What's Wrong With Genta?
Di ruang tamu, Sekar yang sedang melipat pakaian terkejut ketika menyaksikan foto Sherina yang terpajang tiba-tiba jatuh. Perasaannya menjadi risau, ia kemudian teringat pada putrinya. Sekar lalu berdiri dari tempat duduknya, kemudian mengambil foto Sherina yang terjatuh, lantas menaruh foto itu di atas meja.“Semoga kamu baik-baik aja, Nak,” Sekar bergegas ke kamarnya untuk mengambil handphone dan menghubungi Lea atau Nissa.
Sekar lalu menelpon Lea, namun akibat rasa kecewanya terhadap Sherina mendengar ponselnya berdering membuat Lea enggan mengangkat telpon tersebut. Karena tak ada tanggapan dari Lea, Sekar lalu menghubungi Nissa, tetapi saat itu Nissa sedang di jalan jadi Nissa tak mendengar bila ada yang menelponnya.
“Tolong lindungi putri hamba ya Allah ... ” rintih Sekar dengan mata yang berkaca-kaca.
Saat Sherina seolah hilang harapan seseorang datang dan membantunya. Orang itu nampak begitu berani nan tegas. Dia adalah Kenzo kakak kelas Sherina di sekolahnya.
“Biarkan dia pergi!” teriak Kenzo dengan lantang.
Ketiga penjahat tadi seperti meremehkan, “Wahh ternyata ada yang mau jadi pahlawan!” ejek salah seorang penjahat yang nampak begitu sangar.
“Sikat sekarang!” perintah kepala penjahat itu.
Perkelahian hebat sempat terjadi, Sherina hanya bisa teriak sekuat tenaganya berharap orang-orang yang melintas juga warga sekitar ada yang berkenan membantu mereka. Selang sepuluh menit kemudian bala bantuan datang, hingga penjahat-penjahat itu terpaksa mundur karena warga sudah berbondong-bondong datang.
Setelah tragedi itu Sherina mengajak Kenzo untuk pulang ke rumahnya. Sherina berniat mau mengobati luka Kenzo. Sesampainya di rumah Sherina, ia disambut hangat oleh mamanya. Sekar amat bersyukur bisa menemui putrinya dalam keadaan baik-baik saja. Namun di sisi lain, Kenzo seolah menatap rumah Sherina dengan tatapan aneh. Ia pun seolah ragu antara ingin masuk atau tidak ke rumah Sherina.
Di dapur, “Jujur Mama kurang suka kamu bergaul sama dia. Mama lebih suka kamu deket sama, Nak Aiden,” celetuk Sekar.
“Mama enggak boleh kayak gitu, kak Kenzo juga baik kok. Mungkin kak Kenzo memang belum terbiasa aja berada di lingkungan yang sederhana kayak gini,” urai Sherina.
Sekar merasa sedikit tersinggung dengan sikap Kenzo, Sherina akhirnya menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya dan faktanya bahwa Kenzo yang sudah menolongnya tadi. Setelah mendengar itu Sekar tak bisa berkata apa-apa lagi.
***
Di rumah Genta, saat hendak membuka pintu Genta sudah dikejutkan dengan kehadiran Aiden dan Narendra. Genta masih seperti menghindar dari keduanya dan menyuruh Aiden dan Naren pergi saja.“Buat apa kalian ke sini? Atau kalian mau ngejudge gue juga, iya?” ketus Genta.
Naren menghela napas sambil berucap, “Katanya lo nganggep gue dan Aiden temen, tapi kenapa lo enggak mau cerita ke kita tentang masalah lo?”
“Memangnya kalian tahu apa tentang masalah gue, hah?” Genta memalingkan muka.
“Kita tahu lo memang nyolong Ta. Tapi lo juga terpaksa, uang itu buat biaya sekolah lo dan adik lo, kan?” sambar Aiden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherina Elzavira
Teen FictionSherina Elzavira merasa kehilangan pegangan hidup, ketika ayahnya meninggal dunia. Kondisi keluarganya semakin memburuk ketika ibunya mengalami ganguan mental dan mereka jatuh miskin. Di tengah keputusasaan, Sherina bertemu sang idola di sekolahnya...