Sejuknya Kota Malang
Sampai Surabaya yang bikin gerah
Berjejal di dalam Kereta Api Penataran
Tiga jam berdiri dengan para penumpang
Selalu berhenti hampir di setiap stasiun
Mahasiswa, pedagang, pendaki, dan pelancong
Bercengkrama dalam hening
Dalam kereta yang tidak pernah kosong
Gunung Arjuno di Barat menemani perjalanan
Jalan tol Pandaan – Malang beriringan
Pohon-pohon berlarian dari dalam
Suling lokomotif meraung geram
Masuk Sidoarjo sedikit banyak yang mulai turun
Kota industri di belahan Selatan
Bangunan berdempet dengan badan kereta
Menyapa ruwetnya Gedangan
Disambut ramainya Waru
Tiba di Wonokromo
Darmo Trade Center di sisi Barat tampak sibuk
Genteng-genteng rumah hanya 10 senti dari sepur
Saling berdempet tampak kompak
Kondektur menyiarkan sesaat lagi tiba di Gubeng
Ramai riuh penumpang dengan tas gendong
Seakan takut tak kebagian pintu peron
Stasiun terbesar di Surabaya
Gerbang utama bagi kereta antar kota
Tujuh jalur kereta yang sibuk oleh ular besi
Aku menatap lamat pada Kereta Penataran
Bersiap diberangkatkan dari peron
Suling lokomotif yang nyaring mengalun
Ruang tunggu Stasiun Gubeng
Porter menggendong koper penumpang
Silih berganti kereta datang dan pergi
Kemacetan di jalan Gubeng depan Gedung Barat
Viaduct Gubeng satu abad masih kokoh melintang
Kereta Komuter tiba di jalur dua
Menuju Stasiun Pasar Turi
Senja telah muncul ke peraduannya
Tugu pahlawan tersorot cahaya senja
Senja di Stasiun Pasar Turi
Bersiap pulang menuju cakrawala
Aku pun bersiap
Untuk kembali ke rutinitas
Juandra Alifiansyah, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi - Hujan di Bulan Mei
PoesieKetika hujan yang turun tidak seperti biasanya. Di bulan Mei yang manis, diawali rintik-rintik, kemudian menjadi sebuah badai yang murka. Setangkai mawar yang tumbuh di atas tanah yang gembur harus merasakan sakitnya dihujani tetesan air dari ketin...