07 - LM FISIKA

191 19 0
                                    

Selasa menuju kamis itu adalah 3 hari terberat dan terpanjang. Pasalnya di dua hari itu mereka akan bertemu dengan mapel Fisika dan di hari kamisnya bertemu Ekonomi. Hari terberat sebagai Gongnya adalah rabu.

Karena setelah di sambut   mapel Matematika di jam pertamanya, disambung dengan aksi panas - panasan di jam Olahraga, dan setelah semua cucuran keringat itu ada Fisika yang senantiasa menanti mereka di pelajaran selanjutnya.

Sungguh nikmat mana lagi yang patut di dustakan. Buat yang bingung nih mereka ini satu - satunya anak dari jurusan IPS yang kebagian mapel lintas minatnya pelajaran anak IPA, diantara kelas IPS lain yang mapel lintas minatnya adalah bahasa asing.

Kenapa begitu? Entah, katanya sih memang tradisinya anak IPS 1 tuh udah jamannya kebagian lintas minat IPA, yahh gapapa lah yaw mungkin tuhan tahu mereka kuat:).

Dan di hari rabu inilah mereka berada, tepat sesudah jam pelajaran olahraga berakhir. Ada cukup waktu di jam istirahat ke 2 setelah dzuhur untuk mereka beristirahat sejenak melepas penat, sembari menyiapkan mental dan tenaga lagi untuk pelajaran selanjutnya.

"Cape banget pliss,,gasiap kudu menghadapi Fisika udah ini"keluh Una.

"Iya, mana tu guru sepuh paling rajin lagi gak pernah absen kelas"setuju Jelita.

"Andai aja, ada kabar baik gitu hari ini langsung di bubarin aja"ucap Jihan.

"Di bubarin siapa? Satpol PP lo mau?"tanya Yoga bermaksud menggodanya.

"Bacot njir! Mau balik gue"sentak Jihan.

"Ya balik mah tinggal balik lah, ngapain ngomong. Kenapa mau gue anterin?"tanya Yoga yang senang menggoda teman sebangku nya yang jutek itu.

"Ciee cie Jihan ngode pengen di anterin abang Yoga hihiyy"ejek Bima.

"DIEM LO BOTI! Jangan ampe pala lo gue botakin ya"ancam Jihan.

"Ih galak amat Singa ini, gak like gue"ucap Bima.

"Gak like gak like, gue juga gak like SAMA LO!"jawab Jihan.

"Hhihi minimal kalo gak like, subcribe aja dong Han"sahun Jovan yang tertawa jahil melihat pertengkaran temannya itu.

"Diem lo Van, gausah ngikut!"timpal Jihan.

"Oyy Mentemen. Gue mau nanya nih,ini bener apa engga sih perasaan bukannya minggu lalu Fisika itu ada ngasih tugas yah?"tanya Ervan yang tengah berdiri di depan menghadap meja semua anak kelas.

"Loh? Eh iya weh yang halaman 321-322 gak sih?"tambah Julinar.

"Monyet lo Van, pake diingetin segala"ucap Juna.

"Elo yang monyet! Sembarang bilang Ervan monyet yang elite dikit ke, orang dia udah ngingetin mestinya makasih sama dia"bela Una.

"Apaan maksud lo bocil belain dia? Pacaran ya lo berdua, hayohayo ngaku"goda Juna.

"Mereka gak pacaran"jawab Jovan santai membuat yang lain menatapnya bingung.

"Emang iya? Ko bisa lo bilang gitu"tanya lagi Juna.

"Ya bisalah, secara GUE pacarnya"jawaban santai Jovan tadi membuat semua yang ada di sana bengong tak berdaya, sambil melotot tak percaya.

"Idihh amit - amit. Astagfirullah jangan sampe, GAK mau gue kepincut buaya berkedok om - om pedofil macam lo"sangkal Una.

"Yahh potek na potek hati Ovan"ucap Kailin mewakili perasaan Jovan yang tengah terdiam dengan yang lain tertawa sembari terus meledek orangnya yang diam itu.

"Sabar yah bro, butuh bodrex gak? kali aja migren hatinya"ucap Mirza sembari menepuk pundak Jovan.

"Apaan sih, orang gue juga cuma bercanda niatnya. Yaudah gimana nih tugas? bentar lagi dia masuk"alibi Jovan berusaha mengalihkan topik.

Wahid Bin Ajib | 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang