Chpt 6

756 88 15
                                    

Enjoy 💚💙





--

--

--

Sudah 2 hari lamanya Heksa belum mengabari Gail soal kondisi terkini Kala. Untunglah kejadian yang menimpa Kala terjadi dihari Jum'at. Gail jadi tidak perlu mencari alasan kepada kedua orangtuanya mengapa Kala tidak masuk sekolah.

Bukannya Gail mengkhawatirkan Kala. Ia hanya takut nyawa Kala tidak bisa diselamatkan dan berakhir dengan pacarnya yang akan mendapat hukuman.

Setelah pulang dari kafe setelah kejadian yang menimpa Kala, Gail langsung meminta Saka untuk bertemu. Mereka berdiskusi bersama. Gail bertanya apa yang membuat Saka menjadi sangat arogan kepada Kala.

Jawaban Saka selalu sama. Ia tidak ingin ada seorang pun yang mengganggu Gail. Saka membenci Kala karena gadis itu terus mengusik Gail dan bahkan membully nya seperti waktu itu. Saka juga mengatakan pada Gail bahwa ia tidak membunuh Kala. Ia hanya memberikan Kala pelajaran agar tidak mengganggu Gail lagi.

Namanya juga cinta. Sesalah apapun Saka, selalu ada kata maaf dari Gail. Dengan wajah memohon dan juga kata-kata manis dari Saka membuat Gail kembali memaafkan kesalahan Saka.

"Ge, Kala kemana?" tanya Gerald saat menyadari anak angkatnya tidak pulang selama 2 hari.

Gail terdiam. Ia mencoba mencari alasan yang logis agar dapat diterima oleh Papanya. "Kala lagi dirumah kak Heksa, Pa. Kan mereka udah kelas 12 jadinya mungkin Kala sama Kak Heksa lagi ngebut belajar," bohong Gail. Padahal ia sendiri tidak tau dimana Kala dan bagaimana kondisinya saat ini.

"Kamu manggil Heksa bisa pakai Kak. Kenapa manggil Kala langsung nama?" tanya Gerald.

Gail mengangkat kedua bahunya. Ia tidak menjawab pertanyaan sang Papa. Gail langsung pergi ke kamarnya.

Gerald hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat putrinya itu. Entah sampai kapan putri kandungnya tidak mau menerima kehadiran Askala. Padahal hampir setiap hari Gerald memberikan pengertian pada Gail. Namun anak kandungnya itu tetap saja belum mampu menerima kehadiran Kala.

Gail merebahkan tubuhnya keatas kasur. Gadis itu sejak tadi terus saja memperhatikan ponselnya. Ia menunggu pesan maupun telfon dari Heksa.

Oke oke, mungkin Gail khawatir Heksa belum memberikan kabar tentang Kala karena takut Kala tidak selamat. Tapi sekarang berbeda rasanya. Gail benar-benar mengkhawatirkan Kala. Bagaimana jika ternyata Kala memang tidak bisa diselamatkan?

Saat sedang melamun menatap layar ponselnya, tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk kedalam ponsel Gail.

Heksa.

Akhirnya gadis itu menghubungi Gail.

"Halo kak," ucap Gail semangat karena memang ia sudah menunggu Heksa menghubunginya sejak dua hari yang lalu.

"Semangat banget. Kangen Kala yaaa.." lagi-lagi Heksa menggoda Gail.

"Dih apaansih. Ngga ya,"

"Lagian semangat banget,"

"Bodo ah. Kala mana?"

"Tuh kaannn. Bilang aja Ge kalo kangen Kala,"

"Kak Heksa jangan nyebelin deh. Ini Papa udah nanyain dia,"

"Kala lagi main PS dikamar gue,"

"Udah sembuh dia?"

"Gail Gail. Kalo khawatir tuh bilang. Atauga lo kesini buat mastiin keadaan dia sendiri,"

GASKALA [Greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang