Sayung yang Tenggelam

6 0 0
                                    

Dulu masih berupa daratan terhampar
Kini hanya tampak air rob dari ujung mata
Ladang yang dulu hijau dan subur
Rumah yang dulu dihuni dengan damai
Hanya tersisa kubangan banjir air mata
Bermeter-meter jauhnya dari batas pesisir

Makam Syekh Abdullah Mudzakir
Yang tersisa satu di ujung pesisir
Bukti nyata kuasa ilahi yang luhur
Dikelilingi mangrove yang semakin tergusur

Jalan Tol Demak – Semarang
Beberapa tahun ke depan akan memenjara pesisir
Banjir yang semakin tidak terkendali
Macet berkilo-kilo jadi tontonan lazim

Rumah di tengah kepungan rob
Terisolasi jauh dari peradaban terdidik
Sampan motor kecil jadi kendaraan mewah
Dua keluarga yang memilih menetap di tengah barikade air asin

Semisal dulu diriku tidak bertamu ke sini
Aku tidak akan tahu, ada harapan yang terkubur hidup-hidup
Masa depan penduduk Sayung yang Tenggelam

Juandra Alifiansyah, 2024

Antologi Puisi - Hujan di Bulan MeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang