Chpt 11

587 95 7
                                    

Kalian kangen author gak? Kayaknya ngga deh, kan yang kalian kangenin Gail sm Kala aja. wkwkwkwk.

Yasudah, selamat menikmati gess.


Enjoy 🤍🤍



--

--

--




"Kala mana?" tanya bungsu Permana yang sepertinya baru bangun dari tidurnya. Ekspresinya terlihat kesal karena tidak menemukan Kala dikediamannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.30, namun gadis pemilik gingsul itu baru membuka matanya. Bisa Asmiralda tebak anak bungsunya ini pasti akan mengomel sebentar lagi.

"Baru bangun bukannya sarapan dulu malah marah-marah nyariin Kala," Amiralda mengambilkan sandwich buatan Kala dan memberikannya pada Gail.

Gail menggeleng. Ia menolak pemberian sang Mama. "Jawab dulu Kala kemana?" Gail masih bersikukuh bertanya dimana keberadaan Kala.

Asmiralda menyimpan kembali piring berisi sandwich ditangannya ke meja. Ia kemudian duduk disofa tanpa menghiraukan tatapan kesal anak kandungnya.

Gail yang kesal pertanyaannya tidak dijawab menghampiri Mamanya. "Mama susah banget tinggal jawab aja Kala kemana" dengus Gail kesal disamping Asmiralda.

Asmiralda mengambil majalah dimeja dan membukanya. Terlihat eskpresi kesal dari Gail semakin mengintimidasi Asmiralda. Mama 1 anak itu akhirnya angkat suara sebelum si bungsu Permana bertambah kesal.

"Kala pergi sama Heksa tadi pagi," jawab Asmiralda tanpa mengalihkan perhatiannya dari majalah ditangannya.

"Kok diizinin sih Ma?"

"Ya trus masa ngga Mama izinin?"

Gail kembali mendengus kesal. "Harusnya jangan diizinin Ma. Kak Heksa tuh nyebelin, dan karena Kala sering main bareng kak Heksa makanya sikap nyebelinnya nular ke Kala,"

"Hush. Kamu tuh ya, manggil Heksa bisa pakai embel-embel 'kakak', kenapa manggil Kala Cuma nama aja?" Asmiralda menyimpan majalah ditangannya dan memfokuskan pandangannya pada Gail. "Kenapa emang nyariin Kala? Tumben banget,"

Sejujurnya tidak ada alasan yang penting mengapa Gail mencari Kala. Ia hanya merasa aneh saja mengapa kakak angkatnya itu tidak 'rusuh' dan mengganggu pagi Gail yang indah. Dan benar saja, saat Gail pergi ke kamar Kala, gadis itu sudah tidak ada diruangannya.

"Dia janji mau bantuin aku ngerjain PR," bohong Gail.

Tidak mungkin kan Gail jujur kepada Mamanya alasannya mencari keberadaan Kala adalah karena ia merasa aneh paginya tidak terganggu dengan kakak angkatnya itu. Bisa-bisa Mamanya menyimpulkan bahwa dirinya sudah bisa menerima keberadaan Kala.

"Yaudah sana telfon aja. Tanya langsung ke Kala kapan pulang," ujar sang Mama meraih remote tv dihadapannya.

"Aku? Telfon Kala?" ucap Gail sambil menunjuk dirinya sendiri. "No no no. Bahkan kalau Gail sedang dalam keadaan gawat pun Gail ngga mau hubungi Kala duluan,"

Asmiralda hanya menggelengkan kepalanya. Ia paham betul anak kandungnya ini hanya kelewat gengsi untuk mengakui Kala didalam keluarga mereka.

"Dasar gengsi," cibir Asmiralda pelan.

GASKALA [Greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang