23🥀

7.2K 254 0
                                    

Kringg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kringg...kringg

Bell istirahat udah berbunyi

Afela segera menuju ke halaman belakang sekolah sehabis dari toilet. Afela bisa melihat Fadil sudah menunggunya di sana

"Dil!" Panggil Fela sambil memukul pundaknya dengan pelan

"Anjg kaget gue" Ucap Fadil sambil mengelus dadanya

"Lo mau ngomong apa?" Ucap Fadil lagi dengan penasaran. Sebenarnya sedari Afela berbicara ingin mengatakan sesuatu ia sudah penasaran setengah mati sampai sampai saat belajar pun ia tidak fokus sama sekali karena penasaran

"Gue mau jujur sama lo-"

"Eitsss jangan jangan" Fadil memotong ucapan Afela karena curiga membuat Afela berkeringat dingin karena Afela mengira Fadil udah mengetahui semuanya bahwa dia bukan Afela yang asli melainkan Zahra

"Lo suka gue yah?" Tanya Fadil membuat Afela kembali mendatarkan wajahnya dan udah siap ingin memukul wajah Fadil namun sangat disayangkan Fadil baru sembuh dari sakitnya

Kalau Afela tonjok malah makin parah lagi. Kan enggak mungkin juga Anjirr

"Bukan bego. Ini gue serius" Ucap Afela kesal menatap Fadil sedang tersenyum menyebalkan menurut Afela

"Yaudah apaan?" Tanya Fadil lalu berhenti dari senyum senyumnnya dan kembali penasaran karena katanya ini penting

"Gue bukan Afela" Ucap Afela dengan serius membuat Fadil bingung lalu menatap Afela sedang menatapnya dengan serius

"Jangan bercanda deh Fel. Enggak lucu tahu enggak haha" Ucap Fadil lalu tertawa karena menurutnya Afela hanya sedang bercanda dengan menyebutnya bukan Afela lalu mengeprank nya

"Dil gue serius gue enggak bercanda sama lo tapi yang intinya gue bukan Afela yang lo kenal selama ini, gue sebenarnya hanya jiwa asing yang masuk kedalam raga Afela" Ucap Afela membuat Fadil berhenti dari tawanya setelah mendengar bahwa ucapan Afela sangat tidak masuk akal baginya

"Hah? Maksud lo?" Tanya Fadil bingung lalu menatap Afela bingung

"Gue Zhara Dil. Gue bukan Afela, jiwa gue Zhara tapi raga ini adalah Afela yang lo liat sekarang" Ucap Afela lagi menjelaskan

"Hah? Maksudnya? coba lebih jelas lagi gue enggak ngerti" Ucap Fadil ngeblang membuat Afela kesal karena otak Fadil tidak dapat bekerja dengan baik pengen gue cabut kepalanya lalu jual di pasar gelap tapi mana mau laku sedangkan otaknya lemot

Terpaksa Afela mengambil nafasnya dalam dalam lalu kembali berkata

"Jadi nama gue Zahra Fauziah gue berasal dari dunia lain sebelumnya gue kecelakaan dan jiwa gue berpindah ke raga Afela" ucap Afela

"Fadil gue tahu ini mustahil tapi itu yang terjadi. Jadi gue minta maaf Dil udah bohongin lo" Ucap Afela sedih menatap Fadil hanya terdiam

"Ini sebenarnya bukan kemauan gue tapi jiwa gue sebagai Zahra tertarik ke dalam tubuh Afela" Ucap Afela lagi lalu tak lama Fadil membuka suara

"J-jadi selama ini lo bukan A-afela?" Tanya Fadil dengan gugup karena di depannya ini Afela atau bukan. Temannya atau bukan

"Iya gue minta maaf udah bohong dan enggak jujur sama lo sejak awal tapi gue enggak mau lo jadi malah ngejauhin gue karena ini juga bukan kemauan gue Dil. Gue udah anggap lo sebagai teman baik gue di saat gue susah maupun senang" Ucao Afela panjang lebar karena Zhara udah menganggap Fadil sebagai teman atau sahabat satu satunya karena cuman Fadil lah yang mau menemainnya

"G-gue mau minta waktu dulu" ucap Fadil lalu ia segera pergi dari sana dan pergi entah kemana

Afela memakluminya karena ini sangat mendadak tapi Afela sudah tidak mempunyai banyak waktu lagi sekarang. Kini Afela pergi meninggalkan halaman sekolah menuju ke kelasnya karena bell masuk udah berbunyi

Di kelas Afela bisa melihat Fadil hanya terdiam tanpa melihatnya sedikit pun dan berbicara dengannya pun tidak pernah saat ia kembali dan bahkan pulang sekolah Fadil tidak menyapanya untuk pulang bareng atau hanya sekedar say Hallo dengannya

Afela keluar dari kelas untuk pulang. Afela sudah menaiki motornya dan menjalankan motornya untuk pulang

Afela telah sampai di mansion pada jam 4.45 sore.

Ia masuk ke kamarnya lalu membersihkan dirinya lalu ia merebahkan dirinya di kasur empuk yang bakal ia tinggalkan untuk selama lamanya karena udah mau balik ke raganya yang asli

Afela tertidur sebentar lalu ia udah terbangun pada malam harinya pada jam 7.02 jam makan malam

Afela turun kebawa setelah selesai bersih bersih lalu ia melihat kedua orang tuannya lalu abang abangnya di meja makan

Membuat Afela hampir menangis saat mengingat memori memorinya bersama keluarga Afela dan abang abangnya Afela

Afela berjalan lalu ia duduk di bangkunya membuat mereka semua menatap Afela. Mereka dapat melihat wajah Afela yang akhir akhir ini hanya murung

"Fela kamu kenapa?" Tanya sang mama sambil mengelus rambut Afela

"Enggak kok ma" Ucap Afela sambil tersenyum lalu sang mama menganggukkan kepalanya lalu mereka semua makan dengan tenang

Mereka semua selesai makan lalu pergi ke ruang tamu karena Afela lah yang menyuruh mereka dan kini jam sudah menunjukkan pukul 8.50 malam

"Ma, pa, bang kalian jangan dulu tidur yah sampai jam 12" Ucap Afela membuat mereka bingung dengan ucapan Afela yang agak berbeda dari biasanya

"Ada apa Fela?" Tanya sang papa menatap Afela dengan penasaran

"Afela cuman mau ngabisin waktu Afela sama kalian semua" Ucap Afela menatap mereka satu persatu lalu tersenyum

"Gue udah ngantuk" Ucap Langit menatap Afela kesal

"Bang gue tahu tapi gue mau ngomong sesuatu lalu memperlihatkan sesuatu sama kalian berdua dan juga Kenzo karena gue udah muak sama tuduhan kalian yang tidak tahu apa pun yang sebenarnya terjadi pada saat itu" Ucap Afela panjang lebar membuat Langit terdiam

"Udah Langit tungguin aja" Ucap Alvaro menatap Langit

"Yaudah cepetan gue udah ngantuk" Ucap Langit membuat Alvaro kesal karena sikap Langit yang tak tahu apa itu kata Sabar

"Kalau lo udah ngantuk sana lo pergi ke kamar lalu tidur dan gue yakin besok lo udah enggak bakalan bisa liat gue lagi yang sekarang kayak gini bang" Ucap Afela membuat Langit lagi lagi terdiam

"Gue cuman mau ngabisin waktu..hiks gue sama kalian" Ucap Afela yang sudah menangis karena ia bakalan ninggalin keluarganya Afela. Padahal ia baru merasakan apa itu yang namanya keluarga setelah sekian lama keluarga Zahra meninggalkannya sendirian

Mereka semua melihat kearah Afela dengan khawatir karena tak biasanya Afela menangis kayak begini

"Udah Langit kamu tungguin aja" Ucap sang papa menatap Langit

Afela menghapus air matanya lalu menatap Alvaro dan berkata

"Oh iya bang telfon Kenzo yah kalau bisa dia datang" Ucap Afela menyuruh Alvaro menelepon Kenzo lalu Alvaro menganggukkan kepalanya lalu ia menelepon Kenzo untuk datang dan untungnnya ia bisa datang

Votenya?

Votenya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Not Afela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang