"Kak wonu, Chan mau ngomong"
Wonwoo yang tengah memasak sarapan pun segera berbalik dan menghampiri Chan yang tampak serius.
"kenapa chan?"
"Chan mau dibeliin komputer sama yang kaya temen-temen Chan boleh?"
wonwoo tersenyum sebentar lalu menganggukkan kepalanya.
"boleeeh kok Chan, apalagi yang Chan mau? Nanti kakak list buat disiapin duitnya. Jadi kamu harus bersabar ya"
"Tapi Chan mau secepatnya kak, Chan gamau lama-lama."
"gabisaa chan, kakak harus nabung dulu baru nanti kalau uangnya sudah cukup kita beli ya"
Tanpa membalas perkataan wonwoo Chan langsung berlalu keluar rumah tanpa pamit juga.
"Sabaaar yang chan, kakak janji akan belikan semua yang Chan mau. Kakak janji"
wonwoo melanjutkan membuat sarapannya agar tidak telat untuk bekerja.
"wonwoo kamu lembur?"
wonwoo tersenyum sebentar lalu menganggukkan kepalanya pelan.
"Iyaa pak, lumayanlah buat nambah-nambah"
"Oh ya udah saya duluan ya"
"Mari pak"
wonwoo melanjutkan kembali menatap layar komputer didepannya.
Setidaknya lembur ini demi Chan.
Ia harus bisa secepatnya mengabulkan permintaan sang adik jika itu bisa membuat Chan nya kembali.
tak lupa ia mengabari Chan karena ia akan pulang telat atau bisa jadi tidak pulang.
Dan tidak lupa pula memesankan makanan untuk Chan dirumah.
pagi dini hari wonwoo baru sampai rumah.
tepat pukul 3 dini hari jamnya orang lain sudah bermimpi indah di kasur.
sampai dirumah pun ia langsung rebahan di sofa karena tubuhnya sungguh sangat lelah untuk sekedar berganti pakaian.
Akhirnya ia tertidur disana.
"kak wonuu"
"eungg, kenapa chan?"
"Chan mau berangkat"
"eh iya tapi —"
belum sempat wonwoo berhasil mengumpulkan nyawanya Chan sudah hilang dibalik pintu.
ah tidak dia kesiangan dan tertidur di sofa.
Badannya jadi pegal-pegal begini.
sudah seminggu ini wonwoo selalu lembur, dan sejak hari itu ia jadi sering tidur di sofa yang membuat badannya sakit-sakit.
selalu seperti itu, jika ia pulang ia akan tertidur di sofa lalu bangun dan berangkat lagi bangun dan berangkat lagi.
tapi ia tak lupa selalu memantau Chan dan memantau makan sang adik agar tidak terpengaruh dengan jam kerjanya yang bertambah.
seperti saat ini, dengan kantung mata yang menghitam ia berusaha fokuskan pada layar monitor didepannya.
masa bodo dengan kesehatan, jika makan dan minum nya terjaga mungkin dia akan baik-baik saja.
tiba-tiba ponselnya berdering nyaring menandakan ada yang menghubunginya.
tanpa melihat siapa itu langsung saja ia angkat.
"Halo?"
"Halo apa benar ini dengan kakaknya siswa bernama Lee Chan?"
"Iyaa benar, ini siapa ya?"
"Oh baik. Ini dari pihak sekolah Chan ya mas, adeknya mas ini sudah membuat masalah dengan berkelahi dengan temannya sampai babak belur bahkan masuk rumah sakit. Jadi bisakah anda saya panggil ke sekolah untuk membicarakan masalah ini?"
wonwoo terdiam cukup lama mencerna kata demi kata orang diucapkan.
'chan? Kenapa chan?'
"Saya mohon maaf ya Bu atas kesalahan adik saya, saya janji akan memberikannya sedikit teguran agar kejadian ini tidak terulang kembali"
"Baik mas. Terimakasih juga masnya sudah datang untuk menyelesaikan masalah ini dengan kekeluargaan"
"Sama-sama Bu, saya sama Chan izin pamit ya Bu"
"Baik mas, silahkan"
sampai dirumah Chan ingin langsung masuk ke kamar tetapi,
"kenapa kamu berkelahi Chan?"
"kak!! kan udah aku bilang kalau dia sendiri yang mulai bikin aku emosi, jadi ya aku pukul aja biar ga banyak bacot."
"Tapi kamu melukai orang chan? kamu tau kakak harus mengeluarkan biaya untuk pengobatannya dan itu ga kecil Chan".
"Jadi kakak perhitungan soal uang yang kakak keluarkan untuk pengobatannya dia kak? okee tenang aja kak nanti Chan ganti kok pake uang Chan sendiri"
"bukan begitu maksud kaka Chan kakak cuma—"
"Aah udahlah!! Aku pusing capek!!"setelahnya Chan langsung berlalu
masuk kamar tanpa memperdulikan tatapan wonwoo yang sangat sendu.' Kaka juga cape disini Chan'
KAMU SEDANG MEMBACA
"ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ ᴘᴜʟᴀɴɢ" -ȷᥱ᥆ᥒ ᥕ᥆ᥒᥕ᥆᥆ ᥲᥒძ ᥣᥱᥱ ᥴһᥲᥒ-
Historia Corta𝐓𝖾𐓣𝗍α𐓣𝗀 𝐋𝖾𝖾 𝐂ɦα𐓣 𝗒α𐓣𝗀 ꭑ𝖾ꭑ𝗂ᥣ𝗂𝗄𝗂 𝗄α𝗄α𝗄 ᥣα𝗄𝗂-ᥣα𝗄𝗂 ᑯα𐓣 𝗄𝗂𝗌αɦ ɦ𝗂ᑯυρ𐓣𝗒α 𝗒α𐓣𝗀 𝗋υꭑ𝗂𝗍. 𝗌𝗍α𝗋𝗍𝖾ᑯ : 2 𝐉υ𐓣𝗂 2024 𝖾𐓣ᑯ : - ᑲ𝗒@ωⱺ𐓣υυυ𝗒ααα05.