*typo babe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading!!!!"Nini?"
"Eh kenapa?" Jennie kaget, lalu tersadar dari lamunannya yang tengah membayangkan masa lalu yang indah itu.
"Kenapa ngelamun j?" Tanya jisoo yang sedari tadi memperhatikan Jennie yang tengah melamun sambil sesekali tersenyum.
"Nggak papa, tadi cuman ke inget aku dulu pernah naik ini" jawab Jennie. Dan hanya di angguki oleh Kaka dan adiknya itu.
Kini mereka sedang berada dibagian paling atas biang Lala, dan menampilkan keindahan yang luar biasa. Lampu warna warni di seluruh kota terlihat dari atas biang Lala itu. Lisa, Jennie, rose, jisoo. Mereka semua terpukau akan keindahan yang di sajikan itu.
malam ini adalah malam yang lumayan menyenangkan bagi 4 gadis cantik yang sekarang tengah makan di sebuah restoran sebelum mereka pulang.
"Makan yang banyak j eonnie" ucap rose yang kini sedang menikmati makanan yang mereka pesan bersama.
"Baiklah baiklah rose" Jennie tersenyum indah, gummy smile nya nampak sangat menggemaskan. Lisa jisoo dan rose mereka gelagapan, pasalnya senyuman itu mampu membuat siapapun terbuai. Mereka tidak rela jika senyum yang Jennie tampilkan, akan di lihat orang lain selain mereka.
Jisoo menekan pipi Jennie yang kini bergerak kesana kemari Karna mulut Jennie sedang mengunyah suatu makanan. Ia gemash, sangat gemash, kalau boleh, jisoo pasti akan menggigit pipi mandu milik adiknya itu.
Jennie menengok ke arah jisoo kala ia merasakan ada tekanan di pipi mandu nya itu, ia tersenyum merespon hal itu.
"Nini jangan senyum!" Ucap mereka bersamaan, Lisa tidak tahan, ia mengunyel ngunyel pipi mandu milik Jennie itu, ia juga gemash dan tidak rela jika senyum itu di lihat orang lain selain mereka.
"Kenapa? Bukanya bagus kalau kita tersenyum ya?" Tanya Jennie yang heran mengapa adik dan kakaknya itu melarang ia untuk tersenyum. Senyum itu bentuk kebahagiaan kan? walau mungkin ada senyuman yang terbentuk karena untuk menutupi luka luka yang ada.
"Aku gak rela kalau senyuman j eonnie di lihat orang lain selain kita" ucap rose. Jennie terkekeh mendengar penuturan yang rose ucapkan.
(Nini adalah panggilan sayang mereka untuk Jennie, jadi yang manggil Nini ke Jennie adalah orang terdekatnya saja. Seperti mereka ber 4 dan kedua orangtuanya dan keluarganya).
Mereka telah berada di rumah Jennie Sekarang, dan mereka akan menginap di rumah besar milik Jennie itu.
"Kalian tidur di kamar aku aja, temenin aku tidur hehe" ucap Jennie kepada Kaka dan adiknya itu.
"Dengan senang hati!!" Ucap Lisa yang kini meloncat ke kasur milik Jennie itu, jisoo dan rose hanya menggeleng saja melihat ke aktif an lisa.
"Kalian tau kan tata letak rumah ini, nanti kalau mau apa apa bisa panggil bi Inah ya" mereka mengangguk paham apa yang di ucapkan Jennie.
Masih awal awal jadi gak akan terlalu sad juga, alurnya juga masih santai. Author masih merangkai banyak hal dulu agar ini cerita dapet feel sad nya. Jangan bosen bosen ya!!
Sudah di siapkan kok, jadi tunggu aja🙏
Jangan lupa vote ya!! Biar author semangat up nya... Chapter ini dikit aja dulu, nanti author up banyak banyak kalau udah banyak yang vote atau yang baca lumayan banyak, segini aja author udah seneng bangettt. MAKASIH kepada kalian yang mau baca ini WP ahahaha, masih pemula mohon di maklumi ya! Saya akan berusaha lagi untuk lebih baik dari sebelumnya.
See you next chapter!!
Jangan lupa vote.Terima kasih
"LONG ROAD TO GO HOME"
Author: Sherinajanee

KAMU SEDANG MEMBACA
LONG ROAD TO GO HOME
De Todo"Aku ingin pulang mom, hidup ini terlalu sulit untuk di jalani, aku butuh rumah untuk singgah dan mengeluh kesah..." -Jennie- Long road to go home (jalan panjang menuju pulang). Menceritakan setiap perjalanan hidup seorang gadis cantik yang hidupnya...