Grateful

150 40 6
                                    

selamat malam and happy reading teman-teman!!

°

°
°
°
°


"Karena ditinggal oleh orang tersayang itu sakit rasanya, makanya, aku nggak mau kakakku ngerasain itu. Aku lebih ikhlas sakitnya aku yang rasain daripada bundaku atau kakakku yang harus merasakan sakit itu sendirian"

Aileen masih memikirkan kalimat Abisatya tadi pagi laki-laki itu ucapkan. Matanya menatap dengan lamat ke arah Abisatya yang sedang berbicara dengan salah satu pembeli, tampaknya Abisatya kenal dengan orang itu sebab mereka berbicara dengan akrab.

Beberapa hari mengenal Abisatya, Aileen sadar bahwa laki-laki itu memiliki sifat yang lembut. Diperkuat dengan pendapat Abisatya ——mengenai memilih meninggalkan atau ditinggalkan oleh orang tersayang, lalu laki-laki itu memilih ditinggalkan—— semakin terkuat lah sifat greenflag yang dimiliki Abisatya.

Setelah kalimat Abisatya tadi, Aileen jadi setuju kalau ditinggalkan oleh orang tersayang adalah hal yang menyakitkan. Menjadi orang yang ditinggalkan oleh orang tersayang adalah cobaan terberat, jadi ketika Abisatya memilih hidup dibandingkan meninggalkan orang-orang tersayang dengan luka yang mendalam bukankah itu salah satu wujud Abisatya mencintai mereka? Abisatya tidak mau bunda dan kakaknya merasakan sakit akibat ditinggalkan oleh Abisatya, sebab itu Abisatya berkata lebih ikhlas menjadi orang yang ditinggalkan oleh keluarga tersayang. Dengan begitu, yang sakit adalah Abisatya bukan mereka.

Aileen menganggukkan kepalanya. Abisatya benar-benar baik sekali! Ini kalau Abisatya berada di zamannya sudah jelas sekali Abisatya akan di cap sebagai cowo hijau neon idaman para wanita nih!. Selain sifatnya, muka Abisatya juga ganteng banget, proporsi tubuh yang wow, cara berbicara yang lembut, hmmm makin banyak nilai plus nya. Mata Aileen masih sibuk memperhatikan laki-laki yang membantunya belakangan ini, Abisatya sedang tertawa di depan sana. Matanya membentuk lengkungan manis ketika laki-laki itu tertawa. 'Lucu! Inimah bisa jadi saingannya Dilan. Abisatya, 1990!' Aileen membatin.

Tiba-tiba Aileen penasaran, Abisatya udah punya pacar belum ya? Kalau Abisatya di zamannya, kayaknya mustahil kalau laki-laki itu jomblo. Modelan seperti Abisatya tidak bisa dibiarkan menjadi single oleh kaum-kaum hawa. Minimal punya HTS an lah!

Saking seriusnya memperhatikan Abisatya, Aileen sampai tidak sadar kalau Abisatya berjalan kearahnya. "Hei! Kok ngelamun? Aileen.." Ketika Abisatya melambaikan tangannya di depan Aileen, barulah Aileen tersadar dari lamunannya.

"Buset! Kok tiba-tiba di depan gue sih?" Kata Aileen kaget. Masalahnya, Aileen tuh baru aja muji-muji Abisatya ganteng terus muka Abisatya tiba-tiba di depannya, apa nggak jantungan Aileen?

"Kamu tuh yang ngelamun, makanya nggak sadar aku jalan ke kamu" Kata Abisatya dengan kekehannya.

"Ngelamunin apa? Kalo kamu masih takut disini, kan udah aku bilang ada aku. Nggak perlu khawatir, aku pastiin kamu aman di sini. Percaya aja sama aku" Wah! Apa kata Aileen, laki-laki di depannya ini ijo neon banget sampe silau!

"Lo punya pacar nggak sih?" Oke, Aileen menyesal tiba-tiba bertanya seperti itu. Abisatya mengerutkan dahinya, "Kok tiba-tiba nanya begitu?" Abisatya bertanya balik. Aileen mengusap leher belakangnya karena tiba-tiba canggung. "Cuma penasaran"

"Belum"

"Oh..." Aileen benar-benar merutuki pertanyaan konyolnya yang malah membuat suasana menjadi canggung.

"Makan siang yuk? Udah jam dua loh" Ajak Abisatya yang peka kalau perempuan di depannya ini lagi canggung.

"Tokonya? Tutup dulu?"

Coin mémoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang