sixteen

294 40 4
                                    


"Kak ayo kesana" tunjuk Marsha pada sebuah tempat yg terdapat banyak rerumputan

"Ngapain di sana shaa? Udah malem loh ini" Ucap Ashel

"Udah ayo ikut aja"

"Iya deh ayoo"

Marsha berjalan sambil menggenggam tangan Ashel, genggaman nya sangat erat seolah tak menginginkan Ashel pergi dari sisinya. Setelahnya Marsha dn Ashel pun duduk sambil melihat pemandangan indah dari atas bukit.

"Wahh bagus banget shaa, aku baru tau ada tempat sebagus ini" Kagum Ashel

"Pasti bagus dong kak, aku juga sering kesini tapi sendirian tapiii sekarang aku kesini bawa orang istimewa ke tempat yang istimewa juga"

"Bisa aja kamu shaa"

"Kak"

"Hm apa shaa?" Tanya Ashel

Marsha terdiam cukup lama hingga akhirnya memberanikan diri untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan. "Aku mau ngomong"

"Ngomong apa? Bilang aja kali shaa kayak sama siapa aja"

"Jadii.... Awal aku masuk ke sekolah itu aku bertemu dengan seseorang yang awalnya aku pikir gak bakal deket sama dia tapi, ternyata aku salah, aku malah Deket sama dia yaa walaupun kita beda kelas, dia kakel aku, semenjak aku kenal diaa aku selalu ngerasa nyaman dan aman saat didekatnya, aku pengen selalu terus ada didekatnya, dia itu bagaikan bintang dan aku sebagai bulannya karna kita sama-sama bakal menerangi gelapnya langit malam.... Kak aku suka sama orang itu, walaupun nyebelin tapi aku sayang banget sama dia, dia punya daya tarik sendiri yang gk dimilikin oleh orang lain bahkan disaat aku pengen berpaling dari orang itu tapi rasanya susah banget, intinya aku pengen aku sama dia sama-sama terus kak"

"Siapa? Kazen ya shaa" Ashel tersenyum kecut saat menyebutkan nama Zen

"Kamu kak" Jawab Marsha, Ashel yang kaget langsung mengalihkan pandangannya ke Marsha

"Aku?" Tanya Ashel tidak percaya

"Iya, kamu kak"

"Tapii kenapa aku shaa?"

"Aku juga gak tau kak" lirih Marsha

"Haha gak shaa, kamu bohong kan kamu udah ada si Zen terus kenapa kamu bilang suka sama aku?"

"Aku gak suka kazen kak"

"Bohong banget shaa"

"Aku gak bohong kak aku serius"

"Sebenernya mau kamu apa sih shaa?" Tanya Ashel sedikit menaikkan nada bicaranya

"Aku mau kak Ashel"

"Maksud kamu?"

"Aku mau kak Ashel jadi milik aku dan aku jadi milik kak Ashel"

"Udahlah shaa stop"

"Stop apa kak?" Heran Marsha

"STOP NGASIH GUE HARAPAN MARSHA, LO TUH UDAH SAMA SI ZEN DAN SEKARANG GUE LAGI BERUSAHA BUAT LUPAIN PERASAAN GUE KE LO SHA, LO SADAR GAK SI? SELAMA INI LO SELALU PERMAININ PERASAAN GUE SHAA" Bentak Ashel, Marsha yang kaget mendengar Ashel membentaknya langsung menangis

"Kak kamu bentak aku?"

"Iya kenapa ga? Gak suka!?"

"Kak! Aku udah putus sama kazen dan aku mau kak acell jadi pacar aku, karna aku sukanya sama kamu kak bukan sama kazen" jelas Marsha sambil menahan tangisnya

"Nah kan, emang dasar lo nya aja shaa yang keterlaluan, sana sini bisanya cuma mainin perasaan orang lain, lo sadar gak si shaa!?"

"Aku tau kak aku salah, tapi gimana lagi akuaunya sama kak Ashel bukan kazen, dan kazen juga bilang gk papa kok kalau aku mau udahan dan mau ngejar kamu kak"

"Itu yang lo tau dari mulutnya, coba lo pikir shaa gimana hatinya? Perasaannya? Pasti sakit, kalau dari awal gk mau sama dia jangan mau pas dia nembak lo shaa"

"Kak acell kenapa si jadi belain kazen?"

"Gue gak belain dia shaa!"

"Bullshit kak, atau jangan-jangan kakak suka sama kazen? Iya kak?"

"Apa si shaa, siapa juga yang suka sama dia"

"Tuh buktinya dari tadi belain kazen mulu"

"Terserah lo deh Sha males gue"

Ashel hendak pergi dari sana namun ditahan oleh Marsha. "Kak jangan pergi, aku belum selesai ngomongnya"

Ashel mendengus sebal. "Mau ngomong apa cepetan"

"Ayo jadi pacar aku kak, aku gak bisa romantis kayak pasangan lain tapi ini aku ngomongnya butuh mental kak, jadii kamu mau kan kak jadi pacar aku?" Tanya Marsha berharap agar Ashel menerimanya

"Gue gak mau shaa" Jawab Ashel

"K-kenapa kak" lirih Marsha

"Lo udah nyakitin hati Zen, dan Zen itu sebenernya temen kecil gue shaa, gur gak rela Zen di sakitin orang kayak Lo"

"Kak? Serius kamu bilang gitu ke aku?" Ucap Marsha pelan

"Serius, kenapa nggak"

"Tapi kak...." Marsha hendak melanjutkan perkataannya tapi Ashel sudah pergi menjauh dari pandangannya

"ARGHH KENAPA SII, KENAPA SEMUANYA JADI GINI? KENAPA TUHANN AKU CUMA PENGEN BAHAGIA TAPI SUSAH BANGET" Marsha menangis sangat kencang mengingat saat dirinya memutuskan hubungan dengan Zen dan saat dirinya ditolak oleh Ashel. Marsha terduduk ditanah menyenderkan tubuhnya di pohon. "Aku butuh kamu kak..." Lirih Marsha, saat dirinya hampir kehilangan kesadaran tiba-tiba terdengar suara Kathrin memanggilnya tapi makin lama suaranya makin terdengar samar dan pandangannya mendadak buram dan akhirnya Marsha kehilangan kesadarannya. Kathrin yang melihatnya langsung terkejut dan berlari ke arah Marsha

"Ya ampun mengg kenapa jadi gini sihh, ini lagi kenapa lu sendirian terus kak Ashel kemana, duuhhh kok jadi gini sihh aelah" Kesal Kathrin

"Udah dulu bawelnya sayang, kita bawa Marsha ke apartemennya aja, kamu kuat kan bawanya?" Tanya indah. Iya Kathrin tidak mungkin datang sendirian dia di temani oleh pacarnya untuk datang ke sana

"Kuat kok kak, yaudah ayo"

Kathrin akhirnya membawa Marsha ke kamarnya lalu menidurkannya di atas kasur dengan perlahan.

tiba-tiba Marsha terbangun dan.....

"HAH KAK ACELL?"

"Heh kenapa shaa?"

"Loh kok kak acell disini bukannya tadi....."

Marsha berfikir sebentar lalu melihat ke sekelilingnya dan melihat ke arah jam. "Berarti tadi itu.....







Eitss digantung nihh, vote dulu dong jangan cuma baca doang, hargain nih udh cape² ngetik. Up jam 12 malem karna gabut😃😃
Jangan bosen bosen buat vote yaa gk susah kok tinggal tekan sebelah kiri bawah

K,A,M,ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang