Wahai para penindas!
Simaklah ultimatum ini
Dengarlah dengan batinmu yang mati
Wahai para penindas!
Tinggalkan tanah yang terlindungi
Yang kalian rampas dengan keji
Angkat senjata kalian dan bawa pergi
Buka semua matamu lebar-lebar
Ribuan pasang badan sudah terkapar
Apa lagi yang kalian incar?
Wahai para penindas!
Lihatlah sekelilingmu dengan jelas
Pasang badan membela yang tertindas
Tak perlu lagi pura-pura memelas
Semua mata sudah menaruh perhatian
Yang tertindas harus dilindungi keadilan
Apa lagi yang kalian harapkan?
Angkat senjata dan hentikan invasi
Atau kalian yang akan mendapatkan agresi
Jika tak bisa diberi bendera putih revolusi
Wahai para penindas!
Tak ada rasa gentar di batin kami
Juandra Alifiansyah, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi - Hujan di Bulan Mei
PoesiaKetika hujan yang turun tidak seperti biasanya. Di bulan Mei yang manis, diawali rintik-rintik, kemudian menjadi sebuah badai yang murka. Setangkai mawar yang tumbuh di atas tanah yang gembur harus merasakan sakitnya dihujani tetesan air dari ketin...