chapter 7

991 32 0
                                    


Happy Reading~

++++++++++++++++

"Eughh"lenguh seorang pemuda manis.

Pemuda manis itu mengeliat dan membuka matanya secara perlahan-lahan. Ia melihat kearah jam yg berada diatas nakas dan terkejut

"MAMA KOK GK BANGUNIN VANO SIH" ucap pemuda manis itu sambil berteriak dan mendudukkan badannya, pemuda manis yg tak lain itu adalah  vano.

Fani yg mendengar teriakan vano pun segera naik keatas untuk melihat ada apa dengan anaknya itu.

"Ada apa sih dek"ucap fani setelah ia sampai didepan kamar vano

" mama kok gk bangunin vano sih kan dah telat"-vano

"Kamu dah mama bangunin tapi gk bngun²"-fani

" kan bisa disiram"-vano

"Nanti kalau disiram kamu nangis"-fani

" mana mungkin vano nangis vano kan udah ged-"ucapannya terpotong

"Udah²katanya telat tapi kok masih duduk² mandi gih"-fani

Vano yg mengingat kalau dia sudah telat pun langsung bergegas kekamar mandi. Fani yg melihat perilaku anaknya hanya tersenyum sambil menggeleng²kan kepalanya. Lalu ia pergi ke dapur untuk menyiapkan bekal anaknya, karena ia tau kalau anaknya itu udah telat ke sekolah ia tidak akan sarapan.

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki yg keras itu mengalihkan pandangan Rafael ke arah tangga.

" vano jangan lari²"ujar Rafael

"Tumben papa perhatian? "tanya vano

" emang salah kalau perhatian ke anak sendiri "-Rafael

" ya aneh aja"-vano

"Huftt maafin papa nak, seharusnya papa tidak terlalu mengekang kamu, tapi papa hanya takut jika kamu ikut balap liar kamu nanti kenapa-napa, papa gk mau kehilangan anak papa satu²nya" ujar Rafael dengan raut muka sedih.

Vano yg mendengar ucapan Rafael pun langsung duduk di samping Rafael dan memeluknya.

"Maafin vano juga ya pa, vano gk pernah dengarin nasehat papa"vano semakin mengeratkan pelukannya, rafael sangat senang karena ia bisa berbaikan dengan anaknya.

Fani yg melihat suaminya dan anaknya berpelukan, merasa lega akhirnya mereka bisa berbaikan.

" pelukan kok gk ngajak mama sih"ucap fani sedih. Rafael dan vano saling tatap dan langsung tertawa.

"Hahaha sini ma" ajak vano. Fani langsung bergabung. Dan terjadilah acara peluk²kan di keluarga vano. Beberapa menit mereka pelukan, fani langsung melerai nya, karena mengingat vano harus sekolah.

"Vano kamu kan dah terlambat"-fani

" oh iya"-vano

"Mau papa antar"tanya Rafael. Mata vano langsung berbinar, karena dari dulu ia ingin diantar jemput ke sekolah oleh papanya.

" mau mau mau"ucap vano sambil menganggukkan kepalanya antusias. Rafael yg melihatnya hanya terkekeh. Ia baru sadar bahwa anaknya ini begitu menggemaskan.

Setelah berpamitan ke fani mereka pun menaiki mobil Rafael dan berangkat ke sekolah. Di perjalan vano begitu banyak menceritakan tentang aktivitas nya di sekolah. Rafael pun sangat senang anaknya ini begitu terbuka terhadapnya walaupun mereka baru berbaikan.

Selang beberapa menit mereka sampai di depan sekolah vano.

"Kalau gitu vano sekolah dulunya pa"ucap vano dan mennyalam Rafael.

Christoffel{BL LOKAL} SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang