Jauh kau mengudara
Letih kakimu berlari
Membawa luka yang terbuka
Di tanah kosong tersungkur sendiri
“Rumahku yang dulu sudah rata dengan tanah, lantas ke mana lagi aku harus singgah?”
Hai jiwa yang letih
Kemarilah dan pulanglah
Peraduanmu yang ini masih megah
Tak perlu jauh-jauh meringkuh
Singgahlah di sini semaumu
Rumah yang ini merindumu
“Aku akan pulang! Aku mau pulang! Aku bisa pulang!”
Juandra Alifiansyah, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi - Hujan di Bulan Mei
PoésieKetika hujan yang turun tidak seperti biasanya. Di bulan Mei yang manis, diawali rintik-rintik, kemudian menjadi sebuah badai yang murka. Setangkai mawar yang tumbuh di atas tanah yang gembur harus merasakan sakitnya dihujani tetesan air dari ketin...