They know

194 44 6
                                    

happy reading!!

°
°
°
°
°

"Nggak kerasa ya aku udah satu setengah bulan kejebak di tahun 1990." Kata Aileen kepada Abisatya yang sedang membersihkan rak buku dengan kemoceng.

"Kenapa? Kamu udah nggak betah disini?" Tanya Abisatya yang langsung membuat Aileen menggeleng

"Bukan gitu. Kayak... lama juga aku disini dan gaada petunjuk cara pulangnya gimana. Aku mah betah-betah aja disini, selama ga ada efek negatif di masa aku hidup kayaknya aku juga mau netap disini aja"

"Iya di sini aja. Jangan pulang" Ucap Abisatya dengan suara pelan. Sangat pelan sampai-sampai Aileen tidak menyadari kalau Abisatya baru saja bersuara.

"Eh atau kamu ya yang udah capek nampung aku kerja di toko buku mu ini?" Tanya Aileen penuh selidik. Badannya ia condongkan ke depan wajah Abisatya guna menelisik raut wajah Abisatya jika laki-laki itu berbohong.

"Ngawur! Aku seneng-seneng aja kamu kerja di sini. Toko ku jadi rame banyak anak cowo dateng sekalian gombal ke kamu" Mendengar itu, Aileen langsung tertawa.

"Gimana kalau mereka tau ternyata aku dari masa depan? Kayaknya toko mu bakal lebih ramai"

"Yaah susah itu mah. Ribet, jangan coba-coba kamu ngasih tau mereka. Nanti kamu juga yang repot!" Abisatya memperingati dengan menunjuk Aileen menggunakan kemoceng. Sayangnya, Abisatya lupa kalau kemoceng yang ia pegang baru saja digunakan sehingga debunya masuk ke hidung Aileen yang menyebabkan perempuan itu bersin.

"Eh— ya ampun! Maaf" Abisatya langsung menatap Aileen khawatir, namun tak lama dirinya malah tertawa sebab melihat mata Aileen memincing kearahnya. Alih-alih merasa terintimidasi Abisatya malah dibuat gemas oleh raut wajahnya Aileen barusan.

"Jangan ketawa!" Sungut Aileen dengan hidung yang memerah sebab beberapa kali bersin.

"Iya-iya maaf" Abisatya menyudahi sesi tertawanya. Kemudian mereka berdua kembali ke topik pembicaraan sebelumnya. "Aku sih juga ngga bakal ngasi tau ke orang-orang kalo aku dari masa depan, cukup kamu aja yang tau"

"Lagian nih ya, belum tentu mereka percaya. Kamu aja juga butuh waktu kan buat percaya? aku juga udah nggak khawatir sendiri disini, kan ada kamu" Kata Aileen diakhiri dengan senyuman manis yang membuat Abisatya terpaku beberapa saat. Abisatya merasa senang hadirnya membuat Aileen merasa aman di sini.

"Iya. Jangan kasih tau siapa-siapa. Aku aja yang tau" Kata Abisatya dengan senyuman lebar.

"Hayoooo punya rahasia apa maneh?? sampe urang nggak boleh tau? Kasih tau urang juga!" Keduanya terkejut dengan kedatangan Aris yang tiba-tiba. Tanpa salam, teman Abisatya yang luar biasa itu tiba-tiba nimbrung dengan suara yang cukup keras sehingga keduanya terkejut.

"Kebiasaan ah si Aris mah! Salam dulu atuh, bikin orang kaget aja!" Gerutu Abisatya karena kesal dengan Aris yang membuat dirinya terkejut. Saking terkejutnya jantung Abisatya berdegup begitu kencang.

Mengabaikan Abisatya yang menggerutu kesal, Aris jalan kearah Aileen dengan mata yang memincing, jari telunjuknya ia gerak-gerak kan di depan wajah Aileen, "Cepet kasi tau urang aya naon!" Kata nya mendesak.

Coin mémoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang