BAB 10

108 19 13
                                    

      Takemichi murung diam di kamar, aura suram mengelilingi area tubuhnya di sana setelah ia mendapati notifikasi draken. Sembari ia menutup setengah wajahnya, Ia terus mengumpat dan menyumpahserapahi pria tato naga kiri itu terus menerus sembari air matanya menetes.

Sedangkan saudaranya, emma hanya bisa menatap heran dengan aura mencengkram di sana, aura menekan yang di jamin membuat bulu kuduk merinding dan membunuh di sana, ia menghela nafas dan turun di arah tangga, menatap izana yang malas tengah memakan cookies coklat sembari menonton drama tv yang ia tonton.

Emma juga mendengus dan kesal menatap itu tentu saja langsung menggembungkan pipinya, ia duduk di sebelah izana merampas cookeis yang ia makan, tentu saja izana sangat protes dan tak terima.

"Eh...yah kueku...OI EMMA.." izana kesal di kala toples kuenya di ambil paksa.

Emma acuh saja, ia terus mengunyah cookiesnya secara brutal di hadapan izana, tak perduli makian dan cercaan kakaknya tengah mengomelinya.

"Kau ini...ada apa sih..." izana kesal merebut toples cookies yang di milikinya habis.

"Hmph... kakak ga peka..." emma bt.

"Ga peka gimana... apa maksudnya..." izana linglung.

"Gini si... punya abang kaku kayak tembok, ikut aku..." emma menarik paksa izana masih kebingungan.

"Etto...mau kemana..." izana bingung di saat emma main menariknya saja.

"Ikut saja...aniki baka.." emma.

     Sesampainya di sana, merek berdua mengintip keadaan kamar takemichi, masih sama seperti sebelumnya, ia masih terus tak bergeming.

"Apa yang terjadi ?" Izana berbisik memandangi emma.

"Shh...diamlah dan dengarkan saja..." emma berbisik.

Mereka berdua menatap takemichi masih diam di sana. Sontak di saat takemichi bangun dan duduk ia menatap kaca di sana.

"DRAKEN BODOH... AKU BENCI KAU.." kini takemichi melempar bantalnya di sana, ia menangis sesugukan.

Kalau izana ? Ya tebak saja sendiri.. tanpa di duga bibir pintu di sana tentu remuk di saat ia menggengam mendengar adiknya ada masalah dengan pria tato naga itu.

"Teme... lihat saja dia akan ku buat dia babak belur... beraninya dia menyakiti adikku.." izana dengan aura seram dan marah menatap adiknya menangis.

"Oi...sudahlah...jangan begitu..." emma berusaha mencegah sembari berbisik.

"Gimana aku ga marah... benar saja aku harusnya tak menyetujuimu soal pria rekomendasi darimu.. lihat apa perbuatannya..." izana tak terima.

"Ya...aih...sudah kita kesana saja.." emma pada akhirnya mendatangi takemichi bersama izana.

Mereka tampak ikut merasakan kesedihan takemichi di sana, dengan wajah iba mereka menyentuh pundak takemichi masih bersedih.

"Takemichi.." panggil mereka kompak.

Takemichi justru berbalik menatap mereka, dengan mata kembali berkaca- kaca ia memeluk mereka dan menangis kencang.

"HUWEE...NI-SAN...EMMA... DRAKEN JAHAT..." tangis takemichi pecah.

"Haik...haik...kami tahu..." izana.

"Cup...cup...saudaraku yang manis tak boleh bersedih... kan ada kami..." emma berusaha menghibur.

"Hiks...aku ga mau ketemu draken... hiks.. hiks..." takemichi.

"Iya..takemichi... tenangkan dirimu ok.. nah kau jangan sedih kami akan mendengar apa yang sebenarnya terjadi padamu.." izana.

Pada akhirnya Takemi masih menangis di sana, hingga di saat tenang itu ia menjelaskan semua..



























































Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY DRAGON ? MY LOVER (TAKEMICHI X DRAKEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang