Enjoy 🤍🤍
--
--
--
"Gail!!"
Panik Kala namun berubah menjadi bingung ketika melihat Gail yang sedang terduduk dilantai sambil bersandar ke sofa dengan ponsel yang tergeletak agak jauh dengan dirinya. Gadis yang lebih muda itu dengan cepat mengambil ponselnya.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Asmiralda pada anaknya.
Gail menggeleng."Gail baik-baik aja Ma. Tadi cuma takut karena ada cicak," ucap Gail berbohong.
Kala memicingkan mata. Takut cicak? Apakah seseorang yang takut cicak akan teriak sekencang itu bahkan membuat ponselnya tergeletak dilantai begitu saja?
"Yasudah. Mama ke kamar dulu ya. Kalian berdua segera tidur karena besok harus berangkat pagi," ucap Asmiralda.
"Iya Ma," ucap Gail dan Kala berbarengan.
Setelah kepergian Asmiralda Kala masih tetap pada posisinya. Ia masih berdiri disamping sofa dan melihat Gail yang berpindah duduk.
"Lo teriak bukan karena takut cicak kan?" tebak Kala.
Gail yang memang sedang memperhatikan layar ponselnya menoleh. "Sok tau. Udah gue bilang gue teriak karena tadi ada cicak jatuh,"
"Mana mungkin orang yang takut karena cicak teriak sekencang itu Gail. Bahkan ponsel lo tergeletak gitu aja dilantai. Pasti ada sesuatu kan?," ungkap Kala.
Gail mendengus kesal. Menurutnya Kala selalu saja mengganggunya dan memperbesar masalah. Gail yang memang tidak berniat merespon Kala memutuskan untuk berdiri, "Udah gue bilang gue teriak karena cicak. Dan lo gausah sok tau," ucap Gail yang melangkah pergi meninggalkan Kala.
Sebelum Gail berhasil pergi, Kala lebih dulu menahan tangan Gail. Gadis itu menoleh dan menatap Kala bingung.
"Apalagi sih Kal?" kesal Gail karena menurutnya malam ini Kala benar-benar menyebalkan.
"Tolong izinin gue untuk tetap jadi asisten lo, Gail,"
Gail menaikkan sebelah alisnya. "Maksud lo?"
"Lo boleh nyuruh-nyuruh gue. Lo boleh numpahin es teh manis dikepala gue. Lo boleh mempermalukan gue didepan temen-temen layaknya Kala yang dulu. Layaknya Kala cupu yang baru pertama kali masuk sekolah. Tapi tolong Ge, tolong jangan larang Kala dan menolak saat Kala ingin membantu Gail. Tolong jangan menepis tangan Kala saat Kala ingin membantu Gail dalam situasi apapun," pinta Kala.
Seketika Gail teringat kembali perbuatannya selama beberapa minggu sebelumnya. Ia sudah cukup jahat memperlakukan Kala. Bahkan Gail sering kali menghabiskan uang jajan Kala untuk mentraktir temannya padahal ia tau Kala hanya mengandalkan uang tersebut untuk membeli makan siang. Alhasil gadis yang lebih tinggi itu sering kali tidak makan siang disekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GASKALA [Greshan]
FanfictionCinta mungkin bukan satu-satunya yang berkuasa. Masih ada usaha serta takdir yang akan menetukan alur cerita. Greshan, gxg, jangan dibawa ke dunia nyata