"Hahahahahah!!! Ayok kejarlah kalo kau bisa!!"
Blaze berusaha mengejar Taufan yang berlari sangat cepat. Ada masalah apa? Kenapa blaze mengejar Taufan?
Oh ternyata karena Taufan menjahili blaze. Taufan bilang dia mau masak ayam blaze.
Baru saja blaze kehilangan ayamnya, masa mau kehilangan satu lagi sih...Taufan berlari sangat kencang yang diikuti blaze dibelakang nya. Taufan melihat kearah belakang, kearah blaze, tanpa melihat ke arah depan.
'Brakk'
Taufan menabrak seseorang akibat ia berlari tidak melihat kedepan, ia pun terjatuh ke rerumputan. (Makannya jalan itu pake mata bukan pake kepala) .
Seseorang didepannya pun ikut terjatuh. Taufan mengusap-ngusap kepalanya yang terbentur dengan kepala orang yang ia tabrak, begitu pun dengan orang itu, dia pun mengusap-ngusap kepalanya.
Blaze terhenti seketika.
'Semoga gada perang Dunia setelah kejadian ini' batin blaze."Akhh!! Lain kali jalan tuh pake mata!" Bentak orang yang Taufan tabrak.___Halilintar.
Taufan menatap ke sumber suara setelah mengusap kepalanya yang kesakitan.
"E-e-ehh... Sorry..." Taufan sepertinya masih malu menghadap halilintar setelah halilintar tau surat yang Taufan tulis untuknya. Seharusnya kan Taufan kalo dibentak atau dimarahi oleh halilintar itu dia malah suka ngeledek halilintar atau malah ngasih balon.
"Tau nih, kak Taufan gak punya mata kali" Celetuk blaze.
Taufan berdiri dibantu oleh halilintar yang sudah berdiri dan melambaikan tangannya kepada Taufan.
Halilintar segera meninggalkan Taufan dan blaze. Dia mau ke supermarket disuruh gempa, katanya bahan makanan habis.
"Jailin kak hali yuk!" Kata blaze yang sudah memegang balon ditangannya.
"Ga dulu deh" Jawab Taufan.
"Lah kenapa? Tumben...?"
Taufan tidak menjawab lagi, ia langsung berlari sekencang mungkin. Dan...
"KARENA GW MAU MASAK AYAM LO DULU!!!" Teriak Taufan dari kejauhan yang tak lupa senyumannya.
"...!!!" Blaze segera mengejar Taufan lagi. Dia tidak akan membiarkan ayamnya mati lagi.
•••••
Halilintar menuju supermarket. Membawa kertas catatan yang ditulis gempa, tentu saja dengan uang nya juga.
Halilintar berjalan seperti sedang memikirkan sesuatu. Apa yang hali pikirkan?
"Itu... Beneran taufan yang nulis atau gimana sih. Serasa aneh kalau taufan yang nulis deh..." Batin halilintar.
Halilintar masih belum percaya kalau surat itu taufan yang tulis. Yang bener aja, taufan pengen di spesialin sama halilintar?. Sebelumnya juga taufan sama halilintar adalah dua saudara yang sering bertengkar, bukan bertengkar karena hal besar juga, tapi karena taufan yang jahil. Ngasih balon.
".... Hahhh...." Halilintar menghela nafas, tidak tau percaya atau nggak nya. Dia hanya akan percaya ketika taufan mengatakan dengan mulut nya sendiri, dihadapannya. Kalau di surat, halilintar rada kurang percaya, begitu menurutnya.
___Sudah sampai di supermarket___
Halilintar sudah sampai ke supermarket langganan nya. Dia membuka pintu supermarket. Terlihat banyak sekali makanan berjajaran, dan seorang kasir yang menyapa nya.
"Haii hali! Disuruh gemgem ya?!" Kata seorang kasir itu tersenyum.
Seorang kasir itu bernama FrostFire. Mereka masih bersaudara, umurnya hanya beda 1 bulan dengan halilintar, lebih tua FrostFire, tapi beda 1 bulan doang. Tapi mereka beda ibu tentunya.
Halilintar masuk kedalam supermarket tanpa menjawab pertanyaan FrostFire itu. Malas.
Dia membaca catatan yang diberi gempa sambil mengambil makanan yang tertulis di catatan. Hingga keranjang sudah penuh, tapi masih ada beberapa bahan yang belum di ambilnya.
Sekarang halilintar membawa dua keranjang ditangan kanan dan kirinya, menuju kasir untuk menghitung jumlah semua nya, dan memberikan uang nya.
FrostFire, seorang kasir itu mengambil keranjang yang diberikan halilintar. Dia menghitungnya.
"Totalnya lima ratus ribu, bro"
Halilintar memberikan uang yang diberi gempa, ia segera mengambil belanjaannya yang sudah dibungkus plastik.
"Gimana kabar yang dirumah?" Kata FrostFire.
"Hmm, baik" Jawabnya dengan singkat, padat, yang penting jelas.
"Ckh! Sok kul" Gumam FrostFire kesal dengan sifat halilintar yang dingin, apalagi kalo ditanya jawabnya singkat banget.
"Frost" Panggil halilintar.
"Napa?" Jawab FrostFire.
Halilintar mengarahkan pandangan ke bawah, dan sedikit menundukkan kepalanya.
"Kalo taufan pengen di spesialin sama seseorang menurut lo aneh ga?" Ucap halilintar dengan nada kecil namun masih bisa terdengar oleh FrostFire. Halilintar menjelaskan dari awal sampai akhir, dan kembali menatap FrostFire didepannya.
"W-what?! Siapa, siapa? Taufan?!" FrostFire juga terkejut setelah mendengar cerita dari halilintar jika taufan ingin di spesial kan.
Halilintar hanya mengangguk pertanda iya. FrostFire berpikir sejenak, masa iya itu taufan. Tapi apa salahnya jika taufan ingin di spesial kan oleh seseorang 😔?. Huh.
Halilintar memandangi FrostFire yang hanya diam saja dari tadi. Sepertinya FrostFire juga nggak percaya kalo itu taufan...?
"Frost?"
FrostFire menatap halilintar. Dia sudah bisa mencerna perasaan dari isi surat taufan. Mengerti.
"Hahahah, ga aneh kok lin. Itu malah wajar-wajar aja sih menurut gw mah. Menurut gw sih... Taufan itu sayang banget sama lo, tapi dia ga bisa ngucapin atau bertingkah seperti dia sayang banget sama lo, dia cuman gengsi. Makannya dia bertingkah jail sama lo, supaya bisa nyari perhatian lo, lin" Ucap FrostFire panjang lebar.
"Sayang banget sama gw? Setelah kejadian masa lalu?" Jawab halilintar.
FrostFire terdiam mendengar perkataan halilintar.
"Itu masa lalu, lin"
"Lo tau kaca? Kalo pecah bisa kayak semula ga?. Itu yang Taufan rasakan dulu frost"
Halilintar mengatakan itu sambil tersenyum, tapi itu senyum yang mengeluarkan air mata.
FrostFire hanya bisa diam. Mengingat kejadian masa lalu taufan tentu membuat halilintar jadi sangat merasa bersalah dengan taufan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Secret)|| MY BROTHER || [Halilintar×Taufan]
Acakseorang anak kedua yg ingin sekali di spesial kan oleh kakaknya, tapi sayangnya itu semua tidak bisa. Sudah berusaha mendekatinya. hasilnya nihil. Bagaimana bisa seorang Taufan mendekati Sang kakak yg pemarah, dingin pula. "emang ya, kak alin itu...