Di Semarang
Perjalanan fase pra-dewasa-ku berlangsung
Di tanah yang terik dan lapang
Aku mulai hidup yang tenang
Di Semarang
Gambang Semarang menyambutku riang
Semarang Tawang – pintu gerbang
Menelusuri kota sampai ke gunung
Di Semarang
Tempat menimba ilmu untuk berkembang
Harapan dan impian dijinjing
Berelasi dengan yang asing
Sampai bisa dikenang
Di Semarang
Siangnya yang bising
Malamnya gemilang
Asap bus kota membumbung
Kulinernya tak perlu kau hitung
Di Semarang
Aku bertemu banyak orang
Suka, Benci, dan Sayang
Bahkan juga yang menghilang
Di Semarang
Dari Mangkang sampai Pudakpayung
Kujajaki gang demi gang
Sampai malam menyingsing
Lima tahun yang beruntung
Mengenal kota yang begini benderang
Begitu menantang
Maukah aku kembali ke Semarang?
“Sudah pasti” kujawab dengan lantang
Juandra Alifiansyah, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi - Hujan di Bulan Mei
PoesiaKetika hujan yang turun tidak seperti biasanya. Di bulan Mei yang manis, diawali rintik-rintik, kemudian menjadi sebuah badai yang murka. Setangkai mawar yang tumbuh di atas tanah yang gembur harus merasakan sakitnya dihujani tetesan air dari ketin...