Hasil karya sendiri!
Bila terdapat kesamaan penulis maupun tokoh mohon di maklumi karna ini hasil karya sendiri
(｡･ω･｡)ﾉ♡
Menceritakan seorang gadis pengangguran hobinya makan, tidur, balapan, berkelahi tapi kaya Raya bernama Zahra Fauziah
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku kasih double up deh🙏
Banyak typo!!!
....
"hm"
"Gile gue kagum sama lo Zar. Lo bisa ngalahin Brian" Ucap Doni kagum karena Zahra bisa ngalahin Brian sang raja balapan karena Brian selalu menang saat balapan sebelum Zahra ikut serta
"Oh namanya Brian?" Tanya Zahra setelah mengingat pemuda sombong yang selalu meninggi ninggikan dirinya di hadapan Zahra dan berkata bahwa Zahra bakalan kalah tapi alhasil dialah yang kalah hu kasihan kalau di pikir pikir
"Napa emang? Suka lo?" Tanya Gevan selidik
"Ihh enggak lah amit amit gue demen ama tuh orang. Udah gitu sombongnya minta ampun lagi" Ucap Zahra tidak suka dengan pertanyaan Gevan
"Oh baguslah dia tuh orangnya memang gitu sifatnya enggak baik" Ceramah Gevan
"Ngingetin biar lo enggak salah pilih orang" Ucap Gevan
"Okey gue bakalan ingat" Ucap Zahra. Ia merasa berteman dengan mereka itu tidak lah salah karena Zahra merasa mereka baik dan ingin menjaganya
Setelah beberapa menit mereka selesai makan lalu pulang mengantar Zahra kerumahnya lebih tepatnya mansion sendiri
FLASHBACK OFF
"Nah gitu ceritanya gue bisa kenal Gevan sebelum kalian dan sebelum juga gue masuk ke dunia nove" Ucap Zahra menjelaskan awal pertemuannya dengan Gevan
"Udah sekitar berapa bulan kalian temanan?" Tanya Alvaro
"Sekitar 5 bulan lah" Jawab Zahra
"Nah jadi gimana?" Tanya Zahra menatap mereka
"Gimana apanya?" Tanya Kenzo
"Gimana kalian mau pulang atau enggak nih?" Tanya Zahra menatap mereka satu persatu
"Oh iya. Kita juga bakalan balik kok" Ucap Adrian
"Em anu hehe" Ucap Zahra membuat mereka menghentikan mereka yang hendak berdiri dari duduknya
"Hm kenapa?" Tanya Alvaro penasaran
"Em gue boleh panggil kalian Abang?" Tanya Zahra menatap Adrian dan Langit dengan ragu takutnya mereka enggak menyetujuinya memanggil mereka dengan sebutan abang
Mereka berdua saling tatap tatapan lalu menganggukkan kepalanya tandanya mereka menyetujui Zahra memanggil mereka dengan sebutan Abang
"Boleh Zar" Ucap Adrian lalu tersenyum kearah Zahra begitupun dengan Langit hati mereka seakan menghangat setelah Zahra memanggil mereka dengan sebutan abang
"Lo udah kita berdua anggap sebagai adik kita kok" Ucap Langit lalu mereka bertiga berpelukan seperti seorang kakak beradik
"Ehem udah yah kita mau pulang udah mau gelap juga" Ucap Abi lalu menarik Alvaro dan Langit agar menjauh dari Zahra membuat pelukan mereka terputus lalu mereka menatap Abi dengan garang
