Lee Sera sudah memperkirakan tentang betapa hebohnya nanti para pelayan ketika hari debutante itu tiba.
Tetapi, Sera tidak menyangka akan seheboh ini.
Sejak pertama kali ia membuka mata, Sera sudah digiring oleh Sophie untuk melakukan berbagai jenis perawatan kecantikan. Hal tersebut dikarenakan penampilan mengerikan Lee Sera yang sudah tiga bulan ini tidak mengkonsumsi darah Vladimir yang semakin menjadi-jadi.
Kantung mata yang menghitam itu sudah tidak bisa diselamatkan oleh riasan biasa. Sophie perlu memberika perawatan khusus untuk mengurangi warna hitam tersebut. Pelayan muda itu juga memberikan perawatan rambut pada Sera agar terlihat lebih bervolume, tidak mudah kusut, dan tentunya harus terlihat sehat dan berkilau.
Lee Sera sempat dibuat mampu bernapas lega ketika semua perawatan kecantikan itu berakhir setelah menghabiskan waktu setengah hari. Namun kesenangan tersebut kemudian lenyap ketika Sophie mempersilakan masuk beberapa pelayan yang sepertinya siap untuk mendandaninya.
Sera meringis ketika melihat kobaran api pada mata para pelayan tersebut, "K–kalian santai saja. Kalian terlihat seperti akan melahapku dengan peralatan merias itu."
"Tidak bisa! Kami harus menunjukkan kemampuan kami dalam merias dan menjadikan Anda sebagai bintang utama yang tidak akan bisa digantikan oleh siapa pun!"
"Anda harus mengingat ini, Nona." Sophie mendekat dan berdiri tepat di belakang kursi di mana Sera duduk. Pelayan itu menatap ke arah cermin, tepat pada manik keemasan milik sang tuan. "Anda harus mengingat ejekan Permaisuri kepada Anda, Nona."
Sera menggigit bibir bawahnya, berusaha meredam amarahnya yang seketika memuncak ketika diingatkan kembali terhadap ucapan Sienna yang merendahkannya. Hal tersebut tentunya membuat Sera terpancing, memancing kobaran api penuh semangat yang kini membakar penu seluruh tubuhnya.
"Baiklah! Aku serahkan semuanya kepada kalian!"
Meskipun Lee Sera mengatakan tersebut dengan sisa kemarahan dan juga semangat yang membumbung tinggi, namun kini ia merasa menyesal akan ucapannya tersebut.
Berbeda dengan persiapan menghadiri sarapan bersama dengan ayah mertuanya, persiapan pesta kali ini sedikit lebih rumit daripada sebelumnya. Lee Sera diarahkan untuk kembali melakukan perawatan kulit wajah agar terlihat semakin segar dan berkilau.
Waktu berlalu. Semua tahapan merias penampilan yang cukup melelahkan dan juga terasa sakit itu akhirnya berakhir. Lee Sera berdiri dengan anggun di hadapan sebuah cermin seukuran tubuh yang mampu menampilkan seluruh penampilannya.
Wanita itu dibuat terpana akan penampilannya sendiri malam ini. Tubuh rampingnya kini terbalut sebuah gaun berwarna hitam dengan bahu yang terbuka, juga terdapat celah di salah satu pinggang yang mampu menampakkan ramping dan betapa jenjangnya kaki Sera. Serta, gaun tersebut bertabur berlian, yang membuatnya tampak berkilau di bawah cahaya lampu.
Sebuah gaun yang begitu berani dan mampu menggoda para lelaki. Keberanian itu semakin ditambahi dengan sebagian dari gaun tersebut menggunakan bahan semi transparan, yang membuat kulit putih pucat itu terlihat mengintip dari balik gaun tersebut.
Rambut hitam kecokelatannya pun ditata sedemikian rupa hingga terlihat cocok dengan gaun yang ia kenakan. Itu semua berkat kelihaian Sophie dalam menata rambut.
Lee Sera tersenyum puas, mengangkat sedikit gaunnya di bagian paha tersebut kemudian berputar ringan, "Sebuah pembalasan dendam yang sempurna!"
"Aku yakin, Yang Mulia Putra Mahkota akan terbelalak ketika melihat Anda, Nona," ucap Sophie yang juga ikut tersenyum puas melihat karya seninya. "Para putri bangsawan lain akan mengikuti gaya berpakaian Anda setelah pulang dari pesta ini! Itu bagus! Karena selama ini mereka terjebak dalam era Victoria yang sudah ketinggalan zaman itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ENAMOUR | Byeon Wooseok
Vampire[18+] Manusia ketika berada di ambang kematian, akan melakukan berbagai cara agar terus hidup, meskipun harus menjalin kontrak dengan iblis sekali pun. Gagasan tersebut tampaknya berlaku pada Lee Sera. Suatu malam, wanita itu diserang oleh orang a...