangannya.
"Jawab napa, Thorn mau tau... Kalo kak hali ga jawab nanti Thorn bilang nih ke kak gempa kalo kak hali mukul kak ufan!"
Mendengar perkataan itu halilintar sedikit panik sih. Hah, Thorn ini orangnya tukang ngadu, menyebalkan. Halilintar takut nanti dirinya malah akan di ceramahi oleh gempa, ceramah gempa itu lama, halilintar malas mendengar ceramahan gempa yang sampe satu jam itu. Tapi kalo halilintar memberitahu Thorn yang sebenarnya-tidak, tidak sekarang. Yah lebih baik berbohong dulu ga sih?.
Halilintar menghela nafas.
"Hah... Iya, Taufan nakal" Bohong halilintar. Dahlah daripada Thorn banyak tanya kan.Thorn sudah berhasil membuat halilintar menjawab pertanyaannya, tapi dia malah nanya lagi. "Nakal kenapa?"
"Shht, jangan banyak nanya nanti ga cepet tinggi" Jawab halilintar.
"Emang kalo banyak nanya nanti ga tinggi-tinggi?"
"Iya"
Oke, ucapan halilintar membuat Thorn diam , karena dia ga mau jadi anak pendek. Thorn pun melanjutkan menonton TV nya, dan halilintar melanjutkan membaca novel.
"Ehhh! Upin nya jatoh, kasian"
•••••
Blaze, Taufan, dan ice berada di kamar blaze untuk bermain game sementara ice tidur di kasur.
"Yahh kan kalah lagi!"
"Lo sih beban banget!""Lah malah nyalahin gw!"
"Kan emang lo yang noob!!"
"Baywan lah sini!!!"
"AYO SIAPA TAKUT!!"
'Bukhh'
Satu bantal terlempar ke arah keduanya.
"Bisa diem ga sih, berisik. Mau tidur aja susah""Ice turu mulu kayak kebo" Ucap Taufan meledek.
Ice memasang mata sinis, dia bukan kebo lah. Ice terlalu malas beradu mulut jadi dia hiraukan saja, dan lanjut tidur.
"Kan malah tidur lagi" Ucap Taufan.
"Udah ah diem, nanti ngamuk baru tau" Sekarang blaze yang bicara.
"Emang lo pernah liat dia ngamuk?"
"Pernah"
"Gimana tuh ngamuknya?"
"Serem, kayak kak ros"
"Perasaan ice ga pernah ngamuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Secret)|| MY BROTHER || [Halilintar×Taufan]
Randomseorang anak kedua yg ingin sekali di spesial kan oleh kakaknya, tapi sayangnya itu semua tidak bisa. Sudah berusaha mendekatinya. hasilnya nihil. Bagaimana bisa seorang Taufan mendekati Sang kakak yg pemarah, dingin pula. "emang ya, kak alin itu...