twenty one

234 28 8
                                    


Berbagai rintangan, cobaan dan lara maupun kebahagiaan sudah dilewati oleh Ashel dan Marsha namun, siapa sangka hubungan yang sudah bertahan lima bulanan ini rasanya makin aneh dan membosankan. Mulai dari Marsha yang sangat sibuk dan seringkali menolak jika di ajak Ashel untuk jalan dan juga Ashel yang setiap harinya sibuk dengan urusan osisnya yang membuatnya semakin dekat dengan Zen, iya Zen mantan pacar dari Marsha, tidak salah si soalnya kan kedua memang sama-sama osis jadi tidak heran jika sering kali pergi bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.



Di bawah sinar bulan dalam gelapnya malam dua sosok yang saling mencintai itu saling menautkan tangannya tanpa ada yang mau membuka pembicaraan.

"Chaa" panggil Ashel, Marsha pun menoleh ke arahnya dengan memberikan tanda tanya

"Kita udah jarang ya berdua kayak gini, kota juga udh gak pernah jalan semenjak satu bulanan ini" keluh Ashel

"Bukannya kamu yg sibuk kak"

"Iyaa, aku memang sibuk tapi sesibuk apapun aku pasti aku selalu luangin waktu aku buat kamu kan? Tapi akhir-akhir ini kamu juga jarang banget bisa diajak jalan, kamu selalu nolak dengan berbagai alasan"

"Bukan nolak, aku sibuk" bela Marsha

"Sama aja chaa"

"Beda kak, kamu tuh kenapa sih" ucap Marsha dengan sedikit menaikkan nada bicaranya

"Hey kenapa sih, kan aku nanya baik-baik kenapa harus gitu jawabnya" ucap Ashell dengan lembut

"Udah lah kak aku mau pulang, cape, kalau gak ada hal penting yang mau di omongin mending kamu anter aku pulang"

"Pulang? Tapi kita baru aja sebentar di sini chaa"

"Pokoknya aku mau pulang kak" tegas Marsha

"Yaudah iya aku anterin pulang habis itu kamu langsung tidur aja ya? Kan katanya kamu cape"

"Iya"

Ashel ingin menggenggam tangan Marsha tapi segera di tepis olehnya, Ashel bingung kenapa Marsha akhir-akhir ini berubah? Tidak, tidak seperti Marsha yang dia kenal, dia heran kesalahan apa yang dia perbuat sampai Marsha berubah sikapnya tidak seperti dulu lagi, bahkan sekarang Marsha seperti tidak nyaman saat di dekat Ashel. Ashel teringat dengan perkataan Adel saat itu, apakah Adel benar-benar ingin merebut Marsha darinya? Tidak itu tidak mungkin, tapi jikalau memang itu terjadi Ashel tidak akan membiarkannya mendapatkan Marsha.

"Udah sampai, kamu masuk terus cuci muka, minum susu, ganti baju terus langsung tidur ya cantiknya acell" ucap Ashell dengan lembut sambil mengusap puncak kepala Marsha

"Iya kak, yaudah kamu langsung pulang aja ya udah malem nih" Ucap Marsha sambil tersenyum paksa.

"Yaudah bayy cantiknya akuuu"

"Bayy kak" Marsha menatap kepergian Ashel dengan senyum getir. "Maafin aku ya kak" .
Tak terasa air matanya mulai mengalir perlahan lalu dia segera menghapusnya saat ada seseorang yang datang dengan motor sport nya tak lama setelah Ashel pergi.

"Haii manis" ucap orang itu

"Haii" Marsha menampilkan senyumannya

"Udah nunggu lama ya? Maaf ya udah buat kamu nunggu lama soalnya tadi ada problem sebentar pas di jalan" ucap orang itu sambil mengecup kening Marsha

"Iyaa gapapaa, sekarang kita mau kemanaa?" Tanya Marsha

"Ke danau gimana? Kita bisa sambil lihat pemandangan disana, tempatnya baguss banget apalagi kalau malam, kamu mau kan??" Tanya orang itu

"Mauu mauu" jawab Marsha dengan antusias

"Baiklah ayoo naik tuan putrii cantik"

Marsha tersenyum salting saat orang itu mengucapkan kata-kata manisnya.

"Tuan putrii pegangan yaa, biar gak jatuh"

"Iyaa Del iyaa ini pegangan kok"

Adel melajukan motornya dengan kecepatan normal karna takut Marsha kedinginan.

"Tuan putri kita sudah sampai" ucap Adel

"Wahh bagus banget tempatnya Del, aku gak nyangka loh ada tempat sebagus ini disini" kagum Marsha

"Cantik yaa kayak kamu" gombal Adel

"Apasih Del" marsha menyembunyikan wajahnya malu

"Marshaa kamu itu cantik. Cantik banget malahan. Aku beruntung tau ketemu sama kamu karena selain cantik kamu juga baik bukan cuma itu aja, bagi aku kamu itu sempurna"

"Del aku gak sesempurna itu" lirih Marsha

"Kalau kamu gak sempurna aku bakal buat kamu jad sempurna"

Marsha tertawa mendengar ucapan Adel "Emang bisa gitu ya Del"

"Yaa bisalahh"

"Del, selama ini aku Deket sama kamu, kamu tau gak kalau selama ini aku udah punya pacar?" Tanya Marsha

"Aku tau shaa"

"Tau darimana?"

"Waktu itu kamu pernah jalan berdua bareng Ashel dan manggilnya sayang sayangan, jadi dari itu aku nyimpulin kalau kalian udah pacaran"

"Kamu kenal Ashel Del?" Bingung Marsha

"Dia temen kecil aku"

"Ohh gitu toh"

"Shaa kalau aku ada rasa sama kamu maaf ya? Aku tau aku salah tapi perasaan ini gak bisa dibohongin shaa"

Marsha kaget? Tentu saja bagaimana tidak, orang didepannya ini sudah tau dia sudah punya pacar tapi berani sekali dia mengungkapkan perasaannya langsung didepannya.

"Del?"

"Iya shaa aku salah, maaf" lirih Adel

"Gak papa Del semua orang berhak mencintai siapapun kok" ucap Marsha menenangkan Adel

"Kamu sendiri gimana shaa?"

"Apanya?"

"Perasaan kamu"

"Sama Del, aku juga ngerasa kalau aku ada rasa sama kamu tapi di sisi lain ada kak Ashel yang jadi pacar aku"

"Aku mau kok jadi yang kedua shaa"

"Yang bener aja Del" tanya Marsha bingung

"Bener kok shaa, lagian kan Ashel gak tau kita Deket kayak gini ya kann?"

"Iya juga sih Del"

"Jadii shaa.... would u be my lover? Accompany me when I'm hurt or happy?" Tanya Adel dengan serius

"I want Del, I will accompany u when u are sad or happy" jawab Marsha dengan tulus

"Beneran kamu nerima aku shaa?"

"Bener Del"

"YUHUUU, TERIMAKASIH TUHAN ENGKAU TELAH MENGABULKAN DOA KU" Teriak Adel karna sangat bahagia

"Ihh Adel untung aja sepi kalau rame gimana cobaa malu-maluin tauu"

"Hehee maaf cantikk"

Adel memeluk Marsha dengan erat dan dibalas oleh Marsha. Tanpa mereka sadari bahwa ada orang lain yang sedang melihat semuanya.

"Ohh gitu ya? Haha no problem, Welcome to my game Adelia" ucap orang orang sambil menyeringai lalu pergi dari danau itu.







Votee woyy vote✊🏻
Btw Adel udh ngumumin grad ya???
Huhuuu semangatt buat yang oshi nya Adel

K,A,M,ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang