Saat ini anak - anak Wahid tengah asik berkumpul di kantin, sebab sang ketua kelas alias Yuda telah menjanjikan kepada seluruh penduduk Wahid bahwa ia akan mentraktir teman - temannya sehabis pulang sekolah nanti.
"Asiqq dijajanin pak ketu nich"goda Juna.
"Ada apa gerangan pak ketu, tumben sekali ini?"tanya Yoga.
"Dapet uang lebih dari mama tadi, disuruh traktir kalian"jawab Yuda.
"Masyaallah, baik banget mama lo"puji 1 Miya.
"Aaa baik banget mamanya. Btw titip bilang makasih ya buat camer"puji 2 Lisa.
"Idih mesti mikir 1000x sih mama Yuda buat nerima lo jadi menantunya"sahut Bima.
"Awass ya lu Bim, gak bakal gue temenin lagi!"ancam Lisa membuat yang lain semakin terkekeh melihat pertikaian antar bestie itu.
"Udah - udah ayo cepet pesen apa aja yang kalian mau. Keburu sore ntar"perintah Yuda untuk mengakhiri semua pergerakan yang hanya akan memakan waktunya untuk segera pulang.
Sayang Una gaikut, padahal dia bakal semangat banget kalo urusan dijajanin ucap Julinar ketika mengingat teman sebangkunya yang tak dapat ikut.
Setelah semua makanan yang dipesannya datang, tak perlu waktu lama lagi mereka langsung menyantap makanannya. Sembari mengisi kekosongan dengan obrolan dan candaan ringan hingga menimbulkan banyak percekcokan antar sesama spesiesnya yang sering mereka lakukan.
"Eh gue balik duluan ya, makasih banyak Da traktirannya salam buat mama lo"ucap Mirza ketika pamit untuk pulang duluan, tak lupa berterima kasih pada pak ketu yang telah mentraktirnya.
"Cepet amat, mau kemana si? kaya orang sibuk aja lo"tanya Jovan.
"Tautuh. Gak ikut mampir ke mang Asep dulu?"timpal Dika.
"Engga dulu deh. Gatau juga pengen cepet pulang, yaudah gue balik ya! Mina aku pulang dulu kamu hati - hati pulangnya" jawab Mirza beranjak meninggalkan teman - temannya.
"Najongg kaya dia pacarnya Mina aja"sindir Juna.
"Iya kan? Kasian Mina ditempelin mulu sama Beruang Si Marsha"sahut Jamal yang mengundang gelak tawa mereka.
"Jel, lo kenapa ko diem aja?"tanya Jihan yang melihat orang disebelahnya hanya diam saja sedari tadi.
"Gaes, perasaan gue gak enak"ucapnya ragu.
"Punya hutang kali lo,paylater jangan lupa dibayar makannya"jawab Lisa santai, yang membuatnya mendapat jitakan dikepalanya dari perempuan itu.
"Shibal. Gue serius ya!"tegasnya.
"Ya terus lo mau ke kamar mandi juga kaya si Caya, karena perasaan lo gak enak. Heran deh, kalian kalo lagi kebelet boker emang ada pertanda perasaan gak enak dulu gitu?"ucapan Ervan ini membuat semua orang terdiam dan mulai mencerna perkataannya.
"Lah iya si Caya ko belum balik?"tanya Kailin yang baru saja menyadarinya.
"Iyaya, bentar gue coba telfon".
"Gimana caranya dia angkat Lis, orang tas sama hp nya juga disini"sahut lagi Kailin.
"Tuhh kan. Gue makin gaenak inih".
•••
Di lain tempat, di sebuah gang sempit yang tak jauh jaraknya dari sekolah. Kini tinggal ada 2 insan yang tengah saling menguatkan satu sama lain. Setelah dirasa puas menghajar perempuan yang adalah pacar dari teman yang sebenarnya sudah sejak lama ia sukai, Serlin mulai mengajak teman - temannya pergi meninggalkan mereka yang statusnya adalah adik kelasnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wahid Bin Ajib | 97L
Ficção Adolescente"Engga wahid engga like". "No Wahid No Ajibb".