21

479 63 5
                                    

ive memasang ekspresi kesalnya mendengar ocehan vivian yang sedari tadi terus mengomel karena tidak kunjung bertemu dengan saga yang entah kemana pergi bersama anne.

"ck, gara gara kalian nih saga jadi ilangkan" gerutu vivian yang sedari tadi mengedarkan pandangannya mencari cari sosok sang sahabat yang tak kunjung di temukan.

"yaelah viv, ngapain sih lu ribet ribet nyariin bang saga. bang saga itu udah gede, lagian dia juga perginya enggak sendirian, dia perginya sama anne" sahut james.

"iyanih, lu ribet banget sih viv. biarin ngapa bang saga dua duaan sama anne. dia pasti kangen banget pacaran sama anne setelah sekian lama gak ketemu" ucap vee keceplosan.

sontak samuel dan nick menatap ke arah vee dan mengedipkan matanya memberi kode jika dirinyasalah bicara.

"e-eh, maksud gue kan mereka sempet kerja bareng tuh, mungkin mereka ini lagi bahas kerjaan sambil jalan jalan gini sampai lupa kalau lagi libura sama kita kita saking asiknya berduaan" koreksi vee yang sama sekali tidak nyambung dengan ucapan sebelumnya.

vivian sendiri hanya memutaar bola matanya malas dan masih berusaha mencari saga.

"kita istirahat dulu yuk" ajak jane yang menghentikan langkahnya, "saga kan udah gede. dia juga ga mungkin kenapa kenapa, dia juga bawa ponsel kan? kalau dia kenapa kenapa pasti kan tetep bakal nyariin kita" lanjutnya.

ive menoleh pada jane lalu mengangguk setuju, "lalgian kita kan kesini mau shopping, mau seneng seneng. saga pasti juga lagi asik belanja sekarang, masak iya kita ribet sendiri nyariin saga yang lagi asik belanja sampe kita sendiri ga sempet belanja apapun" sahutnya.

"yaudah, kita makan di sana dulu yuk" ajak samuel dengan menunjuk sebuat resto yang berada di sebrang jalan mereka.

tanpa menunggu jawaban dari vivian, nick, vee, james, samuel, ive, dan jane berjalan menuju resto yang di tunjuk tadi. sementara vivian hanya bisa mendengus kesal dan menyusul teman temannya itu.

"awas aja lu ann, gue bakal bales"









"kak, kita ngapain kesini?" tanya anne saat saga membawanya masuk ke arena karnaval yang terdapat berbagai macam wahana disana,.

saga hanya tersenyum lalu menunjuk sebuah bianglala yang berada di depan mereka, "aku mau ajak kamu naik itu" jawabnya.

"ih, enggak ah kak. aku takut, itu tinggi banget" tolak annelise yang reflek memundurkan tubuhnya dan berusaha melepaskan genggaman tangannya dengan saga.

namun dengan cepat saga megeratkan genggaman tangannya dengan sang kekasih, "kenapa mesti takut sih sayang, kan ada aku" ujarnya.

lagi lagi gadis cantik itu menggeleng, "tetep aja kak, itu tinggi banget, aku kan takut ketinggian, terus itu kayaknya lagi rame banget, aku takut kalau gak kuat nahan bebeannya terus kita jatuh" jelasnya panjang lebar.

saga yag mendengar itu kembali tersenyum, "enggak sayang, kan itu wahananya di rancang khusus juga buat kita naikin, lagian kan ntar kalau emang udah kelebihan muatan kita ga boleh masuk, nunggu giliran, udah ayuk naik" ajak saga lagi sedikit memaksa.

"tapi kak---"

"ssst tenang sayangku, ada aku. ntar kamu duduknya disampingku deh kalau takut" ucap saga mencoba menenangkan sang kekasih yang nampaknya benar benar ketakutan.

lelaki itu kemudian mencondongkan tubuhnya menghadap anne sepenuhnya dan menangkup wajah gadis cantik itu, "percaya sama aku, kita pasti baik baik aja. yuk"

anne menghela nafas panjang lalu menganggukan kepalanya pelan. saga yang mendapat jawaban itu dari sang kekasih tersenyum senang, ia kemudian membawa anne menuju loket pembelian karcis untuk menaiki biang lala itu.

.....

"kak" cicit anne saat biang lala yang di tumpanginya mulai berjalan naik.

saga yang melihat anne ketakutan langsung merangkul sang gadis, "gapapa sayang, ini enggak tinggi tinggi banget kok" bisiknya di sertai mengusap lembut lengan sang kekasih.

"k-kok berhenti kak" panik anne saat tiba tiba wahana itu berhenti tepat saat dirinya berada paling di atas.

"gapapa sayangku, coba lihat itu" tunjuk saga ke bawah, anne yang takut ikut menatap objek yang di tunjuk oleh saga. dari atas sana, mereka bisa melihat keadaan karnaval yang indah dan ramai.

"rame banget ya kak" gumam anne.

pemuda itu menoleh menatap anne lalu menganggukan kepalanya. sementara anne masih memanjakan matanya melihat pemandangan dari atas sini. saga malah memusatkan perhatiannya pada wajah sang kekasih yang terlihat sangat cantik.

perlahan tangan kanan saga yang awalnya berada di pahanya, kini mulai naik dan mengusap pelan pipi anne. anne sendiri yang menyadari ada sentuhan hangat di pipinya langsung menoleh menatap sang kekasih yang ternyata sedari tadi sudah menatapnya.

"k-kenapa kak?" tanya anne gugup karena di tatap oleh saga.

saga menggelengkan kepalanya, matanya kini mulai menatap bergantian bibir dan mata anne.

"k-kak?" sejujurnya anne sudah tau apa yang akan di lakukan saga selanjutnya, ia sudah hafal betul gelagat lelaki yang duduk di depannya ini.

"aku cium ya sayang?" tanya saga sembar mengusap bibir bawah anne. awalnya anne ingin menolak, mengingat mereka saat ini sedang berada di tempat umum. tapi melihat mata saga membuatnya lupa diri, dan tanpa sadar-- anne menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

tak ingin menyianyiakan kesempatan yang ada, saga langsung saja mendekatkan wajahnya dan mengulum bibir atas anne.

anne sendiri hanya pasrah saja saat saga menarik tubuhnya agar semakin merapat padanya. tangannya pun kini mulai merangkak naik ke atas dada saga dan mulai membalas setiap lumatan yang di berikan lelaki itu.

"mmhh" lenguh saga saat anne mulai membalas menghisap bibir bawahnya dan meremat erat dada bidangnya.

tidak mau kalah, tangan saga mulai memeluk erat pinggang anne dan melesakkan lidahnya masuk kedalam mulut hangat gadis cantiknya itu.

"mmpphhtt"

tak hanya saga, kini anne juga ikut melenguh merasakan lidah saga yang mengobrak abrik mulutnya, melilit lidahnya dan mengajaknya bermain disana.

tangan saga yang awalnya berada di pinggang anne, mulai merambat naik ke atas dan berhenti tepat di atas dada mungil keksih hatinya.

"ngghh"

tanpa sadar anne memejamkan matanya, menikmati permainan lidah saga dan tangan lelaki itu yang kini mulai berani meremas pelan dadanya.

saga sendiri yang juga mulai terbawa suasana sedikit meremas kasar dada anne saking gemasnya. awalnya tidak ada penolakan dari anne, gadis itu masih setia membalas lumatan saga. sampai pada akhirnya, entah kenapa anne mendorong dadanya dan melepaskan ciuman mereka.

dengan wajha memerah padam, anne membenarkan bajunya yang sedikit berantakan dan menyeka bibirnya yang basah karena air liur saga.

"s-sayang"

"k-kak, habis ini pulang ya. a- aku capek"




Pict by pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict by pinterest

SHADOW  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang