24. let's not falling in love

338 24 8
                                    

jeonghan ikut seokmin dan seungkwan ke bandung hari ini untuk mengantarkan adik seokmin yang ingin mencari kosan baru sebagai tempat tinggalnya selama ia kuliah nanti ternyata bukan sama sekali menjadi hal buruk. perjalanannya ke bandung bersama kakak beradik itu cukup membantunya mulai bisa meredam dan mengelola emosi dan rasa kalutnya.

jeonghan bisa tersenyum, tertawa hingga lepas karena candaan seokmin dan seungkwan di dalam mobil. membuatnya sangat terhibur dan sesaat melupakan apa yang membuat pikirannya kacau balau hingga memarkirkan mobil di depan rumah seokmin pagi tadi.

dan satu hal yang bikin dia agak lega adalah seokmin ngga menanyakan tentang dia ke rumah jisoo tadi. walaupun jeonghan yakin ia sudah diberi tahu jihoon juga tadi.

"aku mau beli point cofee dulu! kak han mau nitip gak?" seru seungkwan saat mobil kakaknya berbelok parkir di sebuah rest area tol. 

"caramel macchiato dua." seokmin yang jawab usil.

"males banget gua gak nanyain elu kak!"

seokmin sama jeonghan kompak tertawa pelan melihat seungkwan yang merolling eyesnya kesal, duduk di seat kedua mobil.

"boleh deh, makasih ya seungkwan."

setelah seungkwan turun dari mobil dan menyisakkan jeonghan dan seokmin yang kembali tertawa berdua.

lantas saling terdiam karena suasana hening tiba-tiba yang hadir setelah kepergian seungkwan.

sampai jeonghan hanya menatap seokmin pelan saat temannya itu tiba-tiba menggenggam telapak tangannya kanannya. mengusap ibu jarinya yang dingin terkena ac agar kembali menghangat. tapi seokmin tetap diam, ia bahkan tak menatap ke arahnya.

harus jeonghan akui ini bukan pertama kali mereka keep in physical touch, sekedar bergandengan tangan juga ini bukan yang kali pertama. tapi entah kenapa ketika seokmin menyentuh punggung tangannya, rasa hangat itu tak hanya menjalar di sekitar telapak tangannya, namun juga wajah dan hatinya.

jeonghan menahan napasnya pelan kala merasakan debaran jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang. dan tanpa sadar ia menatap seokmin begitu dalam sedari tadi. 

hingga seokmin yang membalas tatapannya. "kenapa ngeliatin gue gitu sih?"

sukses membuatnya kik kuk walaupun tetap membalas lagi tatapan seokmin yang kali ini intens menatapnya. entah kenapa membuat debaran jantungnya justru semakin keras.

"tangan lo dingin banget ini. matiin aja ya ac nya."

seokmin hampir melepas genggaman tangannya di tangan jeonghan ketika cowok cantik itu justru menahannya. membuat tangan mereka tetap saling menggenggam karena sekarang jari-jari jeonghan mulai menyeimbangkan untuk ikut memeluk jari-jari milik seokmin di sana.

"gausah dimatiin ac nya gapapa kok." kata jeonghan pelan.

seokmin cuma ketawa pelan walaupun tetap mengangguk, setuju. 

lagu-lagu dari keshi hingga yaeow tanpa sadar terputar dari aux mobil yang masih dinyalakan mesinnya. 

lagu blue dari keshi mengalun indah dari radio mobil, secara tidak langsung ikut menemani dan membuat pola baru kala jari-jari seokmin yang menari indah memeluk satu persatu jari kurus milik jeonghan. 

tidak ada yang bicara, karena saat seokmin menatap ke arahnya beberapa kali, jujur saja jeonghan juga tiba-tiba ikut sibuk menata debar jantung dan napasnya. entah apa yang ada di pikirannya saat ini. jeonghan rasa dirinya sudah gila saat tak sengaja membatin kalo seokmin ganteng banget banget banget di matanya sekarang. dan jantungnya berdebar begitu kencang saat mengiyakan fakta itu.

Switch CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang