Enjoy 💚💙
--
--
--
Kala sedang berada di halaman belakang kediaman barunya. Ini sudah hari ketiga dirinya menjadi bagian dari keluarga Permana. Meski begitu Gail yang merupakan anak kandung dari Gerald Permana masih belum bisa menerima kehadirannya. Kala masih menjadi target iseng dari Gail ketika disekolah.
Udara malam yang dingin akhirnya membuat Kala masuk ke dalam. Ia pergi menuju dapur untuk mengambil minum. Setelahnya gadis yang sebenarnya terlihat cukup cantik dan tampan diwaktu yang bersamaan itu memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di sofa ruang keluarga.
"Mau kk..kemana?" tanya Kala saat melihat Gail yang baru saja turun dari lantai 2 dengan keadaan rapih seperti ingin pergi.
"Bukan urusan lo," ketus Gail yang mengambil kunci mobilnya diatas meja.
Kala memperhatikan Gail. Pakaian Gail yang cukup terbuka membuat Kala merasa tidak nyaman. Apakah adik angkatnya itu akan keluar dengan mengenakan pakaian seperti itu? Pikir Kala.
"I..ini udah jam 10 malam Ge. Lo mau kemana dengan pakaian yang agak terbuka begitu?"
Merasa kesal karena Kala ikut campur dengan urusannya Gail memutuskan untuk menghampiri Kala. "Trus kenapa? Masalah buat lo? Lo bakal lapor ke Mama atau Papa?" ucap Gail menantang Kala.
Kala mengangkat kedua bahunya. Sepertinya ia harus lebih tegas kepada Gail mulai detik ini. Kala menyimpan gelas ditangannya keatas meja. Ia kemudian bangkit berdiri dan berjalan menuju ruang kerja Gerald.
"Pa, Kk..kala mau ngomong," ucap Kala dari luar ruang kerja Gerald.
"Kala sialan," umpat Gail pelan. Ia menatap tajam kearah Kala yang masih berusaha memanggil sang Papa.
Beberapa menit setelahnya Gerald keluar dari ruang kerjanya. "Iya Kal, mau ngomong apa?" tanya Gerald namun ia belum menyadari kehadiran Gail.
"Ii..ini Pa, kalau Kala minta uang jajan Kala dikasihnya sehari sekali, boleh?" ucap Kala mencari alasan padahal sebenarnya ia hanya ingin memanggil Gerald agar Gail tidak jadi keluar malam.
"Boleh. Besok sebelum berangkat ke sekolah Papa kasih ya," ucap Gerald sambil mengelus kepala Kala.
Fokus Gerald tiba-tiba berpindah pada putri kandungnya yang sedang berdiri sambil membawa tas di pundaknya dan memakai pakaian yang cukup terbuka. "Mau kemana kamu? Itu kenapa pakaiannya terbuka begitu?" tanya Gerald namun tidak meninggikan suaranya.
Gerald masih cukup adil memperlakukan Gail dan Kala. Meskipun ia mengangkat Kala sebagai anaknya, namun ia juga tidak mengabaikan Gail sebagai anak kandungnya.
Gail mendengus kesal. Ia menatap tajam kearah Kala yang sedang tersenyum penuh kemenangan. "Tadinya mau pergi. Tapi gara-gara perempuan rese itu Gail gajadi pergi," ucap Gail kesal sambil kembali menyimpan kunci mobilnya keatas meja.
"Udah sana kamu naik ke kamar. Ini sudah malam Ge," perintah Gerald.
Sambil menghentak hentakan kakinya ke lantai Gail menaiki tangga menuju kamarnya. Namun matanya tidak lepas kepada Kala yang sedang tersenyum kepadanya. Menurut Gail senyuman Kala saat itu benar-benar menyebalkan.
Awas lo ya. Gue bales besok. – batin Gail.
--
--
--
"Kenapa muka lo ditekuk begitu?" tanya Abin saat melihat Gail yang sudah badmood padahal waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GASKALA [Greshan]
Fiksi PenggemarCinta mungkin bukan satu-satunya yang berkuasa. Masih ada usaha serta takdir yang akan menetukan alur cerita. Greshan, gxg, jangan dibawa ke dunia nyata