Menjadi Istri Seorang Pangeran Vampir.

534 36 4
                                    

Sera termenung di atas ranjangnya. Iris mata keemasaan tersebut memandang kosong langit-langit kamar yang ia tempati. Pikirannya mengawang, melalang buana memikirkan sesuatu. Pikirannya berusaha mencerna semua hal yang telah menimpanya beberapa hari ini.

Dimulai dari ia diserang oleh orang yang tidak dikenal, yang membuatnya sekarat. Kemudian muncullah seseorang yang menawarkan bantuan, dan berakhir dirinya berubah menjadi seorang vampir.

Dan terakhir, dia menjadi istri dari penyelamatnya. Sekaligus menjadi seorang putri mahkota kerajaan vampir.

Sera bangkit dari tidurnya, terduduk di tepi ranjang berukuran besar tersebut. Netranya memandangi jendela dengan seksama, kemudian beranjak dan menghampiri jendela berukuran besar tersebut. Wanita itu kemudian membuka jendela tersebut, membuat semilir angin mulai menyambutnya. Surai hitam kecokelatan miliknya menari-nari mengikuti arah mata angin. Rasa sejuk pun mulai dirasakan, memberikan ketenangan batin yang semu namun candu.

Ketenangan itu pada akhirnya bersifat semu. Suara ketukan pada pintu kamar, berhasil memecahkan ketenangan yang sedang dinikmati oleh Lee Sera. Wanita itu kemudian menoleh ketika terdengar suara pintu berderit, tanda bahwa lempengan kayu persegi panjang yang dipasang secara vertikal tersebut telah dibuka oleh seseorang.

Lee Sera mengernyitkan dahi, kebingungan dengan kedatangan beberapa pelayan yang saat ini sedang berdiri di hadapannya. Berjejer rapi dengan kepala yang menunduk, terlihat beberapa dari pelayan tersebut membawa ember berisikan air dan peralatan mandi.

"Selamat pagi, Yang Mulia Putri Mahkota," sapa salah satu dari pelayan tersebut. Terlihat sedikit lebih tua daripada pelayan yang lainnya. "Kami diperintahkan oleh Yang Mulia Putra Mahkota untuk mempersiapkan Anda."

Lee Sera yang sedang kebingungan hanya bisa mengangguk. Setelahnya, semua bergerak cepat hingga membuat Sera terkejut.

Mandi lebih dari satu jam karena menggunakan air hangat yang dicampur oleh beberapa wewangian, yang menurut para pelayan itu agar membuat penampilannya hari ini terlihat begitu bercahaya dan semakin cantik. Air hangat beberapa kali diguyurkan ke seluruh tubuh Sera. Wanita itu sedikit terkejut dan merasa tidak nyaman karena belum pernah merasakan 'dimandikan' sebegitunya oleh pelayan.

Selesai mandi, para pelayan bergegas mengeringkan tubuh dan rambut Sera, sembari membubuhkan make up tipis. Kemudian Sera digiring untuk mencoba beberapa dres sederhana namun tetap terlihat elegan dan memancarkan aura feminim yang begitu kuat. Dan sebenarnya, Sera tidak begitu menyukainya.

Setelah berkutat dalam pemilihan dres selama beberapa saat, akhirnya Sera berhasil menjatuhkan pilihannya pada sebuah dres yang paling sederhana di antara yang lain.

Dress panjang berwarna putih gading itu akhirnya membalut tubuh ramping Sera. Wanita itu terlihat begitu cantik ketika memakai dress tersebut, seolah-olah dress itu memang dibuat khusus hanya untuknya.

Lee Sera berdiri mematung di depan cermin. Matanya berbinar, mengagumi keindahan sesosok wanita yang ada di pantulan cermin tersebut. Ia terlalu tenggelam dalam rasa kagum, hingga membuatnya tidak sadar para pelayan satu persatu pergi meninggalkan kamar itu. Meninggalkan seorang pelayan dengan rambut yang disanggul rapi. Pelayan itu dengan gerasakn gesit dan telaten menyisir surai hitam kecokelatan milik Sera.

"Sebenarnya, ada acara apa sampai-sampai aku harus didandani seperti ini?" tanya Sera pada seorang pelayan yang hanya tersisa di kamarnya tersebut. Jujur, Sera sangat bingung dengan apa yang sedang terjadi saat ini.

"Itu karena Anda akan sarapan bersama dengan Keluarga Stroker," jawab pelayan tersebut seraya menata rambut hitam kecokelatan Sera dengan teliti. "Ah ..., mulai hari ini saya adalah pelayan Anda. Nama saya Sophie."

ENAMOUR | Byeon WooseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang